Penerapan Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia SMP KK G 31 Ketika anda mengambil sikap untuk mulai mendengarkan, anda sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu hubungan apapun yang sangat potensial. Namun tetap hindari jawaban singkat “ya” atau “tidak”, karena jika anda seperti itu lawan bicara anda akan memberikan informasi setengah- setengah kepada anda. Antusiaslah terhadap topik yang sedang mereka bicarakan, sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedang bercerita tentang pengalamannya mendaki gunung pada akhir minggu lalu, anda dapat bertanya kepadanya : Gunung apa yang anda daki? Apa yang ada sukai dari mendaki gunung? Apa saja yang anda lakukan di atas gunung? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan membuat topik percakapan menjadi lebih mendalam, lebih menarik, serta memancing lebih banyak lagi topik untuk didiskusikan. gunakan kombinasi rumus 5W + 1 H Tidak kalah pentingnya lawan bicara anda mengetahui bahwa anda sungguh-sungguh sedang mendengarkannya. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat respek lawan bicara anda bertambah pada anda. Terlalu Banyak Bertanya Beberapa pertanyaan dapat berarti anda antusias dengan lawan bicara anda, namun terlalu banyak bertanya pun akhirnya menjadi tidak baik karena sepertinya anda sedang menginterogerasi lawan bicara anda, dan dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman. Solusi Cobalah gabungkan antara pernyataan dan pertanyaan, misalkan : Saya pun minggu lalu berakhir pekan dengan memancing bersama teman-teman kerja saya. Apakah anda suka memancing? Kegiatan Pembelajaran 32 Kehabisan Topik Untuk Dibicarakan Dalam percakapan mungkin anda sering merasa kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan bicara anda, terutama jika anda berbicara dengan seseorang yang baru saja anda kenal. Solusi Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa saran mengenai topik yang bisa anda bicarakan : Seorang bijak pernah berkata “Jangan tinggalkan rumah tanpa membaca surat kabar terlebih dahulu. Jika anda kehabisan topik untuk dibicarakan, anda bisa memulai berbicara tentang berita yang sedang hangat saat ini.” Bicarakan tentang sesuatu yang berada disekeliling anda. Mungkin tentang aquarium yang berada dibelakang anda, anak-anak yang sedang bermain di samping anda, atau apapun saja yang memungkinkan untuk dibicarakan di sekeliling anda. Penyampaian yang Buruk Salah satu hal yang paling penting dalam percakapan bukanlah apa yang anda katakan, melainkan bagaimana anda menyampaikannya. Solusi Perubahan dalam kebiasaan ini akan membuat perbedaan besar, karena suara dan bahasa tubuh adalah bagian yang sangat vital dalam percakapan. Beberapa hal dibawah ini untuk anda pertimbangkan : 1 Sampaikan dengan perlahan Ketika anda berbicara tentang suatu hal yang sangat menyenangkan, mudah sekali bagi anda untuk memulai percakapan tersebut dan bahkan anda dapat berbicara dengan sangat cepat. Bahasa Indonesia SMP KK G 33 Usahakan anda memperlambat kecepatan bicara anda, karena akan lebih mudah bagi lawan bicara anda untuk mendengarkan dan menangkap maksud yang ingin anda sampaikan. 2 Bicaralah dengan suara lantang. Tidak perlu ragu, karena lawan bicara anda memang ingin mendengarkan anda. 3 Bicaralah dengan jelas. Jangan seperti bergumam. 4 Bicaralah dengan suara yang tidak monoton . 5 Libatkan emosi dalam suara anda. 6 Gunakan jeda. Penyampaian dengan perlahan ditambah dengan jeda akan membuat lawan bicara anda lebih perhatian dalam mendengarkan dan suasana pun menjadi lebih rileks. 7 Body language. Gunakan bahasa tubuh yang baik. Menginterupsi Apakah yang anda rasakan jika pembicaraan anda dipotong oleh lawan bicara anda? … Ya, lawan bicara anda pun akan merasakan hal yang sama jika anda memotong pembicaraannya. Solusi Biarkan lawan bicara anda menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah salah satu bentuk penghargaan anda pada lawan bicara anda. Carilah keseimbangan antara mendengarkan dan berbicara. Kegiatan Pembelajaran 34 Keinginan “Selalu Benar” Orang tidak akan terkesan kepada anda jika anda selalu ingin merasa benar dalam setiap percakapan. Seringkali pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi. Kadang-kadang kita ingin menjaga mood tetap baik dengan berbicara dengan seseorang. Sebagai contoh : salah satu teman anda ingin bercerita kepada anda mengenai serunya pengalaman berarung jeram sampai- sampai perahu karetnya terbalik. Namun anda malah berbicara bagaimana berarung jeram yang baik. Saya yakin mood teman anda akan langsung berubah. Solusi Duduklah santai, berbicara dan tidak berdebat Berbicara Tentang Hal-Hal Aneh atau Negatif Pernahkan anda berkenalan dengan seseorang dan setelah itu ia berbicara tentang hal-hal aneh atau negatif, seperti kesehatannya yang memburuk, cerita pembunuhan, atasannya yang menyebalkan, atau menggunakan bahasa aneh yang hanya ia dan temannya yang mengetahui artinya. Solusi Saya rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau negatif seperti itu. Orang-orang akan senang berbicara kepada anda jika anda selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang anda keluarkan. Bahasa Indonesia SMP KK G 35 Membosankan Jangan bercerita berlebihan mengenai mengenai apa yang baru dilakukan. Misalnya, “mempunyai mobil ferrari 458, Capacity : 4449cc, Engine : V 8 direct fuel injection, Max Power : 560 hp 9000rpm, Max Torque : 540 nm 6000rpm, Standart option : F1 Transmission,F1 Traction Control,Dual Clutch, 0-100 in 3,2 seconds,Topspeed over 325 kmh, dan bla..bla…bla….: Widiiiiiih mantaap. lengkap sudah yang dibahas. Nah. ini, ini yang buat orang jengkel dan tambah bosan tentang mobil. Maklum belum mampu beli.. Tapi tahu gak? rata-rata orang tidak terlalu tertarik dengan cerita semacam itu, yang mengekspose kemampuan diri. Solusi Carilah topik yang mengarah pada hal-hal yang bergairah atau hal-hal yang lucu misalkan. Bisa juga anda menceritakan tentang pengalaman anda berakhir pekan di puncak kemarin atau rencana anda pada liburan Lebaran mendatang. Intinya adalah sesuatu yang positif. Bukan juga mengeluh tentang atasan atau pekerjaan anda. Dale Carnegie pernah berkata : “Dalam 2 bulan anda akan mempunyai lebih banyak teman dengan cara antusias terhadap cerita-cerita mereka dibandingkan 2 tahun anda mencari teman dengan cara berusaha memancing mereka tertarik pada cerita-cerita anda.” Cobalah memberi peran lebih dalam berbicara untuk lawan bicara anda. Kelak anda akan membangun sebuah hubungan yang berkualitas. Mungkin anda sudah sering mendengar istilah “mengapa Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut? … agar kita lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara. Kegiatan Pembelajaran 36 Tidak Merespon dengan Baik Jika seseorang bercerita tentang pengalamannya, jangan sekedar mengangguk atau menjawab dengan kalimat singkat. Solusi Terbukalah dan katakan apa yang anda pikirkan. Ekspresikan perasaan anda. Sebagai penutup, anda tidak harus memperbaiki ke-9 langkah diatas secara sekaligus. Pilihlah kira-kira 3 hal terpenting yang menurut anda perlu diperbaiki dan selama 3-4 minggu anda berusaha melakukan hal tersebut secara terus menerus sampai akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Mudah-mudahan tips percakapan ini bermanfaat bagi anda sehingga kelak anda dapat menjadi teman bicara yang baik bagi teman-teman atau pasangan anda. Diunduh dari https:justmyhobby.wordpress.com201407089-tips-cara- komunikasi-yang-efektif

D. Aktivitas Pembelajaran

Pendahuluan Langkah-langkah 1. Dalam aktivitas pembelajaran peserta dan fasilitator melakukan doa bersama sesuai dengan agama masing-masing. 2. Selanjutnya fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran, indikator pembelajaran, kegiatan pembelajaran, cakupan materi, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3. Mulailah aktivitas belajar dengan menuliskan hal-hal yang Bapak dan Ibu ketahui tentang komunikasi efektif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia SMP KK G 37 Kegiatan Inti Kegiatan 1: 1. Bapak dan Ibu dipersilakan secara berkelompok mendiskusikan bentuk komunikasi LK-1.1, strategi komunikasi LK-1.2, metode komunikasi LK- 1.3, dan teknik komunikasi LK-1.4. Pada saat berdiskusi, lakukanlah secara tekun dengan cara bekerja sama, tanggung jawab dan saling menghargai. 2. Materi yang sudah didiskusikan ditindaklanjuti dengan melaporkannya yang diwakili oleh satu orang dari masing-masing kelompok dengan keberanian, toleransi, dan penuh tanggung jawab. 3. Kegiatan satu diakhiri narasumber memberi penguatan dengan menyimpulkannya. Kegiatan 2: 1. Pada kegiatan ke- 2, Bapak dan Ibu dipersilakan melanjutkan diskusinya yaitu mengenai unsur-unsur dalam berkomunikasi LK-1.5, teori berkomunikasi sesuai dengan perkembangan teori belajarLK-1.6, hambatan dalam berkomunikasi LK-1.7, cara memperbaiki kesalahan berkomunikasi dan solusinya LK-1.8. Ingat, dalam berdiskusi silakan menolong teman yang belum paham dengan kerja sama yang baik, saling menghargai, dan toleransi. 2. Untuk menyatukan pemahaman, wakil dari masing-masing kelompok dipersilakan menyampaikan hasil diskusinya dengan berani, toleransi, dan penuh tanggung jawab. Kelompok lain menanggapi dengan sopan, toleransi, dan menghargai. 2. Fasilitator dan peserta menyimpulkannya. Kegiatan 3: 1. Untuk memperdalam pemahaman Bapak dan Ibu, selanjutnya silakan baca kasus, kemudian jawablah pertanyaan yang berkaitan dengan kasus tersebut secara berkelompok LK-1.9. Tentu saja dalam aktivitas berdiskusi Bapak dan Ibu tetap mengedepankan sikap menghargai perbedaan pendapat dan kerjasama yang konstruktif. Kegiatan Pembelajaran 38 2. Hasil pekerjaan silakan ditempelkan di papan pajang. 3. Dalam mengoreksi hasil pekerjaan, masing-masing kelompok dibagi tugas. Ada yang menjaga stan dan ada yang berkunjung ke stan kelompok lainnya untuk menilai hasil kelompok lainnya. Utamakan dalam pelaksanaannya kerja sama, tanggung jawab, saling menghargai, dan tidak memaksakan kehendak. 2. Fasilitator dan peserta menyimpulkan metode komunikasi. Kegiatan 4: 1. Pada kegiatan komunikasi efektif ini, Bapak dan Ibu dipersilakan secara bergiliran berbicara sesuai tema yaitu” Pembelajaran yang Menyenangkan” LK-10. Pada saat berkomunikasi perhatikan percaya diri, berani, dan kreatif. 2. Untuk mendapatkan kesepakatan, maka silakan ditanggapi dengan mengedepankan rasa menghormati, menghargai, dan tidak memaksakan kehendak. 3. Fasilitator memberi penguatan dan menyimpulkan cara berkomunikasi yang efektif. Penutup 1. Fasilitator bertanya mengenai hambatan atau kendala saat melaksanakan diskusi materi. 2. Fasiitator secara umum memberi penguatan mengenai komunikasi efektif. 3. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama.