Hasil Pemeriksaan Psikologis Tes Bakat-Minat

28 No Pendekatan CTL Pendekatan Konvensional 12 Pengetahuan yang dimiliki siswa, dikembangkan oleh siswa sendiri. Siswa menciptakan atau membangun pengetahuan dengan cara memberi arti dan memahami Pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian fakta, konsep, atau hukum yang berada di luar diri siswa. 13 Karena ilmu pengetahuan itu dikembangkan dikonstruksi oleh manusia sendiri, sementara manusia selalu mengalami peristiwa baru, maka pengetahuan itu tidak pernah stabil, selalu berkembang tentatif dan incomplete Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final. 14 Siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan mengembangkan pembelajaran masing-masing. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran. 15 Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan. Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa. 16 Hasil belajar diukur dengan berbagai cara: proses bekerja, hasil karya, penampilan , rekaman, tes,dll. Hasi belajar diukur hanya dengan tes. 17 Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan setting. Pembelajaran terjadi hanya di dalam kelas. 18 Penyesalan adalah hukuman dari perilaku jelek. Sanksi adalah hukuman dari perilaku jelek. 19 Perilaku baik berdasar motivasi intrinsik. Perilaku baik berdasar motivasi ektrinsik. 20 Seseorang berperilaku baik karena dia yakin itulah yang terbaik dan bermanfaat. Seseorang berperilaku baik karena dia terbiasa melakukan begitu. Kebiasaan ini dibangun dengan hadiah yang menyenangkan.

4. Hasil Pemeriksaan Psikologis Tes Bakat-Minat

Dari pemeriksaan psikologi tes bakat-minat, seseorang dapat diketahui apakah orang tersebut mempunyai dasar ketrampilan dan keahlian tertentu atau tidak. Banyak aspek yang dapat diungkap dari hasil pemeriksaan psikologis tes bakat-minat ini. Dalam penjelasan hasil tes dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, beberapa aspek yang diungkap dalam tes bakat-minat ini adalah: 1 berpikir dengan kata-kata; 2 berpikir 29 dengan bilangan ; 3 Berpikir abstrak ; 4 hubungan ruang ; 5 teknik–keahlian; 6 teknik -ketrampilan ; 7 kemampuan belajar. Adapun penjelasan setiap aspek tersebut sebagai berikut :

a. Berpikir dengan Kata-kata

Berpikir dengan kata-kata mengungkapkan kemampuan : 1 memahami ide – ide yang dinyatakan dengan kata – kata, 2 berpikir dengan jelas dan menalar dengan kata – kata, Berpikir dengan kata, merupakan salah satu elemen penting untuk semua bidang. Tes ini digunakan terutama untuk memprediksi keberhasilan seseorang dalam bidang yang memerlukan pemahaman hubungan verbal yang kompleks, dan kecakapan dalam memanipulasi konsep-konsep secara verbal.

b. Berpikir dengan Bilangan

Berpikir dengan bilangan mengungkapkan kemampuan: 1 penguasaan hubungan angka – angka bilangan 2 berpikir memahami ide yang dinyatakan dengan angka, 3 berpikir jelas dalam penalaran dengan angka. Bidang pendidikan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan ini meliputi: matematika, fisika, kimia, teknik, program yang berhubungan dengan mesin dan ilmu sosial, dan bidang – bidang lain yang berkaitan dengan berpikir kuantitatif. Berpikir dengan bilangan, merupakan salah satu elemen yang diperlukan dalam menguasai hampir seluruh mata pelajaran pekerjaan akademik. 30

c. Berpikir Mekanik

Berpikir mekanik mengungkapkan kemampuan : 1 daya penalaran prinsip – prinsip umum fisika yang dapat diamati di sekitar. 2 daya penalaran di bidang kerja mekanis dan memahami hukum - hukum yang berlaku pada barang-barang, alat-alat atau mesin-mesin dan gerakan- gerakan. Bidang-bidang yang membutuhkan kemampuan ini antara lain: ahli mesin, pemeliharaan mesin, tukang kayu, perakit assembler, teknisi, ahli reparasi, bidang kontruksi dan industri.

d. Berpikir Abstrak

Berpikir abstrak mengungkapkan kemampuan : 1 memahami adanya hubungan yang logis ide-ide yang tidak dinyatakan dengan kata- kata. 2 memecahkan masalah tanpa ada pertolongan kata-kata. Tes ini relevan untuk pelajaran atau pekerjaan yang memerlukan persepsi hubungan antara benda-benda atau untuk memahami proses yang tidak terlihat, seperti bidang-bidang: fisika, biologi, teknik, programmer komputer, dan kimia.

e. Hubungan Ruang

Hubungan ruang mengungkapkan kemampuan : 1 mengenal barang-barang benda-benda konkrit melalui proses pengelihatan khususnya mengenal benda-benda dalam tiga dimensi. 2 mengkonstruksi benda dengan pola yang tersedia secara tepat. 31

f. Teknik Keahlian

Mencakup pekerjaan-pekerjaan yang menuntut tanggung jawab besar yang bersangkutan dengan pembuatan, pembangunan, atau transportasi hasil – hasil atau perlengkapan-perlengkapan seperti dalam pekerjaan – pekerjaan keinsinyuran, desain – desain struktural dan navigasi. Contoh – contoh pekerjaan : Insinyur desain kapal terbang, pilot, insinyur kimia, analis penerbangan, insinyur industri, arsitek, insinyur kapal, insinyur mekanik, ahli navigasi kapal, insinyur nuklir, direktur teknik radio televisi, analis ruang angkasa, insinyur listrik, insinyur perencanaan logam, ahli metal, insinyur pertambangan, insinyur pemroses data, perencanaan peralatan.

g. Teknik Ketrampilan

Mencakup pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan, pembangunan atau pengangkutan hasil –hasil atau perlengkapan-perlengkapan yang biasanya menyangkut pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan ketrampilan tangan seperti : mekanik, teknisi, dan bermacam-macam pekerjaan industri kontruksi. Contoh-contoh pekerjaan : Mekanik pesawat terbang, tenaga servis alat listrik, tenaga assembling alat elektronik, mekanik mobil, pekerja bangunan, teknisi peralatan pemroses data, mekanik disel, tenaga gambar listrik, teknisi elektronik, asisten insinyur, masinis, mekanik pemeliharaan. 32

h. Kemampuan Belajar

Mengungkap kemampuan belajar secara umum general learning ability , atau dapat dikatakan sebagai kesimpulan dari semua aspek-aspek yang diungkap.

5. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Dengan Pendekatan Open-Ended Dan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari M

0 2 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 17

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA

0 1 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Implementasi Contextual teaching and Learning ( CTL ) 1. Pengertian Pendekatan Contextual teaching and Learning ( CTL ) - Implementasi Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

0 0 32