Kerangka Pikir dan Hipotesis

43 Menurut Soekartawi 2001, untuk mengetahui besarnya pendapatan usahatani menggunakan rumus : Pd = TR – TC Keterangan : Pd : Pendapatan usahatani Rp TR : Penerimaan usahatani total revenue TC : Biaya produksi total cost

2.3 Kerangka Pikir dan Hipotesis

Pembangunan pertanian pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan sosial dan pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik. Keberhasilan pembangunan pertanian ditentukan oleh kemampuan petani itu sendiri dalam berbagai usahatani dan diharapkan mampu mengelola usahanya dengan lebih baik, namun pada kenyataannya masih belum sesuai yang diharapkan. System of rice intensification SRI merupakan salah satu pendekatan dalam praktek budidaya padi yang menekankan pada 3 pola manajemen pokok yaitu: 1 Manajemen pengelolaan tanah, 2 Manajemen pengelolaan tanaman, dan 3 Manajemen pengelolaan air melalui pemberdayaan petani maupun kelompok tani yang berbasis pada kegiatan ramah lingkungan. Penerapan gagasan System of rice intensification SRI yang dilakukan oleh petani maupun kelompok tani sebenarnya berdasarkan pada 7 komponen penting sebagai berikut: 1 Transplantasi bibit muda 7-15 hari, 2 Waktu transplating adalah 30 menit, 3 Bibit ditanam satu batang, 4 Jarak tanam lebar, 5 Melakukan irigasi berselang sehingga kondisi tanah lembab , 6 Melakukan penyiangan dengan gosrok, 7 Hanya menggunakan pupuk organik kompos. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 44 Dengan demikian diharapkan hasil peenerapan metode System of rice intensification SRI akan mampu meningkatkan produktifitas padi yang akhirnya berdaampak pada meningkatnya pendapatan petanikelompok tani. Gambar 2. Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka disusunlah hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga terdapat perbedaan Biaya Total Cost usahatani padi metode SRI dengan Metode Konvensional. 2. Diduga terdapat perbedaan Penerimaan Total Revenue usahatani padi metode SRI dengan Metode Konvensional. 3. Diduga terdapat perbedaan Laba usahatani padi metode SRI dengan Metode Konvensional. 4. Diduga bahwa usahatani padi Metode SRI lebih efisien dibandingkan metode konvensional. Metode SRI Petani Metode Konvensional Peningkatan Produktifitas Peningkatan Pendapatan Efisiensi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 45

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja Purposive. Penentuan daerah penelitian dengan dasar pertimbangan bahwa di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi telah dilakukan program SRI dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur pada Tahun 2009, selanjutnya direncanakan pada tahun 2010 luasan usahatani padi metode SRI akan ditambah sebesar 600 Ha.

3.2 Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah para petani yang berada di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi, yang membudidayakan padi sawah varietas Ciherang yang menggunakan Metode SRI dan konvensional. Metode yang digunakan dalam menentukan sampel adalah metode Purposive Sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 petani yang tersebar di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi dengan rincian 20 orang petani menggunakan metode SRI dan 20 orang petani menggunakan metode Konvensional pada musim tanam MK tahun 2009. Penarikan sampel secara sengaja dilakukan dengan terlebih dahulu mendata petani berdasarkan varietas padi yang ditanam yaitu varietas ciherang, yang kemudian dikelompokkan menjadi sampel untuk metode SRI dan Konvensional, yang keduanya diasumsikan mengikuti sebaran normal dan dapat mewakili dari populasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis Adopsi Sri (System Of Rice Intensification) Dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Usahatani Padi Di Kabupaten Solok Selatan.

0 7 103

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20