Mengapresiasi Drama sebagai Karya Sastra

Kegiatan Pembelajaran 2 62 Setting terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu setting waktu, setting tempat, setting suasana, setting budaya. 5 Sudut Pandang Sudut pandang terbagi menjadi sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. 6 Gaya Bahasa Gaya Bahasa merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk berdialog antar pemain atau antar tokoh. 7 Tema Tema merupakan ide dasar atau patokan untuk membuat suatu drama. 8 Amanat Amanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis atau pembuat dari dialog atau pembuat dari drama tersebut untuk dimengerti oleh penonton.

b. Unsur Ekstrinsik

1 Pimpinan produksi atau Pimpro bertanggung jawab atas kelangsungan suatu drama 2 Sutradara 3 Tim Kreatif 4 Make up 5 Tata Busana Kostum 6 Sound system 7 Organisasi pendukung lainnya dalam pementasan suatu drama

7. Contoh Mengapresiasi Teks Drama Judul drama: ”Polisi” oleh Teater Pelangi

Sinopsis: Negara merupakan suatu struktur kehidupan yang dinamis dan kompleks. Jika kemakmuran dilihat dari gerakan-gerakan antipemerintah, tindakan-tindakan Bahasa Indonesia SMP KK G 63 subversif, dan pemberontakan terhadap kemapanan, sedangkan tatanan- tatanan kosong dan semua rakyat begitu setia kepada pemerintah. Apa yang harus dilakukan? Bukankah ini berarti kehidupan mandeg? Dan apa fungsi angkatan kepolisian? Hal inilah yang terjadi dalam naskah ”Polisi”. Diceritakan bahwa terdapat suatu negara yang dipimpin oleh Raja Muda dan Baginda Wali sebagai wakilnya. Negara tersebut begitu damai dan bebas dari sikap-sikap tidak puas dari rakyatnya. Hal ini dikarenakan negara itu makmur, hasil panen yang berlimpah ruah, kekayaan alam yang digunakan semestinya untuk kepentingan r tidak ada pihak yang membangkang dan membuat kekacauan di negara tersebut. Kepemimpinan Raja Muda dan Baginda Wali ternyata dikagumi oleh seorang tawanan kepolisian. Sebutlah tawanan 9512 karena memakai baju tahanan dengan nomor tersebut, dia adalah bekas revolusioner yang ditangkap kepolisian dan ditahan selama 10 tahun. Semua teman-teman angkatannya telah dibebaskan karena telah menandatangani surat kesetiaan terhadap negara. Hal ini membuatnya juga ingin bebas dengan kesetujuannya menandatangani surat kesetiaan terhadap Raja Muda dan Baginda Wali. Ternyata hal ini sulit didapatkannya karena Kepala Polisi bertele-tele untuk menyerahkan surat tersebut kepadanya untuk ditandatanganinya. Pada akhirnya, tawanan 9512 dibebaskan oleh Kepala Polisi dan ternyata kelak menjadi Letnan, ajudan Jendral. Kepolisian mendapati bahwa mereka tidak mempunyai tawanan lagi sehingga Kepala Polisi menyuruh Sersan untuk membuat keonaran agar dapat memancing masyarakat untuk berbuat anarkis akyat. Rakyat begitu setia terhadap Raja Muda dan Baginda Wali sehingga sehingga pelakunya bisa ditahan. Sersan tiap harinya menyamar menjadi warga sipil dan melepaskan seragam polisinya demi menjalankan perintah Kepala Polisi. Namun, semua yang dilakukan Sersan gagal, tidak membuahkan hasil. Akibatnya Kepala Polisi menyusun sebuah rencana dengan Sersan, yaitu Sersan akan pura-pura ditangkap dan ditahan. Sersan yang sedikit bodoh menyetujuinya tapi apa yang didapatnya? Ia menjadi tawanan sesungguhnya dan kasusnya diselidiki oleh Jendral secara langsung. Kegiatan Pembelajaran 2 64

a. Penokohan dan Perwatakan Tokoh utama: Kepala Polisi

Tokoh pembantu: istri Sersan dan Jendral Tokoh mayor: Kepala Polisi, Sersan, dan tawanan 9512 Letnan Tokoh minor: Jendral dan istri Sersan. Tokoh protagonis: istri Sersan, Jendral, Sersan, tawanan Letnan Tokoh antagonis: Kepala Polisi. Perwatakan 1 Perwatakan Kepala Polisi Segi fisik: berpostur badan tinggi, kurus, tegap, berambut cepak, berkulit coklat, berseragam rapi, berkumis, bermata tajam dengan pandangan menyelidik.Segi psikologis: berwibawa, berbicara dengan tegas, sombong dan angkuh, pandai bersilatlidah, pintar memprovokasi, suka cemas dan khawatir.Segi sosiologis: mempunyai jabatan yang cukup penting di kepolisian sebagai kepala polisi, suka minum-minuman keras secara sembunyi-sembunyi, disegani oleh bawahannya. 2 Perwatakan Sersan Segi fisik: sedikit gemuk, bertampang bodoh, hidung pesek, berkulit putih, rambut sedikit ikal, tinggi badan kira-kira 165 cm, berseragam rapi.Segi psikologis: patuh pada perintah atasan, sedikit bodoh, suka melucu, tidak bisa berpikir panjang, gila jabatan, suka dipuji, disiplin, pasrah.Segi sosiologis: anggota kepolisian yang berpangkat sersan, ayah dari dua anak, mempunyai istri cantik, mengemban misi rahasia dari kepolisian dengan menyamar sebagai warga sipil. 3 Perwatakan Tawanan 9512 Letnan Segi fisik: saat masih jadi tawanan berambut gondrong, berkumis dan berjambang, kurus, penampilan acak-acakan, suara tegas dan nyaring, memakai baju tahanan dengan nomor 9512, memakai sandal; setelah menjadi letnan rambutnya cepak, berkumis, berseragam rapi, tegap. Kurus, berpostur badang lumayan tinggi, berkulit coklat, berambut lurus, bermata tajam.