108
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Keterangan
Store Atmosphere 0,764
Reliabel Promosi Penjualan
0,711 Reliabel
Kualitas Produk 0,753
Reliabel Kualitas Pelayanan
0,766 Reliabel
Impulse Buying 0,776
Reliabel Sumber : Data primer yang diolah
Tabel  4.16  menunjukkan  nilai cronbach‟s alpha  atas variabel
Store  Atmosphere  sebesar  0,764,  Promosi  Penjualan  sebesar  0,771, Kualitas Produk 0,753, kualitas pelayanan sebesar 0,766 dan  Impulse
Buying  sebesar  0,776.  Dengan  demikian,  dapat  disimpulkan  bahwa pernyataan  dalam  kuesioner  ini  reliabel  karena  mempunyai  nilai
cronbach‟s alpha lebih dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item  pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang
konsisten  yang  berarti  bila  pernyataan  itu  diajukan  kembali  akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a.  Hasil Uji Multikolonieritas Untuk  mendeteksi  adanya  problem  multiko,  maka  dapat
dilakukan  dengan  melihat  nilai  Tolerance  dan  Variance  Inflation Factor  VIF  serta  besaran  korelasi  antar  variabel  independen.  Tabel
4.16 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini.
109
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-2.439 .651
-3.745 .000
Store A .210
.051 .268
4.112 .000
.105 9.537
Promosi P .282
.051 .218
5.477 .000
.283 3.530
Kualitas Pro .125
.037 .160
3.412 .001
.203 4.915
Kualtas Pel .250
.054 .399
4.641 .000
.061 6.527
a. Dependent Variable: IMPULSEBUYING
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan  tabel  4.16  diatas  terlihat  bahwa  nilai  tolerance mendekati angka 1 dan  nilai  variance inflation  factor  VIF disekitar
angka  1  untuk  setiap  variabel,  yang  ditunjukkan  dengan  nilai tolerance store atmosphere  sebesar 0,105, promosi penjualan sebesar
0,283,  kualitas  produk  sebesar  0,203,  dan  kualitas  pelayanan  sebesar 0,061.  Selain  itu  nilai  VIF  untuk  store  atmospehere  sebesar  9537,
promosi  penjualan  sebesar  3,530,  kualitas  produk  sebesar  4,915,  dan kualitas pelayanan sebesar 6,527. Suatu model regresi dikatakan bebas
dari  problem  multiko  apabila  memiliki  nilai  VIF  kurang  dari  10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi
tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
110
b.  Hasil Uji Normalitas Uji  normalitas  digunakan  untuk  menguji  apakah  dalam  sebuah
model  regresi,  variabel  dependen  dan  variabel  independen  atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Tabel 4.17
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .32714683
Most Extreme Differences Absolute
.086 Positive
.086 Negative
-.080 Kolmogorov-Smirnov Z
.665 Asymp. Sig. 2-tailed
.769 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang diolah Pada  tabel  4.17  uji  selanjutnya  yang  digunakan  adalah  uji
kolmogorov-smirnov,  diperoleh  hasil  output  asymp.  sig.  2-tailed sebesar  0,769  atau  jauh  diatas  0,05  menunjukkan  bahwa  angka
signifikan diatas 0,05 adalah data tersebut terdistribusi secara normal.
111
Gambar 4.1 Hasil uji normalitas P-plot
Sumber: data yang diolah Normalitas dapat dilihat dengan cara melihat penyebaran data
titik pada sumbu diagonal grafik. Jika data titik mengikuti  dan mendekati garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal
yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
c.  Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji  heteroskedastisitas  dilakukan  untuk  menguji  apakah  dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu  pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain.  Deteksi  ada  tidaknya
heteroskedastisitas  dilakukan  dengan  melihat  ada  tidaknya  pola
112
tertentu  pada  grafik  scatterplot  antara  SRESID  dan  ZPRED,  yang diperlihatkan pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan  gambar  4.3,  grafik  scatterplot  menunjukkan
bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu
Y  dan tidak  terdapat  suatu  pola  yang  jelas  pada  penyebaran  data
tersebut.  Hal ini  berarti  tidak  terjadi  heteroskedastisitas  pada  model
persamaan regresi,  sehingga  model  regresi  layak  digunakan  untuk
memprediksi impulse
buying berdasarkan
variabel yang
mempengaruhinya,  yaitu store  atmosphere,  promosi  penjualan,
kualitas produk, dan kualitas pelayanan. Kemudian  pada  tabel  4.18  berikut  ini  adalah  hasil  uji
heterokedastisitas dengan menggunakan metode Uji Glejser. Dengan
113
asumsi data regresi yang diterima adalah jika nilai t hitung lebihkecil dari t tabel dan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05
Tabel 4.18 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-2.537 2.949
-.860 .393
Store Atmosphere -.039
.043 -.124
-.903 .370
Promosi Penjualan .159
.098 .227
1.627 .109
Kualitas Produk .026
.035 .100
.745 .460
KualitasPelayanan .023
.042 .073
.549 .585
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: data yang diolah Pada tabel 4.18 diatas, t hitung lebih kecil dari t tabel
2,396 dan pada nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
4.    Uji Koefisien Determinasi R