Biaya Variabel Variabel Cost

jauh dari jalan raya. Berdasarkan pada penyusutan, angkanya lebih besar petai padi metode SRI, hal ini dikarenakan ada tambahan bakilengser untuk proses pembenihan, sedangkan variable lain tetap sama seperti adanya cangkul, sabit, gosrok dan handsprayer.

5.4.2 Biaya Variabel Variabel Cost

Biaya variabel adalah biaya yang dapat berubah besar kecilnya dalam satu kali musim tanam, biaya ini juga dipengaruhi oleh luas lahan yang dimiliki oleh petani. Biaya variabel meliputi pembelian sarana produksi dan biaya tenaga kerja dari semua kegiatan proses produksi usaha tani. Biaya pembelian usaha tani padi dalam penelitian ini meliputi benih, pupuk, pestisida dan biaya tenaga kerja. Sedangkan upah tenaga kerja meliputi tenaga kerja untuk pengolahan tanah, menanam, pemupukan, perawatan, pengairan dan panen. Tabel 11. Rata-Rata Biaya Variabel Petani SRI dan Konvensional per Hektar No Faktor Petani SRI Petani Konvensional Jumlah Rp Persentase Jumlah Rp Persenta se 1 Benih 84.029,76 0,77 103.872,06 1,31 2 UREA 542.833,3 4,99 544.646,39 6,88 3 ZA 452.611,9 4,16 339.280,08 4,29 4 Phonska 563.485,7 5,18 518.211,55 6,55 5 P kandang 1.383.674 12,71 6 Pestisida 292.779,8 2,69 297.364,29 3,76 7 Tenaga Kerja 7.567.372,62 69,51 6.110.981,9 77,21 TOTAL VC 10.886.786,9 100 7.914.355,76 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2010 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Rata-rata harga benih yang digunakan oleh petani SRI adalah Rp 84.029,76 sedangkan yang digunakan oleh petani konvensional adalah Rp. 103.872,06. Benih yang digunakan adalah benih padi Ciherang. Pemakaian tenaga kerja untuk usaha tani SRI maupun petani yang konvensional adalah sama, dengan jenis kegiatan meliputi, pengolahan tanah, menanam, pemupukan, perawatan, pengairan dan panen, namun demikian biaya tenaga kerja petani SRI lebih besar daripada petani konvensional. Rata-rata total biaya variabel per hektar yang harus dikeluarkan oleh petani SRI adalah Rp. 10.886.800,00 sedangkan rata-rata total biaya variabel per hektar oleh petani konvensional adalah Rp. 7.914.350,00. Biaya variabel ini meliputi biaya untuk biaya produksi dan tenaga kerja. Total biaya produksi usahatani berasal dari penjumlahan total biaya variabel dan biaya tetap. Sehingga petani SRI harus mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp. 15.697.702,38Ha, sedangkan petani konvensional sebesar Rp 12.926.376,64Ha. Jumlah biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh petani SRI lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan oleh petani padi konvensional, hal ini disebabkan oleh penggunaan pupuk kompos yang tinggi dan perawatan yang intensif terutama pada saat penyiangan. Dari uji beda rata-rata Ujii t dari variabel biaya didapatkan hasil bahwa ada perbedaan yang nyata antara biaya total TC dari metode SRI dan metode konvensional pada taraf kepercayaan 95 dan α = 0.05 Lampiran 12 dan Lampiran 24. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

5.4.3 Penerimaan Usaha Tani Padi

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis Adopsi Sri (System Of Rice Intensification) Dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Usahatani Padi Di Kabupaten Solok Selatan.

0 7 103

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20