Umur Petani Pendidikan Petani

5.3.1 Umur Petani

Umur responden dalam penelitian ini adalah umur petani pada saat di lakukan penelitian. Umur petani ini dapat melihat tingkat produktivitasnya. Petani yang memiliki umur tua atau lanjut tingkat produktivitas rendah, sedangkan petani yang memiliki umur lebih muda mempunyai produktivitas yang tinggi. Tabel 7. Karakteristik Petani Berdasarkan Usia No Pendidikan Petani SRI Petani Konvensional 1 40 2 10 2 40-50 8 40 10 50 3 50 12 60 8 40 JUMLAH 20 100 20 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2010 Dari tabel di atas dapat kita lihat perbandingan antara umur petani SRI dan konvensional yang berusia produktif atau aktif bekerja, yaitu berusia antara 30-50 tahun. Persentase petani paling banyak yang aktif bekerja yaitu antara umur 40 sampai 50 tahun. Dilihat dari tingkat umur petani dari tabel 5 diatas, dapat pula dilihat pengalaman petani dalam berusaha tani. Pengalaman petani biasanya sangat erat kaitannya dengan umur petani. Petani yang berusia tua mempunyai kemampuan lebih matang dalam berusaha tani, hal ini karena petani yang berusia tua lebih berpengalaman dan sangat selektif dalam bertindak terutama terhadap sesuatu yang masih baru. Dilihat dari segi umur petani padi dalam penelitian ini, baik SRI maupun anggota konvensional rata-rata produktif atau aktif bekerja. Petani yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber berumur lebih tua mempunyai banyak pengalaman sehingga mereka banyak melakukan pertimbangan terlebih dahulu dalam mengambil keputusan.

5.3.2 Pendidikan Petani

Pendidikan petani adalah pendidikan formal terakhir yang dimiliki oleh petani. Pendidikan yang diperolehnya bertujuan untuk berusaha mengadakan perubahan perilaku baik dalam hal pengetahuan. Ketrampilan, kecakapan, dan sikap yang dapat meningkatkan kemampuan petani dalam proses pengambilan keputusan untuk usahanya. Pengaruh pendidikan yang dimiliki oleh petani sangat besar dalam usaha pertaniannya. Tabel 8. Karakteristik Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Pendidikan Petani SRI Petani konvensional 1 SD 14 70 14 70 2 SMP 3 15 2 10 3 SMA 3 15 4 20 4 S1 JUMLAH 20 100 20 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2010 Dari tabel diatas dapat kita lihat perbandingan tingkat pendidikan yang dimiliki petani SRI dan anggota konvensional yaitu rata-rata sama. Rata-rata petani tidak menghitung secara rinci dalam berusahatani, mereka hanya menggunakan perkiraan dari usaha tani sebelumnya. Karena hanya perhitungan yang mereka lakukan tidak pasti jumlahnya, karena hanya mengetahui rata- ratanya saja pada setiap musim tanam. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Mereka kesulitan dengan melakukan perhitungan analisa yang mereka garap. Padahal harga sarana produksi yang mereka butuhkan selalu berubah. Pendidikan yang dimilki oleh petani sangat mempengaruhi dalam melakukan usaha tani. Apabila seorang petani dalam melakukan perhitungan usaha taninya dengan baik, maka mereka dapat menganalisis hasil dari usaha taninya. Seorang petani akan dengan mudah melakukan perkiraan-perkiraan akan keberhasilan usaha taninya, dengan memikirkan suatu perencanaan terlebih dahulu dengan melihat analisa usaha taninya dari hasil sebelumnya. Peningkatan hasil produksinya akan meningkatkan pula penghasilan seorang petani.

5.3.3 Luas Pemilikan Lahan

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis Adopsi Sri (System Of Rice Intensification) Dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Usahatani Padi Di Kabupaten Solok Selatan.

0 7 103

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20