Kajian Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

49 di daerahnya dan mengelompokkan sumberdaya alam yang ada di DI Yogyakarta melalui peta.

E. Kajian Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Dalam proses pembelajaran, siswa sekolah dasar memiliki banyak karakteristik yang nantinya berhubungan dengan gaya belajar yang akan dipakai. Untuk mengetahui karakteristik siswa, Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif siswa menjadi empat yaitu: a Tahap pensorimotor umur 0 sampai 2 tahun Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan dan apa yang dilakukan langkah demi langkah b Tahap preoperasional umur 2 sampai 7 tahun Ciri pokok perkembangan kecerdasan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol, bahasa atau tanda dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua tingkatan yaitu preoperasional umur 2 sampai 4 tahun dan intuituf umur 4 sampai 8 tahun c Tahap operasional konkrit umur 7 sampai 12 tahun Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan dengan ditandai adanya revesible dan kekekalan. Anak telah 50 memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkrit d Tahap operasional formal umur 12 sampai umur 18 tahun Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola ber pikir “kemungkinan” . model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetic-deductive dan indictive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Berdasarkan pengelompokkan tahap-tahap perkembangan kecerdasan menurut Piaget di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu akan berbeda dengan proses belajar yang akan dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada di tahap operasional konkrit, bahkan dengan anak yang berada pada tahap operasional formal. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif atau kecerdasan seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif pada muridnya agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap perkembangan tersebut. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan berpikir siswa akan tidak bermanfaat bagi siswa. 51 Menurut Depdiknas 1996:5 anak usia kelas IV sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret. Pada rentang tersebut abak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: 1. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak 2. Mulaiberpikir secara operasional 3. Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda. 4. Membentuk dan mempergunakan hubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana dan mempergunakan hubungan sebab akibat 5. Memahami konsep subtansi, volume zat cair. Panjang, lebar, luas dan berat. Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tesebut, kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki 3 ciri yaitu: 1. Konkret Konkret mengandung makna bahwa proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret, yakni dapat dilihat, dibau, diraba, didengar dan diotak-atik dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lenih bermaksa dan bernilai, sebab siswa 52 diharapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. 2. Intergratif Pada usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu kebutuhan, mereka belum dapat memilih-milih konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal itu melukiskan cara berpikir anak dari hal umum ke khusus. 3. Hierarkis Pada usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal- hal yang kompleks. Sehubungan dengan hal ini, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antara materi, dan cakupan keseluruhan serta kedalaman materi. Berdasarkan Depdikbud 1997, karakteristik siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut: a. Keadaan jasmani tumbuh sejalan dengan prestasi sekolah b. Sikap tunduk pada peraturan permainan yang tradisional c. Ada kecenderungan memuji diri sendiri d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain jika itu menguntungkan 53 e. Jika tidak dapat menyelesaikan suatu soal maka soal itu dianggap tidak penting baginya f. Pada masa ini anak akan menghendaki nilai rapor yang baik tanpa mengingat apakah prestainya perlu diberi nilai baik atau tidak g. Berminat pada kehidupan praktis sehari-hari h. Realistis dan ingin tahu yang besar i. Menjelang masa akhir ini telah ada minat terhadap mata pelajaran tertentu j. Sampai kira-kira umur sepuluh tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya k. Setelah umur sebelas tahun, umumnya anak akan berusaha meyelesaikan tugasnya sendiri. Menurut Siti Partini Suadirman 1995:115 menyatakan bahwa intelektual dibagi dalam 2 fase yaitu: a. Masa-masa kelas rendah sekolah dasar, yang berlangsung antara umur 6 atau 7 tahun sampai dengan umur 9 atau 10 tahun biasanya mereka duduk di kelas I, II dan III sekolah dasar b. Masa kelas tinggi sekolah dasar, yang berlangsung antara umur 9 atau 10 tahun sampai dengan 12 atau 13 tahun biasanya mereka duduk di kelas IV, V dan VI sekolah dasar 54 Karakteristik anak masa kelas tinggi Siti Partini Suadirman, 1995: 42 memiliki sifat-sifat antara lain: a. Perhatiannya tertuju kepada praktis sehari-hari b. Ingin tahu, ingin belajar, realistis c. Timbul minat terhadap pelajaran khusus d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah e. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama dan mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Siswa SD kelas IV yang mempunyai ciri ingin tahu, ingin belajar, realistis, timbul minat terhadap pelajaran khusus, anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolahanak-anak suka membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama dan mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya, dengan media papan magnet dapat merangsang ingin tahu mereka lebih luas lagi dalam mengenal sumberdaya alam yang ada di D.I Yogyakarta. Siswa lebih realistis dalam mempelajari sumberdaya alam DI Yogyakarta, dan siswa dapat mempelajari materi sekaligus bermain dengan aturan yang telah dibuat. Minat siswa terhadap pelajaran ips semakin bertambah dengan adanya media papan magnet tersebut. 55

F. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI PEMANFAATAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD

0 11 24

PENGEMBANGAN METODE BERMAIN DENGAN PAPAN BUSA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH

0 8 95

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIAMENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA Pengembangan Media Materi Keadaan Alam Di Indonesia Menggunakan Perangkat Lunak Videoscribe Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii.

0 2 10

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIAMENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA Pengembangan Media Materi Keadaan Alam Di Indonesia Menggunakan Perangkat Lunak Videoscribe Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii.

0 3 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMPEL.

0 3 12

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMPEL.

0 3 15

Pengembangan multimedia interaktif dengan pendekatan pakematik pada mata pelajaran IPS kelas IV Sekolah Dasar.

1 2 255

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO LAGU SEJARAH KEMERDEKAAN PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V DI SDN MINOMARTANI 1.

0 3 214

Penggunaan media Flip Chart (lembar papan balik) untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin Sidoarjo.

0 1 84

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Pengunaan Media Gambar di SDN Tomini

0 0 15