Unsur Ekstrinsik Unsur-unsur Drama a. Unsur Intrinsik

Bahasa Indonesia SMP KK G 67 ditangkap agar kepolisian memiliki kasus untuk ditangani. Babak terakhir menceritakan terpenjaranya Sersan dan rasa penyesalan serta ketidakmengertian Sersan kenapa dia ditahan lama. Juga diceritakan tentang nasib Tawanan 9512 yang telah menjadi Letnan, ia menemani Letnan mengecek kasus Sersan ke penjara. Di sana Letnan mantan tawanan bertemu dengan Kepala Polisi yang akhirnya saling menjatuhkan di hadapan Jendral. Tahapan peristiwa dalam pementasan ini setiap babaknya berisi tahap perkenalan dari masing-masing tokohnya. Tahapan penanjakan adalah ketika Tawanan 9512 dibebaskan dari penjara. Kepala Polisi kebingungan karena penjara telah kosong dan tidak ada kasus yang ditangani. Klimaks terjadi ketika Sersan setuju untuk melakukan rencana Kepala Polisi dengan berpura-pura sebagai pengacau dan pembantah negara. Sersan akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Tahapan penurunan adalah ketika Jendral datang bersama Letnan untuk mengecek kasus Sersan. Sempat terjadi adanya upaya untuk membunuh Jendral dengan granat – merupakan barang bukti tawanan 9512 – yang diserahkan kepada Sersan yang bodoh. Namun, Jendral selamat karena lari bersembunyi di kamar mandi. Akhirnya penyelesaian cerita adalah ketika Jendral menengahi perselisihan antara Kepala Polisi dengan Letnan.

e. Tata Panggung, Tata Suara, Musik, Tata Rias, dan Tata Busana

Penataan panggung sudah cukup bagus dan mampu menciptakan suasana yang dimaksud dalam tiap adegan. Dalam menciptakan suasana dalam penjara pada babak pertama dan ketiga, panggung didekorasi sesuai suasana penjara itu sendiri. Terdapat meja Kepala Polisi beserta peralatan-peralatan tulisnya serta dokumen dan surat-surat penting. Terdapat tayangan multimedia yang berisi sebuah sel dan foto pemimpin negara tersebut, yaitu Raja Muda dan Baginda Wali. Terdapat juga bangku panjang digunakan sebagai tempat tidur tahanan. Di babak kedua, penataan panggungnya dilengkapi satu set kursi tamu karena settingnya adalah diruang tamu di rumah Sersan. Masih ada foto yang dipajang di tembok yaitu foto Raja Muda dan Baginda Wali, terdapat pula penyekat