Total Biaya Total Penerimaan

Total pendapatan dari total usaha tani padi adalah keuntungan yang diperoleh dalam berusaha tani. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa petani SRI lebih besar pendapatannya dari pada petani konvensional. Perbedaan pendapatan ini sangat jelas terlihat dan dapat dirasakan petani, kemudian juga berdampak pada produktifitas yang lebih besar sehingga penerimaan petani SRI juga lebih besar.

5.5 Pengujian Hipotesis

Dalam menguji hipotesis diduga bahwa total biaya, total pendapatan dan keuntungan petani yang menggunakan metode SRI lebih besar dari pada pendapatan petani yang menggunakan metode konvensional, analisis menggunakan uji t dengan uji satu arah. Hasil dari pengujian total biaya, total pendapatan dan keuntungan masing-masing dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

5.5.1 Total Biaya

Total biaya terdiri dari komponen biaya tenaga kerja, biaya saprodi, biaya lahan, dan biaya penyusutan, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Dengan sampel sebanyak 20 orang pada masing-masing metode dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari total biaya lebih besar petani yang menggunakan metode SRI yakni sebesar Rp. 15.697.702,3810 daripada petani konvensional. Standar deviasi menunjukkan seberapa besarluas rentang data-data sampel dari nilai rata-ratanya, dengan demikian data SRI menunjukkan standar deviasi yang lebih tinggi dari data konvensional yakni sebesar 1.462.921,37492. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Sedangkan standar error rata-rata menunjukkan besarnya penyimpangan dari data metode SRI dan metode konvensional. Hasil pengujian hipotesis total biaya petani SRI dengan menggunakan uji t diperoleh nilai signifikansi atau p value 2-tailed pada bagian equal variances assumed sebesar 0.000. Oleh karena p 0.05; maka Ho ditolak atau kedua rata- rata biaya total berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95. Artinya biaya yang dikeluarkan oleh petani SRI lebih besar daripada petani konvensional. Pengeluaran terbesar adalah biaya tenaga kerja, karena usahatani padi metode SRI memerlukan perawatan yang intensif, sehingga akan memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekaligus sebagai wahana belajar dan mengembangkan ketrampilan teknologi baru.

5.5.2 Total Penerimaan

Total penerimaan merupakan hasil yang diperoleh petani padi baik dengan metode SRI maupun konvensional dengan tingkat harga Rp. 2.400. Hasil analisis untuk total penerimaan usahatani metode SRI dan Konvensional selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Dengan sampel sebanyak 20 orang pada masing-masing metode dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari total penerimaan lebih besar petani yang menggunakan metode SRI yakni sebesar Rp. 22.727.514,2857 daripada petani konvensional. Standar deviasi menunjukkan seberapa besarluas rentang data-data sampel dari nilai rata-ratanya, dengan demikian data SRI menunjukkan standar deviasi yang lebih tinggi dari data konvensional yakni sebesar 1.899.189,30548. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Sedangkan standar error rata-rata menunjukkan besarnya penyimpangan dari data metode SRI dan metode konvensional, berikut disajikan tabel hasil analisis uji beda rata-rata. Hasil pengujian hipotesis total penerimaan petani SRI dengan menggunakan uji t diperoleh nilai signifikansi atau p value 2-tailed pada bagian equal variances assumed sebesar 0.000. Oleh karena p 0.05; maka Ho ditolak atau kedua rata-rata total penerimaan berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95. Artinya para petani pengguna metode SRI menggunakan standar teknologi yang dianjurkan dalam budidaya padi SRI. Faktor inilah yang akhirnya membuat hasil panen mereka lebih baik dan berbeda jauh dari produksi budidaya padi metode konvensional. Hal ini memang patut disadari, sebagai salah satu contoh keberhasilan budidaya padi SRI dalam meningkatkan produksi padi yang signifikan.

5.5.3 Laba

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis Adopsi Sri (System Of Rice Intensification) Dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Usahatani Padi Di Kabupaten Solok Selatan.

0 7 103

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20