61
1 Pemberian post test Pemberian post test dilaksanakan setelah kelompok
eksperimen mendapat perlakuan dan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan pemberian metode Jigsaw . Untuk penilaian
instrumen soal pre test dan post test pada peserta didik, setiap jawaban benar diberi nilai = 1 dan untuk jawaban salah diberi nilai = 0.
2. Uji Coba Instrumen
Uji coba merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pengembangan instrumen, karena dari uji coba inilah diketahui informasi
mengenai mutu instrumen yang digunakan. Instrumen dalam penelitian ini akan di uji coba dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
Soal test 40 butir diuji cobakan pada peserta didik kelas XI dua di SMKN 2 Wonosari tahun ajaran 2010 2011 diluar sampel penelitian
dengan jumlah responden sebanyak 30 peserta didik, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Dari hasil uji coba instrumen
dari 40 butir soal diambil 25 butir sedangkan 15 butir dinyatakan gugur.
a. Uji Validitas
Valid berarti jika instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sukardi,2009: 122. Secara
keseluruhan validasi terdiri dari empat, yaitu 1 Validasi isi 2 Validasi konstrak 3 Validasi konkuren 5 Validasi Prediksi.
62
Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstrak, yaitu “ konstruk” dalam pengertian ini bukanlah “sususan”
seperti yang sering dijumpai dalam teknik. Tetapi merupakan rekaan psikologis yaitu suatu rekaan yang dibuat para ahli Ilmu Jiwa yang
dengan suatu cara tertentu “merinci” isi jiwa atas beberapa aspek seperti: ingatan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan seterusnya.
Suharsimi Arikunto, 2009:68. Instrumen dikatakan valid jika butir- butir soal mengukur aspek berfikir tersebut sudah sesuai dengan aspek
berfikir yang menjadi tujuan instruksional.
b. Uji Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui soal yang mudah, sedang dan sukar. Soal dikatakan baik jika soal
tersebut tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang jiwa peserta didik untuk mempertinggi usaha
pemecahan-nya. Sebaiknya soal yang sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba mengerja- kannya lagi. Untuk mengetahui soal yang yang mudah, sedang dan sukar dilakukan analisis tingkat kesukaran.
Kategori tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: 0,00 P 0,30
= soal sukar 0,30
≤ P ≤ 0,70 = soal sedang
0,70 P 1,00 = soal mudah
Suharsimi Arikunto,2009: 210.
63
Untuk perhitungan taraf kesukaran digunakan rumus:
JS B
P
Keterangan : P
= indeks kesukaran B
= jumlah peserta didik yang menjawab benar JS
= jumlah peserta didik yang menjawab tes Tes yang telah diuji cobakan pada peserta didik, kemudian
dilakukan analisis validasi butir menggunakan rumus di atas. Hasil perhitungan di atas dapat di lihat bahwa dari 40 butir soal ternyata
hanya 25
butir yang
valid dikarenakan
butir nomer
5,7,10,11,12,17,19,21,27,29,31,32,34,35, dan 37 tidak memenuhi kategori tingkat kesukaran. Untuk soal yang dipakai harus memenuhi
kategori sedang. Untuk mengetahui porsi soal pada setiap sub materi
masih terbagi baik maka dibuat kisi- kisi sesudah dilakukan perhitungan validasi butir, kisi- kisi dapat dilihat pada tabel 4. di
bawah.