Langkah- langkah Dalam Penerapan Metode Jigsaw

36 diperhatikan, karena sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran ilmu praktek. Tanpa ilmu teori, peserta didik tidak akan mengerti apa yang akan dilakukan dalam praktek dan penerapannya. Oleh karena itu, belajar ilmu praktek harus diimbangi dengan ilmu teori juga agar tidak terjadi ketimpangan. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran praktek Inventor kelas X prodi Teknik Pemesinan SMKN 2 Wonosari dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pembelajaran MMOD kelas X prodi Pemesinan SMKN 2 Wonosari. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menggunakan Mesin Operasi Dasar  Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara menggunakan perkakas tangan  Melakukan persiapan kerja secara cepat  Menjelaskan cara mengoperasikan mesin bubut, frais, skrap dan bor.  Pemasangan benda kerja  Menjelaskan cara mengeset mesin. Sumber: Bagian kurikulum SMKN 2 Wonosari

b. Perkakas Tangan

Perkakas tangan adalah alat bantu kerja, untuk menyelesaikan suatu pekerjaan baik yang manual maupun yang digerakkan tenaga listrik, angin atau minyak powered tools yang dalam pemakaiannya mudah dibawa. Ada beberapa macam perkakas yang digunakan dalam membatu untuk pengerjaan mesin produksi, antara lain: 37 1 Alat ukur Fernier Caliper, untuk mengukur diameter luar dan dalam, tebal dan panjang benda kerja, mengukur kedalaman dengan ukuran yang diizinkan 0 sampai 150 mm. Gambar 2. Vernier Caliper 2 Alat ukur Mikrometer, untuk mengukur panjang dan diameter dari poros- poros dengan ukuran yang diizinkan 0 sampai 25 mm. Mengukur dengan micrometer dilakukan dengan cara memutar sebuah teromol yang mempunyai pembagian skala dimana sebuah poros sekrup yang mempunyai ulir yang sangat teliti mendekatkan atau menjauhkan bidang- bidang ukur. Gambar 3. Mikrometer 3 Jam ukur, dipakai bertujuan sebagai standar untuk menyetel benda kerja sebelum dilakukan proses pemesinan penyetingan benda kerja. Plat jarum terbagi dalam 100 bagian sehingga satu bagian 38 skala menunjukkan perpindahan sebesar 0,01 mm dari poros peraba. Pelat jarum juga bisa diputar sehingga menjadi titik nol ditempatkan pada sembarang tempat di bawah jarum penunjuk. Gambar 4. Dial Indikator 4 Transportir sudut, Untuk memeriksa sudut- sudut 90º digunakan siku- siku blok, sedangkan sudut- sudut yang lain dapat diukur menggunakan dengan busur derajat. Karena dengan busur derajat ketelitian pembacaan alat ukur kurang teliti maka biasanya digunakan transporter sudut universal dengan nonius. Alat ini memiliki ketelitian sebesar 5 menit. Gambar 5. Mistar siku dan busur derajat