Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kegiatan Pembelajaran 2 60 tingkat apresiasi sastra drama, khususnya pembacaan drama dan prosa dapat dibagi atas empat, yaitu: a. Pembaca yang telah dapat merasakan karya sastra itu sesuatu yang hidup, dengan pelaku-pelakunya yang mengagumkan. Mereka telah dapat terbawa dalam cerita atau drama yang sedang dibacanya, yang sering diiringi oleh ketawa, menangis, membenci seorang pelaku, dan sebagainya. b. Pembaca yang telah dapat melihat dalamnya perasaan atau jika mereka telah dapat mengungkapkan rahasia kepribadian para pelaku satu drama berarti selangkah lebih maju dari pembaca di atas Pada tingkat ini pembaca drama tidak saja menikmati kejadian-kejadian dalam drama secara badaniah, tetapi lebih banyak pada apa yang terjadi dalam pikiran pelaku. c. Pembaca drama yang telah dapat membandingkan satu drama dengan yang lain dan dapat memberikan pendapatnya mengenai satu karya, juga telah dapat membaca karya yang lebih sukar dengan kenikmatan. d. Pembaca yang telah dapat melihat keindahan susunan dialog, setting simbolis, pemakaian kata-kata yang berirana yang disajikan oleh sastrawan, telah mampu memberi respons pada daya sastra yang merangsang mereka berpikir dan memberi respons pada seni yang disajikan sastrawan. Diunduh pada http:www.angelfire.comjournalfsulimelightdwi.html Apresiasi drama dapat dilakukan dengan memahami drama secara mendalam, merasakan cerita yang ditayangkan, serta mampu menyerap dan mengkaji nilai-nilai ekstrinsik dan intrinsik yang terkandung dalam drama. Selain itu, apresiasi juga dapat dilakukan dengan menghargai drama sebagai seni dengan kelebihan dan kelemahannya dari teks yang dibuat atau dari jalan main pementasan drama.

5. Jenis-Jenis Apresiasi Drama

a. Apresiasi langsung Berhadapan atau interaksi secara langsung dengan karya sastra drama baik dalam bentuk teks tertulis maupun dalam bentuk pementasan.