32
h. Kemampuan Belajar
Mengungkap kemampuan belajar secara umum general learning ability
, atau dapat dikatakan sebagai kesimpulan dari semua aspek-aspek yang diungkap.
5. Prestasi Belajar
Kata “prestasi “ berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
hasil tes kemampuan belajar ranah kognitif mata pelajaran matematika bab approksimasi kesalahan. Khusus untuk ranah kognitif ini, Bloom 1971
membaginya ke dalam enam aspek yang tersusun secara hirarkhis, yang diurutkan menurut taraf kesukaran mulai yang paling mudah yaitu: pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Untuk menentukan hasil belajar benar-benar telah tercapai atau belum,
diperlukan adanya alat, yaitu tes atau penilaian. Tes merupakan prosedur yang sistematis, artinya:
a Item – item dalam tes di susun menurut cara dan aturan tertetu. b Aturan administrasi dan pemberian skor atau angka dilakukan
dengan jelas dan dispesialisasikan secara terinci. Webster’s
Collegiate dalam
Suharsimi Arikunto
1987:29 menyatakan bahwa tes adalah
“any series of question or exercise or other means of measuring the skill, knowledge, intelligence, capacities of aptitudes or an individual or
group”.
33
maksudnya adalah sederetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, bakat, intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Anderson, S.B. dalam suharsimi Arikunto 1987:29 menyederhanakan
pengertian tersebut “ test is comprehensive assessment of an individual or to an entire
program evaluation effort” maksudnya tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu
atau keseluruhan usaha evaluasi program. Menurut Suharsimi Arikunto 1989:53 tes yang baik harus memenuhi
persyaratan – persyaratan, yaitu : 1 tes harus reliabel ; 2 tes harus valid ; 3 tes harus obyektif ; 4 tes harus praktikabilitas ; 5 tes harus ekonomis.
Anas Sudijono 2006:35 mengemukakan bahwa ciri – ciri tes hasil belajar yang baik adalah:
1. bersifat validitas tinggi 2. tes hasil belajar bersifat reliabel, maksudnya sebuah tes hasil belajar
apabila digunakan secara berulang – ulang hasilnya senantiasa stabil. 3. tes belajar bersifat obyektif, maksudnya tes hasil belajar disusun sesuai
dengan indikator yang telah disusun sebelumnya seadanya. 4. tes hasil belajar bersifat praktis, maksudnya mudah dilakukan.
6. Materi Pembelajaran Approksimasi Kesalahan