Metode Pengumpulan Data Pengukuran Variabel

47

3.3 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari responden, data diambil pada musim tanam tahun 2009, di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi. Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari BPS dan instansi terkait. Sumber-sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari : 1. Interview wawancara, yaitu komunikasi lisan antara peneliti dengan individu yang menjadi obyek penelitian. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data primer yang berkaitan dengan usahatani padi sawah dengan Metode SRI. 2. Observasi, yaitu mengambil obyek penelitian dengan memakai alat indera utama terutama mata dan membuat catatan mengenai hasil pengamatan itu. Metode ini digunakan untuk untuk memperoleh data sekunder tentang letak geografis, jumlah petani padi sawah dan Instansi terkait. 3. Kuisioner, adalah serangkaian daftar pertanyaan berisi aset-aset pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan juga digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif yang objektif.

3.4 Pengukuran Variabel

1. Diasumsikan bahwa kondisi fisik lahan untuk kedua macam usahatani padi sama, baik metode SRI maupun konvensional. 2. Data tahun 2009 diambil pada musim tanam MK tahun 2009 di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 48 3. Petani adalah seorang yang mengelola lahan untuk ditanami padi baik milik sendiri, dengan sewa maupun bentuk lain yang sah menurut hukum. 4. Petani SRI adalah petani yang menanam padi menggunakan metode SRI. 5. Total biaya Rp adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi, baik itu biaya tetap ataupun biaya tidak tetap. 6. Penerimaan Rp adalah jumlah produksi petani dikalikan dengan harga jual padi pada saat panen. 7. Pendapatan Rp adalah pendapatan bersih yang diterima dari kegiatan usaha tani dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani padi. 8. Benih adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomi. 9. Sarana produksi adalah barang atau uang yang digunakan bersama faktor produksi dan tenaga kerja yang menghasilkan barang baru, dalam hal ini berupa benih, pupuk dan pestisida. 10. Produksi adalah hasil yang didapatkan petani dari kegiatan usaha tani, dalam hal ini adalah gabah kering sawah. 11. Luas lahan adalah sebidang tanah yang dipergunakan untuk usaha tanaman padi Ha. 12. Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi usaha tani padi metode SRI. Menurut sifatnya biaya produksi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 49 dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. 13. Biaya tetap ialah biaya yang tidak berubah walupun jumlah produksinya berubah selalu sama atau tidak terpengaruh terhadap besar kecilnya produksi. 14. Biaya Variabel adalah Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi. 15. Penerimaan adalah total rupiah yang diperoleh dari hasil penjualan produksi padi dengan harga yang berlaku pada saat itu. 16. Pendapatan yaitu jumlah uang yang diperoleh setelah semua biaya variabel termasuk biaya operasional tertutupi, bila hasil pengurangannya positif berarti untung dan bila pengurangannya negatif berarti rugi. 17. Efisiensi Usaha adalah penggunaan modal sedikit tetapi mendapatkan keuntungan yang banyak. 18. Revenue and Cost Ratio RC digunakan untuk membandingkan pendapatan kotor dengan seluruh biaya yang telah habis dalam setiap proses produksi. 19. Produksi adalah hasil fisik dari usaha tani padi yang diperoleh dan dinyatakan dalam kilogram. 20. Harga produksi adalah harga jual yang diterima petani setiap kali menjual hasil panennya yang dinyatakan dalam rupiahkg. 21. Penyusutan adalah berkurangnya nilai awal suatu benda dikarenakan bertambahnya usia benda tersebut Rupiah Musim tanam. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

BAB IV ANALISA DATA

4.1 Metode Analisa Data 4.1.1. Budidaya Padi Metode SRI di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis Adopsi Sri (System Of Rice Intensification) Dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Usahatani Padi Di Kabupaten Solok Selatan.

0 7 103

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20