Hakikat Pengajaran Menulis Landasan Teoretis

21 terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal dan cermat serta teliti mengenai hal itu. Dalam hal ini haruslah dihindari penggunaan kata-kata dan pengulangan frase-frase yang tidak perlu. Setiap kata haruslah menunjang pengertian yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis, 5 tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Merevisi naskah pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat guna atau penulisan efektif, 6 tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan sang penulis dalam naskah atau manuskrip, kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Dari pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa ciri-ciri tulisan yang baik yaitu tulisan yang mencerminkan kemampuan sang penulis dalam mempergunakan nada yang serasi, menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh, menulis dengan jelas dan meyakinkan serta mampu mengkritik naskah tulisannya dan merevisinya kembali.

2.2.7 Hakikat Pengajaran Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. 22 Pembelajaran menulis adalah belajar menulis berdasarkan kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman belajar. Menulis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menulis dalam bentuk deskripsi. Keraf 1995:7 mengatakan deskripsi adalah menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika dia dapat mengungkapkan maksudnya dengan jelas sehingga orang lain dapat memahami apa yang diungkapkannya. Untuk menjadi seorang penulis yang baik, terlebih dahulu penulis harus menentukan maksud dan tujuan penulisannya, agar pembaca memahami ke mana arah tujuan penulisan itu sendiri. Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian aktivitas yang dimaksud meliputi pramenulis, penulisan draf, revisi, penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan. Dalam kaitannya dengan pengajaran, menulis bukanlah penugasan kepada siswa agar sekaligus menghasilkan karangan yang terdiri atas ratusan kata. Pengajaran menulis perlu diawali dengan pembekalan berupa pengertian kepada siswa bahwa menulis adalah mengembangkan gagasan secara bertahap. Tahapan- tahapan tersebut adalah menyusun kalimat, menyusun paragraf dan akhirnya menyusun wacana. Simpulan yang dapat diambil dari pendapat di atas adalah bahwa hakikat pengajaran menulis yaitu membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis, mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas 23 dalam tulisan, mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis, mengembangkan pertumbuhan menulis para siswa dengan sejumlah maksud dan cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas. 2.2.8 Menulis Cerita Pendek 2.2.8.1 Hakikat Cerita Pendek

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA FEATURE PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA

0 3 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TAYANGAN KEHIDUPAN SOSIAL ORANG ORANG PINGGIRAN SISWA KELAS X 6 SMA N 1 JAKENAN

1 22 341

PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SALATIGA

1 20 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA KELAS X SMA.

0 2 155

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA.

3 20 198

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN BERMAIN IMAJINASI DAN MIND MAP PADA SISWA KELAS X SMA SMART EKSELENSIA INDONESIA

0 0 11