Jenis Penelitian Prosedur Research and Development

57 BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, penelitian ini berorientasi pada pengembangan produk. Penelitian pengembangan ini biasa disebut pengembangan berbasis penelitian research based development merupakan jenis penelitian yang sedang meningkat dalam memecahkan masalah praktis dalam dunia kepenelitian, utamanya dalam penelitian pendidikan dalam pembelajaran. Gay Wasis Dwiyogo, 2004:4 menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif berupa material pembelajaran, media, strategi pembelajaran untuk digunakan di sekolah, bukan untuk menguji teori. Sedangkan Borg dan Gall Sri Anitah, 2004:2 mengemukakan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pengajaran. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini dan pengembangan dapat berupa buku, modul, paket, program pembelajaran maupun alat bantu belajar. Penelitian dan pengembangan berbeda dengan penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-saran bagi perbaikan, karena penelitian dan pengembangan mengahasilkan produk yang langsung dapat digunakan. 58 Penelitian yang pengembang lakukan saat ini, difokuskan pada pengembangan media papan magnet yang layak pakai berupa media papan magnet sumberdaya alam bagi siswa sekolah dasar kelas IV.

B. Prosedur Research and Development

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall Nusa Putra, 2013:125-126. Prosedur ini dipilih karena memiliki langkah yang terperinci namun sederhana. Prosedur terdiri atas sepuluh langkah, namun menyesuaikan dengan tujuan penelitian yakni mengembangkan mesia papan magnet yang layak digunakan dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Minomartani 6, maka peneliti hanya menggunakan sembilan dari sepuluh langkah yang ada, kegiatan desiminasi dan implementasi tidak dilakukan. Adapun jumlah subjek yang diteliti disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut. Sembilan langkah tersebut adalah sebagai berikut 1. Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian; 2. Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada 59 setiap tahapan, dan jika mungkindiperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas; 3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung; 4. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas. dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket; 5. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk model utama yang siap diujicoba lebih luas; 6. Main field testing, uji coba utama yang melibatkan seluruh siswa. 7. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikanpenyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, 60 sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi; 8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan; 9. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir final; 10. Disemination and Implementasi. Desiminasi dan implementasi, yaitu melaporkan produk pada forum-forum profesional di dalam jurnal dan implementasi produk pada praktik pendidikan. Penerbitan produk untuk didistribusikan secara komersial untuk dimanfaatkan oleh publik. Melakukan monitoring terhadap pemanfaatan produk oleh publik untuk memperoleh masukan dalam kerangka mengendalikan kualitas produk. Penelitian R D versi ADDIE Analysis-Design-Develop- Implement-Evaluate. Model R D ini dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Model ini menggunakan lima tahap pengembangan yaitu: 1. Analysis analisa. Tahap analisa merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh siswa yaitu melakukan analisa kebutuhan, mengidentifikasi masalah, dan melakukan analisis tugas. 61 2. Design disain atau perancangan. Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan 3. Development pengembangan. Pengembangan adalah proses mewujudkan rancangan menjadi nyata 4. Implementasi implementasieksekusi. Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. 5. Evaluation evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dilaksanakan berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. C. Validasi dan Ujicoba Produk Validasi dan uji coba produk dilakukan untuk memperoleh data kelayakan dan tanggapan atas media yang dikembangkan. Data yang diperoleh digunakan sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan produk yang di kembangkan. 1. Validasi Ahli Expert Judgement a. Validasi ahli media Validasi ahli media dilakukan untuk menilai kelayakan produk dari segi penyajian media untuk diuji cobakan di lapangan. Penilaian, kritik dan saran dari validator akan digunakan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan media papan magnet. Penilaian dilakukan melalui angket di kelayakan ahli media. 62 b. Validasi ahli materi Validasi ahli materi dilakukan untuk menilai kebanyakan produk dari segi penyajian materi untuk diujicobakan di lapangan. Penilaian, kritik dan saran dari validator akan digunakan sebagai perbaikan dan penyempurnaan media papan magnet. Penilaian dilakukan melalui angket instrumen uji kelayakan ahli materi. 2. Uji Coba Lapangan Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui respon pengguna yaitu siswa tentang produk media papan magnet. Penilaian dari siswa digunakan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan media papan magnet. Penilaian dilakukan melalui amgket instrumen iji pengguna. Uji coba produk di lapangan dilakukan dalam tiga tahap yaitu 1 preliminary field testing uji coba awal, 2 main field testing uji coba lapangan awal, 3 operational filed testing uji coba lapangan operasional.

D. Subjek Penelitian Research and Development

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI PEMANFAATAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD

0 11 24

PENGEMBANGAN METODE BERMAIN DENGAN PAPAN BUSA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH

0 8 95

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIAMENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA Pengembangan Media Materi Keadaan Alam Di Indonesia Menggunakan Perangkat Lunak Videoscribe Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii.

0 2 10

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIAMENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA Pengembangan Media Materi Keadaan Alam Di Indonesia Menggunakan Perangkat Lunak Videoscribe Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii.

0 3 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMPEL.

0 3 12

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMPEL.

0 3 15

Pengembangan multimedia interaktif dengan pendekatan pakematik pada mata pelajaran IPS kelas IV Sekolah Dasar.

1 2 255

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO LAGU SEJARAH KEMERDEKAAN PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V DI SDN MINOMARTANI 1.

0 3 214

Penggunaan media Flip Chart (lembar papan balik) untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin Sidoarjo.

0 1 84

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Pengunaan Media Gambar di SDN Tomini

0 0 15