52
ini digunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dengan prosedur sebagai berikut :
a. Hipotesis H
:
2 2
2 2
1
...
k
σ σ
σ
= =
= variansi populasi homogen
k = 2 untuk metode pembelajaran k = 3 untuk kategori tes bakat-minat
H
1
: tidak semua variansi sama variansi populasi tidak homogen b.
Statistik Uji yang digunakan :
c 303
, 2
2
=
χ
f logRKG -
∑
= k
j 1
f
j
log s
j 2
dengan : 1
~
2 2
− k
χ χ
− −
+ =
∑
f 1
f 1
1 k
3 1
1 c
j
;
∑ ∑
=
j j
f SS
RKG
;
j 2
j 2
j j
n X
X SS
∑ ∑
− =
Keterangan : k : banyaknya populasi
k = 2 untuk metode pembelajaran k = 3 untuk kategori tes bakat-minat
f : derajad kebebasan RKG = N – k N : cacah semua pengukuran
f
j :
derajad kebebasan untuk s
j
: n
j
– 1
53
j : 1,2,…,k n
j :
cacah pengukuran pada sampel ke-j c. Taraf signifikansi
0, 05
α
=
d.
Daerah Kritik DK DK=
{ }
1 :
2 2
2
|
− k
α
χ χ
χ
e. Keputusan uji
H ditolak jika
hitung 2
χ
terletak di daerah kritik f.
Kesimpulan Populasi-populasi homogen jika H
diterima Populasi-populasi tidak homogen jika H
ditolak Budiyono, 2004: 176-177
3. Uji Keseimbangan
Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang
kesamaan rerata antara kemampuan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen. Secara statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti
dari dua kelompok sampel tersebut. Langkah –langkahnya dengan Uji-t sebagai berikut:
a. Hipotesis
H
0 :
2 1
=
kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama H
1
:
2 1
≠
kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda b.
Taraf signifikansi
α
= 0,05 c.
Statistik uji yang digunakan :
54
2 1
p 2
1
n 1
n 1
s X
X t
+ −
=
Keterangan : t ~
1 2
, 2
n n
t
α
+ − 1
X =
mean dari sampel kelompok eksperimen
2
X =
mean dari sampel kelompok kontrol
1
n =
ukuran sampel kelompok eksperimen
2
n =
ukuran sampel kelompok kontrol
2 P
s
=
variansi gabungan, di mana
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
s n
s n
s
p
d. Daerah Kritik
DK = { t|t -t
α2
atau t t
α2
} e.
Keputusan Uji H
ditolak jika t ∈
DK f.
Kesimpulan 1
Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H diterima.
2 Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika H
ditolak. Budiyono, 2004: 151
4. Pengujian
Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan model sebagai berikut :
ijk ij
j i
ijk
ε αβ
β α
µ
+ +
+ +
= X
55
keterangan :
ijk
X : data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j : rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean
i
α
: efek baris ke-i pada variabel terikat
j
β
: efek kolom ke-j pada variabel terikat
ij
αβ
: kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat
ijk
ε
: deviasi data amatan terhadap rataan populasinya
ij
yang berdistribusi normal rataan 0 dan variansi
2
σ
I : 1, 2 ; 1 = pendekatan pembelajaran CTL
2 = metode pembelajaran konvensional j : 1, 2, 3 ;
1= Disarankan 2= Cukup Disarankan
3= Kurang Disarankan k
: 1, 2, .....,n
ij
: n
ij
: cacah data amatan pada setiap sel ij Budiyono, 2003:228
Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan jalan sel tak sama, yaitu :
a. Hipotesis
H
0A
:
α
i
= 0 untuk setiap i = 1,2 tidak ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat