Topografi Iklim dan Curah Hujan Potensi Wilayah

5.2.2. Topografi

Kecamatan Gerih terletak pada ketinggian 53 M dpl, sehingga beriklim tropis dengan temperature udara antara 26º sampai dengan 36º. Berdasarkan kemiringan tanahnya Kecamatan Gerih adalah 98 datar dan hanya 2 saja miring.

5.2.3. Iklim dan Curah Hujan

Secara umum wilayah Kecamatan Gerih beriklim pada strata C² dan masyarakat membagi sistim pertanaman menjadi 3 musim yaitu : a. Musim penghujan MP I bulan Oktober – bulan Februari b. Musim penhujan MP II Bulan Februari – Bulan Juni c. Musim Kemarau MK Bulan Juni – Bulan September sekaligus dapat ditarik kesimpulan bahwa : a. Bulan Basah antara bulan Oktober – bulan Maret b. Bulan Kering antara Bulan April – September Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Berikut disajikan tabel tentang rata-rata curah hujan per bulan di Kecamatan Gerih. Tabel 3. Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan per Bulan di Kecamatan Gerih. Bulan Curah Hujan Hari Hujan Januari 22.5 8 Februari 26.7 15 Maret 41.4 14 April 33.6 7 Mei 33.6 4 Juni Juli Agustus 63 1 September Oktober 27 10 November 46.5 10 Desember 20.8 12 Rata-rata 51.46 6.75 Sumber: BPS 2009 Berdasarkan tabel di atas dapat dijabarkan bahwa rata-rata curah hujan di Kecamatan Gerih berada dalam kisaran 51,46 mm Bulan, dengan jumlah rata-rata hari hujan sebanyak 6,75 hari. Curah hujan tertinggi ada di bulan Agustus, namun demikian hari hujan hanya 1 hari, hal ini tentu saja kurag menguntungkan bagi usahatani karena intensitas hujan tinggi tapi hanya terjadi pada satu hari saja. Jumlah hari hujan terbanyak ada pada bulan februari yaitu sebanyak 15 hari dengan curah hujan 26,7 mmbulan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

5.2.4 Potensi Wilayah

Tanah Pertanian di Kecamatan Gerih didominasi oleh tanah teknis seluas 1.796 hektar, dengan keadaan tanah sawah yang subur, dan didukung dengan pengairan dari DAM sebanyak 4 unit, dan disalurkan melalui kanal-kanal saluran air yang dibangun oleh masyarakat. Berikut adalah data potensial sarana dan prasarana pertanian di Kecamatan Gerih. Tabel 4. Sarana dan Prasarana Pertanian di Kecamata Gerih No PrasaranaSarana Pertanian Jumlah KmBuahOrang Lokasi Desa 1 Jalan Aspal 24 Km KerasKulon,Gerih,Guyung, Widodaren dan Randu songo 2 BendunganWaduk - - 3 Dam 4 buah Gerih,Guyung,Widodaren dan Randusongo 4 Cek Dam - - 5 Bengkel alat pertanian 3 buah Guyung,Widodaren dan Randusongo 6 Industri alat pertanian pande 10 buah KerasKulon,Gerih,Guyung, Widodaren dan Randu songo 7 Gudang Pupuk 3 buah 300 ton Gerih,Guyung,Widodaren 8 Kios saprodipupukpestisidabenih 3 buah Gerih,Guyung,Widodaren 9 Jalan perhubungan Truk 40 buah Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 10 Pick Up 42 buah Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 11 Gudang hasil pertanian 25 buah Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 12 Kapasitas gudang 50 ton Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 13 Pasar 4 buah Randusongo, Widodaren, Gerih dan Guyung 14 RMU 25 buah Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 15 Kapasitas RMU 15 tonhari Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 16 Lantai jemur 25 buah Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 17 Kapasitas lantai jemur 5 tonhari Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 18 RMU keliling 10 buah Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 19 Kapasitas RMU Keliling 5 tonhari Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon Sumber: Data Monografi Desa 2009 Prasarana dan sarana pertanian merupakan hal yang penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan pertanian.Jalan aspal dan jalan usahatani yang tertata rapi akan mempermudah aksesibilitas dari input dan output usahatani, adanya dam juga akan menjamin pengairan yang baik, dan tersedia di sepanjang musim, bengkel serta industri alat pertanian akan memberikan dampak dalam kelancaran teknis dalam proses budidaya, sedangkan gudang kios pupuk merupakan penyangga bagi kebutuhan saprodi dari kegiatan usahatani. Tersedianya sarana angkutan hasil pertanian yang memadai juga akan memperlancar mobilitas distribusi hasil-hasil pertanian. Dari segi potensi pengolahan hasil pertanian juga telah tergarap, terbukti dengan adanya RMU Rice Milling Unit baik yang permanen maupun bergerak keliling lengkap dengan lantai jemurnya sehingga hasil panen tidak langsung dijual gabah, tetapi dapat juga diolah lebih lanjut dan dijual dalam bentuk beras. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Dengan kondisi lahan yang kesemuanya teknis, tidak heran apabila komoditas utama yang dibudidayakan adalah Padi dengan total luas 3.620 ha dengan potensi produksi sebesar 58,07 Kwtha. Selengkapnya pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Jenis Tanaman dan Produksinya di Kecamatan Gerih No Jenis Tanaman Populasi Prod rata-rata KwHa Keterangan 1 Padi 3.620 ha 58,07 kwtha Gabah kering panen 2 Jagung 263 ha 48,28 kwtha Pipilan kering 3 Kedelai 131 ha 15,66 kwtha Ose kering 4 Kacang Tanah 58 ha 112,20 kwtha Ose kering 5 Melon 3 ha 280 kwtha Buah segar 6 Kacang Hijau 4 ha 18,75 kwtha Ose kering 7 Ubi Kayu 263 ha 48,2 kwtha Umbi basah 8 Bawang Merah 147 ha 119,5 kwtha Umbi basah 9 Cabe 1 ha 16,4 kwtha Buah segar 10 Kacang panjang 2 ha 50,57 kwtha Buah segar Sumber: Data Monografi Desa 2009 Faktor yang juga tidak kalah penting dlam menunjang keberhasilan pembangunan pertanian adalah adanya lembaga yag menjadi wadah bagi para petani untuk berorganisasi dan kepanjangan tangan dari pemerintah dalam melaksanakan program-program pembangunan masyarakat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Tabel 6. Lembaga dan Fasilitas Pertanian di Kecamatan Gerih No Lembaga Fasilitas Jumlah Lokasi Di Desa 1 Kelompok tani 34 Klp Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 2 Instalasi penyuluhan 1 buah Guyung 3 Jumlah Penyuluh 3 orang Randusongo, Widodaren, Gerih Guyung dan Keras Kulon 4 Bank 1 buah Widodaren Sumber: Data Monografi Desa 2009 Kelompok tani di Kecamatan Gerih berjumlah 34 kelompok yang tersebar di 5 desa yaitu: desa Randusongo, Widodaren, Gerih, Guyung dan Keras Kulon, sedangkan bangunan instalasi penyuluhan ada satu buah yang terletak satu komplek dengan kantor kecamatan, dengan jumalh penyuluh sebanyak 3 orang. Peran penyuluh dalam introduksi teknologi baru sebagai langkah dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani dirasa sangat diperlukan.

5.3 Karakteristik Petani

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 77 134

Analisis Adopsi Sri (System Of Rice Intensification) Dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Usahatani Padi Di Kabupaten Solok Selatan.

0 7 103

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Tingkat Adopsi Teknologi SRI (System of Rice Intensification) dan Analisis Usahatani Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi I.Solihah

0 0 9

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20