Efektivitas Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Pembelajaran

96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian dan analisis data keseluruhan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil belajar peserta didik yang diberi perlakuan metode konvensional pada pembelajaran Menggunakan Menggunakan Mesin perasi Dasar MMOD memperoleh hasil 68,875 nilai rata- rata dibawah KKM 70. 2. Hasil belajar peserta didik yang diberi perlakuan metode Jigsaw pada pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar MMOD memperoleh hasil 72,75 nilai rata- rata KKM 70. Dapat disimpulkan bahwa nilai rata- rata di atas nilai rata- rata KKM. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan metode konvensional pada kelas kontrol dan metode Jigsaw pada kelas eksperimen, dilihat dari hasil uji t bahwa t hitung 2,502 t tabel 2,042. Juga terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan metode Jigsaw dengan Konvensional yang dilihat dari rata- rata nilai kelas, rata- rata kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol 72,75 66,875.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa saran diantaranya adalah: 1. Metode pembelajaran Jigsaw efektif digunakan dalam pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar MMOD dibandingkan metode Konvensional. 2. Nilai rata- rata kelas kontrol 68,875 nilai KKM 70, kondisi seperti ini kurang memuaskan sebaiknya metode yang digunakan untuk pemebelajaran diganti dengan metode efektif yang bisa meningkatkan pemahaman peserta didik. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik kelas kontrol dengan hasil belajar peserta didik dilihat dari uji- t dan nilai rata- rata kelas. Untuk jangka panjang sebaiknya digunakan metode yang sama dan efektif untuk pembelajaran agar tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan.

C. Implikasi Hasil Penelitian

Perolehan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut: 1. Penggunaan metode pembelajaran Jigsaw menuntut guru harus memehami mengenai metode pembelajaran cooprative learning, mengarahkan peserta didik saat berdiskusi berlangsung, serta saat peserta didik bertukar cerita.