Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Metode Pembelajaran Jigsaw

mendapat skor sama. Dari analisis di atas, teryata nilai rata- rata Mean post test kelas kontrol 66,875 masih dibawah KKM yang ditetapkan yaitu 70. Kemudian, melihat nilai Modus 68 itu artinya masih banyak peserta didik yang dibawah KKM walaupun nilai maksimun dikelas kontrol 92 lebih besar dari kelas eksperimen 88.

3. Efektivitas Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Pembelajaran

Menggunakan Mesin Operasi Dasar MMOD Efektivitas metode pembelajaran Jigsaw dapat ditinjau dari kriteria keefektifan dalam pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar MMOD. Kriteria efektivitas metode pembelajaran Jigsaw adalah dengan mengacu pada kriteria ketuntasan minimum KKM. Kriteria ketuntasan minimum KKM pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar MMOD adalah pencapaian dengan nilai 70. Jadi, dapat dilakukan kaidah keputusan apabila nilai rata- rata kelas eksperimen lebih rendah dari KKM maka metode pembelajaran Jigsaw dinyatakan tidak efektif. Hasil rata- rata kelas eksperimen adalah 72,75 dengan jumah peserta didik 32. Bedasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata- rata kelas 72,75 lebih besar dari kriteria ketuntasan minimum KKM yaitu 70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode Jigsaw efektif dilakukan pada proses pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar. Metode pembelajaran Jigsaw membuat peserta didik di kelas selalu aktif, bekerja berkelompok dan tidak merasa bosan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga peserta didik antusias untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Diskusi antar peserta didik di setiap kelompok mampu menghidupkan suasana pembelajaran yang kondusif.

4. Pengaruh Hasil Belajar Peserta Didik Setelah Diberi Perlakuan

Menggunakan Metode Jigsaw Pada Pembelajaran Menggunakan Mesin Operasai Dasar MMOD . Pengaruh prestasi belajar peserta didik dapat dilihat dari uji hipotesis di atas dan juga peningkatan hasil belajar. Hasil hipotesis menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, karena t tabel 2,042 ≤ t hitung 2,5062 artinya nilai t hitung lebih besar daripada t tabel yang sudah ditentukan. Selain itu, hasil belajar posttest kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol juga menunjukan perbedaan, rata- rata kelas eksperimen Mean 72,75 lebih besar dari rata- rata Mean kelas kontrol 66,875 itu artinya kelas yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw memiliki nilai di atas KKM sedangkan kelas yang menggunakan metode pembelajaran Konvensional memiliki nilai rata- rata dibawah KKM. Tabel perbandingan rata- rata kedua kelas bisa dilihat pada tabel berikut. Tabel 14. Perbandingan rata-rata pre test post test Kelas Nilai rata-rata Pre test Post test Eksperimen 26,5625 72,75 Kontrol 26,125 68, 875 Sumber: Hasil olah data pre test post test peserta didik Dari tabel nilai rata-rata di atas dapat dibuat grafik perbandingan prestasi belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kontrol. Grafik tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah. Gambar 23. Histogram perbandingan kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai rata- rata. Gambar 24. Polygon nilai rata- rata kelas eksperimen dan kelas kontrol 10 20 30 40 50 60 70 80 Pre t est Post t est Kelas eksperim en Kelas Kont rol 26,5625 72,75 26,125 68,875 Pre t est Post t est Kelas Eksperim en Kelas Kont rol