Rangkuman dejarfa.com Modul B Indonesia KK G
Kegiatan Pembelajaran
44
5. Metode Edukatif; metode ini pada dasarnya mirip dengan metode informatif. Keduanya sama-sama berlBapak dan Ibuskan data, fakta dan pengalaman-
pengalaman yang sebenar-benarnya. 6. Metode Kurs; Kursif coorsive berarti memaksimalkan.
Beberapa teknik dalam komunikasi : 1. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna gBapak dan Ibu, utuh.
2. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit 3. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan,
pahami pikiran lawan bicara. 4. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
5. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi. 6. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
7. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya. 8. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Bapak dan Ibu sebagai model
langsung. 9. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan
menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan. 10. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi Bapak
dan Ibu diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya. Model-model komunikasi adalah sebagai berikut.
1. Model Stimulus – Respons; Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi
2. Model Komunikasi Linear; . Dalam konteks komunikasi proses secara linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
sebagai titik terminal. 3. Model Interaksional; seseorang hanyalah berperan sebagai pengirim atau
penerima, maka pada model komunikasi interaksional ini juga mengamati hubungan antara seorang pengirim dan penerima.
4. Model transaksional; pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan komunikasi efektif dalam pembelajaran adalah:
Bahasa Indonesia SMP KK G
45
1. Semua komponen dalam komunikasi pembelajaran diusahakan dalam kondisi idealbaik:
2. Pesan message harus jelas, sesuai dengan kurikulum, terstruktur secara jelas, menarik dan sesuai dengan tingkat intelektual siswa.
3. Sumber guru harus memiliki kompetensi dalam materi ajar, media yang digunakan, mampu menyandikan dengan jelas, mampu menyampaikan
tanpa pembiasan dan menarik perhatian serta mampu memotivasi diri dan siswa dalam proses interaksi dan transaksi komunikasi.
4. Penerima siswa harus dalam kondisi yang baik sehat untuk tercapainya prasyarat pembelajaran yang baik.
5. Lingkungan setting mampu mendukung penuh proses komunikasi, misalnya pencahayaan, kenyamayang ruang dan sebagainya.
6. Materi media software dalam kondisi baiktidak rusak sesuai dengan isipesan.
7. Alat Device tidak rusak, sehingga tidak membiaskan arti audiovisual. Media uang menarik dapat dilihat dan didengar akan memudahkan siswa
dalam retensi dan pengingatan kembali pesan yang pernah didapat. 8. Teknikprosedur penggunaan semua komponen pembelajaran harus memiliki
instruksi jelas dan terprogram dalam pengelolaan. 9. Proses encoding dan decoding tidak mengalami pembiasan artimakna.
10. Penganalogian harus dilakukan untuk membantu membangkitkan pengertian baru dengan pengertian lama yang pernah mereka dapat.
11. Meminimalisasi tingkat gangguan barriernoise dalam proses komunikasi mulai dari proses penyandian sumber, proses penyimbolan dalam software
dan hardware, dan proses penafsiran penerima. 12. Feedback dan respons harus ditingkatkan intensitasnya untuk mengukur
efektifitas dan efisiensi ketercapaian. 13. Pengulangan repetition harus dilakukan secara kontinyu maupun progresif.
14. Evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan perbaikan.
15. Delapan aspek pendukung dalam komunikasi; fisik, psikologi, sosial dan waktu harus dibentuk dan diselaraskan dengan kondisi komunikasi yang
sedang berlangsung agar tidak menghambat proses komunikasi pembelajaran.
Kegiatan Pembelajaran
46
Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu: 1 Pengirim pesan sender, 2 Pesan yang dikirimkan
message, 3 Bagaimana pesan tersebut dikirimkan delivery channel atau media, 4 Penerima pesan receiver, 5 Umpan balik feedback.
Teori komunikasi sesuai dengan perkembangan teori belajar
1. Model komunikasi mekanistis terdiri atas one way communication dan two way communication
2. Model interaksional: Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah karena terjadi dialog
3. Model komunikasi psikologis mempelajari perilaku individu, termasuk perilaku belajar,
4. Model pragmatis ini berkaitan dengan kompleksitas waktu. Model pragmatis memiliki dua arah unsur yang dipBapak dan Ibung amat penting, yaitu
pertama, tindakan atau perilaku individu.
Beberapa kemampuan dalam komunikasi efektif 1. Berikan kesan bahwa Bapak dan Ibu antusias berbicara dengan mereka
2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka 3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka
4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang Bapak dan
Ibu kagumi tentang mereka dan mengapa 5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan
6. Beri mereka kontak mata yang lama 7. Ungkapkan diri Bapak dan Ibu sebanyak mungkin
8. Berikan kesan bahwa Bapak dan Ibu berdua berada di tim yang sama 9. Berikan mereka senyuman terbaik Bapak dan Ibu
10. Menawarkan saran yang bermanfaat 11. Beri mereka motivasi
12. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain 13. Sebut nama mereka dengan cara yang menyeyanggkan telinga mereka
14. Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju 15. Menjadi Seorang Komunikator yang Terampil.
Bahasa Indonesia SMP KK G
47
Hambatan yang terjadi dalam komunikasi 1. Hambatan dari proses komunikasi
a. Dari pengirim pesan b. Dalam penyandian atau symbol
c. Media d. Dari penerima pesan
e. Dalam memberikan balikan.
2. Hambatan fisik. Hambatan ini dapat mengganggu komunikasi yang efektif, misalnya: gangguan kesehatan dan gangguan pada alat-alat komunikasi dan
jaringan listrik. 3. Hambatan semantik
Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yag berbeda, tidak jelas, atau berbelit-belit antara komunikator
dengan komunikan.
4. Hambatan psikologis 5. Hambatan
psikologis dan
sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi.Selain itu juga karena masalah prasangka, yang merupakan
penilaian sejak awal dalam diri komunikan terhadap komunikator.