69
random data amatan berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang sama. Dengan demikian analisis uji hipótesis dengan
teknik analisis varian dapat dilanjutkan. Rangkuman hasil uji hipotesis dengan tingkat signifikansi
α = 0,05 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
Sumber Variansi SS
df MS
F
hit
F
tabel
Keputusan Uji
Pendekatan PembelajaranA
23,503 1
23,503 14,89
3,84 Ho Ditolak
Kategori bakat- minat B
42,676 2
21,338 13,52
3,00 Ho Ditolak
Interaksi AB
4,906 2
2,453 1,55
3,00 Ho Diterima
Galat
221,003 140
1,579 -
- -
Total
290,918 145
- -
- -
lihat Lampiran 22
Dari hasil rangkuman analisis varian menunjukkan bahwa: 1. Efek faktor A pendekatan pembelajaran CTL dan Konvensional terhadap
variabel terikat prestasi H
0A
ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran CTL dan konvensional
terhadap prestasi belajar. 2. Efek faktor B kategori tes bakat-minat terhadap variabel terikat
H
0B
ditolak. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat siswa dengan kategori disarankan, cukup disarankan dan kurang disarankan
terhadap prestasi belajar. 3. Interaksi faktor A dan B terhadap variabel terikat, H
0AB
diterima.
70
Berarti tidak terdapat interaksi yang signifikan antara penggunaan pendekatan pembelajaran dan kategori tes bakat-minat.
E. Uji Lanjut Pasca Anava
Dari rangkuman hasil uji hipotesis diatas telah ditunjukkan bahwa : 1. Ho
A
ditolak, maka perlu dilakukan komparasi pasca anava, tetapi karena variabel pendakatan hanya mempunyai 2 nilai CTL dan Konvensional, maka
tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava. 2. Ho
B
ditolak, maka perlu dilakukan komparasi pasca anava. Adapun rataan masing-masing sel serta rangkuman komparasi gandanya dengan rumus-
rumus scheffe’ hasilnya terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9 Rataan Masing-masing Sel dari Data Uji Hipotesis Pendekatan
Kategori Tes Rataan
Marginal Disarankan
Cukup Disarankan
Kurang Disarankan
CTL 7,618
6,686 5,643
6,649
Konvensional 6,204
6,038 5,132
5,791
Rataan Marginal
6,911 6,362
5,387
lihat Lampiran 23 Tabel 4.10 Rangkuman Komparasi Ganda Antar Kolom
F
.1-.2
F
.2-.3
F
.1-.3
H
1 2
. .
µ µ
=
2 3
. .
µ µ
=
1 3
. .
µ µ
=
F scheffe’ 5,1284
13,4397 27,7373
2F
0,05;2,144
6 6
6
Kesimpulan Diterima
Ditolak Ditolak
3. Ho
AB
diterima, maka tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava antar sel.
71
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis dan uji lanjut pasca anava yang telah diuraikan di atas dapat dijelaskan ke-tiga hipotesis penelitian sebagai
berikut: 1. Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar dengan
pendekatan CTL dengan Pendekatan Konvensional.
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H
0A
ditolak. Ini berarti, terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan CTL dengan pendekatan konvensional. Dari
rerata marginalnya yaitu CTL = 6,649 dan konvensional = 5,791 , dapat disimpulkan bahwa prestasi siswa yang diajar dengan pendekatan CTL lebih
baik dari pada siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional. Dengan bantuan program paket statistik Minitab 14, grafiknya terlihat
sebagai berikut :
Gambar 4.1 Perbedaan Prestasi CTL dan Konvensional
72
2. Perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari kategori tes bakat-minat : Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H
0B
ditolak, maka ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa kategori disarankan,
cukup disarankan dan kurang disarankan. Dari hasil komparasi ganda pasca anava dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dengan kategori
disarankan sama baiknya dari siswa kategori cukup disarankan.Walaupun rataan marginalnya lebih tinggi siswa kategori disarankan, namun secara statistik rerata
tersebut tidak berbeda. Prestasi belajar siswa kategori disarankan dan cukup disarankan lebih baik dari kategori kurang disarankan. Adapun besarnya rataan
untuk kategori disarankan adalah 6,911 ; kategori cukup disarankan adalah 6,362 ; dan kategori kurang disarankan yaitu 5,387.
Dengan bantuan program paket statistik Minitab 14, grafiknya terlihat sebagai berikut :
Gambar 4.2 Perbedaan Prestasi Kategori Tes Bakat-Minat
73
3. Perbedaan prestasi belajar matematika dari masing-masing pendekatan
pembelajaran pada masing-masing kategori tes bakat-minat dan Perbedaan prestasi belajar matematika dari masing-masing kategori tes bakat-minat pada
masing-masing pendekatan pembelajaran: Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H
0AB
diterima berarti tidak terdapat interaksi antara faktor pendekatan pembelajaran dengan faktor
kategori bakat-minat. Ini berarti bahwa perbedaan prestasi dari pendekatan pembelajaran pada masing-masing kategori tes bakat-minat dan perbedaan
prestasi dari masing-masing kategori tes bakat-minat pada pendekatan pembelajaran mengikuti karakteristik marginalnya.
Dengan program paket statistik Minitab 14, tidak adanya interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kategori tes bakat-minat terlihat dalam
grafik berikut :
Gambar 4.3 Interaksi untuk Prestasi
74
G. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini dapat diungkapkan sebagai berikut: 1. Data prestasi belajar yang digunakan untuk membahas perbedaan prestasi
belajar matematika bagi siswa yang diberi pengajaran dengan pendekatan CTL dan konvensional, hanya terbatas pada pokok bahasan aproksimasi kesalahan.
Untuk penyempurnakan lebih lanjut penelitian ini perlu diujicobakan pada pokok bahasan yang lain.
2. Pada uji keseimbangan, peneliti hanya mengambil data dari nilai ujian nasional siswa. Sebaiknya, untuk menyempurnakan lebih lanjut pada penelitian ini
perlu dikembangkan instrumen tersendiri agar data yang diperoleh untuk mengetahui keseimbangan kemampuan kedua kelompok sebelum eksperimen
dilakukan menjadi lebih baik saat dicobakan pada pokok bahasan lain. 3. Peneliti tidak mengajar langsung, walaupun demikian peneliti berkoordinasi
terus-menerus dengan guru kelas eksperimen. Meskipun koordinasi telah dilakukan dengan guru kelas eksperimen, dalam pelaksanaannya masih
terdapat banyak kekurangan karena terbatasnya fasilitas sekolah serta situasi dan kondisi siswanya.