ada perbedaan antara kedua kelas, sedangkan jika t
tabel
≤ t
hitung
maka terdapat perbedaan diantara kedua kelas. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa hasil uji t Independent Sample Test kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan tidak terdapat perbedaan. Karena t
hitung
0,1369 ≤ t
tabel
2,042. Karena tidak ada perbedaan hasil pre test antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, maka kedua kelas tersebut bisa dilakukan penelitian untuk dikomperasikan. Selain itu jika hasil post
test peserta didik menunjukan perbedaan, maka perbedaan tersebut
dikarenakan oleh hasil treatment yang dilakukan penggunaan metode pembelajaran Jigsaw dan bukan karena kelas eksperimen yang
memiliki kemampuan lebih dari kelas kontrol.
3. Hasil Pembelajaran Post test
Setelah dilakukan uji pre test, kemudian dilakukan proses pembelajaran pada kedua kelas dengan metode pembelajaran yang
berbeda. Pada kelas eksperimen digunakan metode pembelajaran Jigsaw, sedangkan kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan metode
pembelajaran konvensional. Setelah dilakukan pembelajaran maka dilakukan test evaluasi untuk mengetahui seberapa baik hasil belajar
setelah kedua kelas dilakukan pembelajaran yang berbeda. Hasil belajar peserta didik post test bisa dilihat dalam tabel di bawah. Perhitungan
secara lengkap bisa dilihat pada lampiran halaman 112- 117.
Tabel 10. Hasil post test peserta didik Sumber
Data Nilai
Mean Median
Modus Max
Min Eksperimen
56 88
72,75 72
72 Kontrol
48 92
66,875 68
68 Sumber: Olah data post test peserta didik
Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa rata- rata kelas eksperimen 72,75 Median 72 dan Modus 72. Kemudian kelas kontrol
memiliki rata- rata 66,875 Median 68 dan Modus 68. Dari perhitungan tersebut teryata kelas yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw
memiliki rata- rata kelas yang lebih tinggi dibandingkan kelas kotrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Nilai rata- rata
kelas eksperimen 72,25 sedangkan kriteria ketuntasan minimum KKM 70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
Jigsaw efektif pada pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar MMOD, karena nilai rata- rata kelas pada kelas eksperimen lebih besar
dari KKM 72,25 ≥ 70.
a. Uji Persyaratan Analisis Sebelum data post test pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dianalisis lebih lanjut maka terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis. Pengujian analisis data dilakukan
dengan uji normalitas dan uji homogenitas. 1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data pretest kedua kelas normal atau tidak. Kemudian menentukan statistik
analisis data apa yang akan digunakan dalam menghitung data
selanjutnya. Jika datanya normal maka digunakan statistik parametris, tetapi jika data tidak normal maka statistik parametri
ditak dapat digunakan. Untuk menghitung normalitas data pre test digunakan rumus Chi Kuadrad X
2
. Data hasil perhitungan normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel di bawah. Untuk melihat hasil perhitungan lebih lengkap bisa dilihat pada lampiran halaman 124- 125.
Tabel 11. Data normalitas post test Sumber Data
X
2 hitung
X
2 tabel
Keterangan Eksperimen
10,886 11,070
Normal Kontrol
8,523 11,070
Normal Sumber: Olah data posttest peserta didik
Data di atas dapat dilihat bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal, itu dikarenakan X
2 hitung
≥ X
2 tabel
. Pengujian dilakukan pada taraf kesalahan 5 dan dk = 5. Dengan
hasil demekian untuk menganalisis data selanjutnya bisa digunakan statistik parametris.
2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dengan uji F, dengan tujuan untuk
mengetahui keseimbangan varians pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas merupakan
syarat untuk melakukan uji komperasi. Data hasil perhitungan homogenitas kedua kelas dapat dilihat pada tabel di bawah. Untuk
mengetahui perhitungan yang lebih lengkap bisa dilihat pada lampiran halaman 125- 126.
Tabel 12. Data homogenitas post test Sumber Data
S
2
F
hitung
F
tabel
Keterangan Eksperimen
69,613 1,526
1,84 Homogen
Kontrol 106,234
Sumber: Olah data post test peserta didik Dapat dilihat hasil homogenitas kelas eksperimen S
2
= 69,613 dan kelas kontrol S
2
= 106,234 kemudian F
hitung
1,526. Untuk mengetahui homogen atau tidak data tersebut, hasil F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan rumus dk
pembilang
n – 1 = 32 – 1 = 31, dan dk
penyebut
n – 1 = 32 – 1 = 31 dengan taraf signifikan 0,05. Untuk dk
pembilang
31 dan dk
penyebut
31 mempunyai harga F
tabel
1,84. Keputusan pengujian F
tabel
≥ F
hitung
dinyatakan homogen sedangn jika F
tabel
≤ F
hitung
dinyatakan tidak homogen. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hasil olah data pretest peserta
didik kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. Karena F
tabel
1,84 ≥ F
hitung
1,526.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah
dilakukan uji persyaratan analisis, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan statistik parametris karena data kelas eksperimen
dan kelas kontrol berditribusi normal. Kemudian uji komperasi juga dapat dilakukan karena data kedua kelas homogen. Untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan diantara kedua kelas tersebut maka digunakan
pengujian hipotesis komperatif dua sampel independent t Independent Sample Test.
Pengujian hipotesis menggunakan uji t Idependent Sample Test dilakukan dengan uji dua pihak, yaitu uji pihak kanan dan uji pihak kiri.
Pengujian hipotesis dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran Menggunakan Mesin Opesrasi Dasar MMOD. Berikut ini adalah hasil perhitungan t Independent Sample Test pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk perhitungan lebih lengkap bisa dilihat di lampiran halaman 127.
Tabel 13. Hasil uji t Independent Sample Test Sumber
Data Mean
Varian t
hitung
t
tabel
Keterangan Eksperimen
72,75 69,613
2,5062 2,042 ada perbedaan
hasil belajar anatra kedua
kelas Kontrol
66,875 106,234 Sumber: Olah data post test peserta didik
Hipotesis yang digunakan Hipotesis nol Ho dan Hipotesisi alternatif Ha yang berbunyi:
Ho : terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan menggunakan metode Jigsaw dan metode Konvensional
pada pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar MMOD. Ha
: terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan menggunakan metode Jigsaw dan metode Konvensional
pada pembelajaran Menggunakan Mesin Operasi Dasar MMOD.