Bait , Rima, dan Irama

Kegiatan Pembelajaran 1 36 Ingin kuuntai kata-kata seindah-indahnya laksana kalung permata. Ingin kususun secermat-cermatnya; kurangkai secantik-cantiknya, agar engkau menerima nasehatku ini... Betapa hatiku pedih. Mengenangkan nasibmu itu. Di ujung dunia yang tak menentu. Betapa jiwaku lara, setiap kali merindukanmu. Ingin kubawa dirimu dari dunia yang tak mengenal cinta. Dengarkanlah olehmu wahai Putriku Dunia ini begitu kecil bagi mereka yang berjiwa agung. Segemerlap apapun, tiada godaan yang menembusnya. Sehebat apapun gelimang harta, tiada pernah dapat mematahkan ketentraman hatinya. Tetapi dunia ini begitu besar bagi jiwa yang rendah. Dengar Dengarlah olehmu wahai Putriku Itulah dua contoh dalam menciptakan suasana. Fungsi dari suasana yang dibangun adalah kesan secara keseluruhan dari puisi. Tiga proses di atas: tema, pilihan kata, dan suasana hanyalah sedikit dari cara membuat puisi yang baik dan indah. Kendatipun begitu, bagi Gina hal tersebut sudah cukup untuk berlatih membuat puisi.

f. Temukan Nada

Nada dalam puisi bisa berbeda-beda. Maka, menemukan nada yang tepat merupakan proses membuat puisi selanjutnya. Puisi bisa menjadi baik dan indah bila disertai nada yang sesuai. Nada ditentukan oleh panjang pendeknya kalimat. Dipengaruhi bunyi vokal yang digunakan. Perhatikan contoh berikut. Bagaimana hendak kukatakan Semua masih menjadi beban Hati bimbang tiada tentram Hanya bersujud pada Pencipta Semesta Alam Bahasa Indonesia SMP KK G 37 Bandingkan dengan bait puisi di bawah ini. Sendiri Aku menyepi. Senyap. Tiada bunyi. Menanti. Seorang kekasih. Lama. Tiada juga berjumpa. Bapak dan Ibu tentunya bisa membedakan nada dari dua bait puisi tersebut. diunduhhttp:microlla.blogspot.com201503langkah-super-proses-cara- membuat-puisi.htm

g. Re-kreasi

Strategi “Re-kreasi” dapat juga diterapkan dalam menulis kreatif puisi, misalnya: 1 penciptaan kembali sebuah puisi berdasarkan tema puisi lain yang pernah dibaca, 2 penciptaan kembali puisi berdasarkan nada puisi lain yang pernah dibaca, 3 penciptaan kembali sebuah puisi berdasarkan suasana puisi lain, dan 4 penciptaan kembali puisi berdasarkan latar puisi lain. 1 Implementasi Strategi “Re-kreasi” Berdasarkan Tema Puisi Sebaiknya selalu dihubungkan dengan kemungkinan mengembangkan keterampilan berbahasa, yakni kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Selain itu, pengimplementasian strategi “Re- kreasi” ada baiknya diarahkan untuk mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan menunjang pembentukan watak siswa. Berpangkal tolak dari tema yang sama, pengajar dapat mengarahkan untuk mengiplementasikan strategi “Re-kreasi”. Dalam pengimplementiannya tidak melakukan rekonstruksi pemandangan alam Priangan, melainkan diarahkan pada upaya mengapresiasi dan menyerap keindahan di tempat asal.