Penerimaan Usaha Tani Padi Produksi

5.4.3 Penerimaan Usaha Tani Padi

Penerimaan usaha tani diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah produksi yang dihasilkan dengan harga satuan produksi. Peneriman usaha tani ini sering disebut dengan penerimaan kotor. Jumlah produksi yang dihasilkan jelas akan mempengaruhi besarnya penerimaan. Harga satuan produksi padi metode SRI dan konvensional adalah sama yaitu Rp 2.400,00Kg. Perbedaan perbandingan peneriman usaha tani antara petani SRI dengan konvensional dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 12. Rata-Rata Penerimaan Petani SRI dan Konvensional per Hektar No Keterangan Petani SRI Petani Konvensial Selisih 1 Produksi Kg 9.469,80 7.526 20.53 2 Harga Rp 2.400,00 2.400,00 0.00 3 TR Rp 22.727.514,29 18.062.601,68 20.53 Sumber: Data Primer Diolah, 2010 Penerimaan yang diperoleh petani SRI lebih tinggi dari penerimaan petani konvensional, besarnya penerimaan hanya tergantung pada jumlah produksi padi yang dihasilkan, karena harga jual padi sama nilainya. Penerimaan yang dapat dihasilkan oleh petani SRI sebesar Rp. 22.727.550,00Ha sedangkan petani konvensional sebesar Rp 18.062.650,00Ha, dengan kata lain ada selisih sebesar 20,53 di total produksi dan penerimaan. Penerimaan petani SRI ini diduga akan lebih besar lagi pada musim-musim tanam selanjutnya, karena tingkat kesuburan akan semakin tinggi dengan digunakannya pupuk organik dalam setiap musim tanam. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

5.4.4 Produksi

Produksi merupakan jumlah keseluruhan dari produk yang dihasilkan oleh petani pada waktu musim tanam MK tahun 2009. Produksi juga merupakan suatu kegiatan atau usaha tani yang melibatkan beberapa faktor produksi seperti tanah, iklim, varietas, kultur teknis, pengolahan, serta alat-alat. Hasil rata-rata produksi padi untuk 1 Ha oleh petani SRI dapat mencapai 9.469,80 kg, sedangkan hasil rata-rata produksi untuk 1 Ha oleh petani konvensional adalah 7.526 kg.

5.4.5 Pendapatan

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis Adopsi Sri (System Of Rice Intensification) Dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Usahatani Padi Di Kabupaten Solok Selatan.

0 7 103

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20