Analisis RC Ratio Pengujian Hipotesis

5.6 Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah Metode SRI dan konvensional di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

5.6.1 Analisis RC Ratio

Efisiensi merupakan upaya mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan yang maksimal. RC Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total pengadaan. Usahatani padi sawah metode SRI dikatakan efisien apabila RC Ratio lebih besar dari satu, sebaliknya usahatani padi sawah metode SRI dikatakan tidak efisien apabila nilai RC Ratio kurang dari satu, sedangkan RC Ratio sama dengan satu maka usahatani padi sawah metode SRI mengalami impas. Dimana petani tidak mengalami keuntungan juga tidak mengalami kerugian. Dari hasil penelitian didapatkan nilai RC Ratio dari petani metode SRI sebagai berikut: RevenueCost RC = TC TR RevenueCost RC = ,38 15.697.702 Rp. ,29 22.727.514 Rp. RevenueCost RC = 1,45 Angka sebesar 1,45, artinya bahwa setiap penggunaan biaya usahatani sebesar Rp. 1,- maka akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 1,45 sehingga keuntungan yang diperoleh dalam setiap kali melaksanakan usahatani padi dengan metode SRI sebesar 0,45. Sedangkan RC Ratio dari petani metode konvensional adalah sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber RevenueCost RC = TC TR RevenueCost RC = ,64 12.926.376 Rp. ,68 18.062.601 Rp. RevenueCost RC = 1,40 Angka sebesar 1,40 menunjukkan bahwa setiap penggunaan biaya usahatani sebesar Rp. 1,- maka akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 1,40 sehingga keuntungan yang diperoleh dalam setiap kali melaksanakan usahatani padi dengan metode SRI sebesar 0,40. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa usaha budidaya padi baik menggunakan metode SRI maupun konvensional layak untuk diusahakan serta dikembangkan, karena nilai RC Ratio lebih besar dari satu, sehingga usaha ini dikatakan efisien. Namun demikian harus ditekankan bahwa budidaya padi dengan teknologi SRI mampu memberikan nilai RC ratio yang lebih besar, yakni dengan selisih sebesar 0.5, angka ini memang terbilang kecil namun demikian patut dijadikan pertimbangan mengingat metode SRI ini masih awal sehingga terbuka peluang untuk terus meningkatkan produksi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

5.6.2 Analisis BC Ratio

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis Adopsi Sri (System Of Rice Intensification) Dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Usahatani Padi Di Kabupaten Solok Selatan.

0 7 103

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20