38
Menurut Soekartawi 1996, perhitungan yang dipakai dalam analisis ekonomis dalam usahatani untuk menentukan usahatani tersebut mengalami
keuntungan atau tidak adalah anggaran arus uang tunai atau biasa disebut dengan cash flow analysis. Dibawah ini diuraikan penjelasan beserta rumus-rumus yang
biasa digunakan. Dalam pekerjaan evaluasi suatu usahatani, perhitungan ini penting sekali karena menyangkut biaya sewa, penerimaan dan pendapatan yang
berlaku pada usaha yang dijalankan. Anggaran arus uang tunai adalah besarnya pengeluaran yang diperoleh dari selisih pengeluaran revenue dan biaya cost.
Pada analisis ini terdapat tiga variabel yang diukur antara lain; biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani. Penjelasan dari ketiga variabel tersebut diuraikan
beserta rumus-rumus yang berlaku sebagai berikut :
a. Biaya usahatani
Menurut Soekartawi 2001, biaya usahatani dibedakan menjadi dua kategori biaya yaitu biaya tetap fixed cost, biaya tidak tetap variable cost,
biaya yang dikeluarkan petani dalam proses produksi serta membawanya menjadi produk disebut biaya produksi, termasuk didalamnya barang yang dibeli dan jasa
yang dibayar didalam maupun diluar usahatani. Didalam jangka pendek, satu kali produksi dapat membedakan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Adanya klasifikasi
biaya ini sangat penting dalam membandingkan pendapatan untuk mengetahui kebenaran jumlah biaya yang digunakan. Ada dua kategori atau pengelompokan
biaya, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
39
FC TFC
n i
å
=
=
1
1. Biaya Tetap fixed cost
Adalah biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu kali masa produksi. Tergolong dalam kelompok biaya ini antara lain: pajak, tanah,
penyusutan alat maupun biaya pemeliharannya. Bila tidak ada biaya imbangan dalam penggunaannya atau tidak ada penawaran untuk hal tersebut baik didalam
usahatani maupun diluar usahatani. Untuk menghitung biaya tetap dalam usahatani digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : TFC
: Total biaya tetap total fixed cost FC
: Biaya tetap fixed cost n
: Macam input Dimana :
Keterangan : FC
: Biaya tetap fixed cost P
Xi
: Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap Xi
: Jumlah input ke i Maka :
Keterangan : TFC
: Total biaya tetap fixed cost X
i
: Jumlah fisik dan input yang membentuk biaya tetap P
Xi
: Harga input ke i Rp n
: Macam input Xi
P FC
Xi
. =
Xi i
n i
P X
TFC
å
=
=
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
40
2. Biaya tidak tetap variable cost
Merupakan biaya yang besar kecilnya sangat bergantung kepada skala produksi. Apabila petani menginginkan produksi yang tinggi maka biaya untuk
sarana produksi juga harus ditambah sehingga biaya ini sifatnya berubah-ubah tergantung besar kecilnya produksi yang diinginkan. Tergolong biaya ini antara
lain : sewa lahan, pengolahan tanah, benih, biaya tanam, pupuk, dangir, obat, tenaga kerja, pengairan, serta biaya panen. Untuk mengetahui besarnya biaya
varibel dapat menggunakan rumus :
Keterangan : TVC
: Total biaya tidak tetap total variable cost VC
: Biaya tidak tetap variable cost n
: Macam input Dimana :
Keterangan : VC
: Biaya tidak tetap variable cost P
Xi
: Harga input ke i Xi
: Jumlah input ke i Maka :
Keterangan : TVC : Total biaya tidak tetap total variable cost
X i : Jumlah input ke i
P
Xi
: Harga input ke i Rp n
: Macam input VC
TVC
n i
å
=
=
1
Xi P
VC
Xi
. =
Xi i
n i
P X
TVC
å
=
=
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
41
Untuk mengetahui total biaya usahatani dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini, karena total biaya TC adalah jumlah dari total
biaya tetap fixed cost dan total biaya tidak tetap variable cost, maka rumusnya adalah :
TC = TFC + TVC Keterangan :
TC : Biaya produksi total total cost TFC : Biaya tetap total total fixed cost
TVC : Biaya variabel total total variable cost
b. Penerimaan usahatani