Hasil Prasiklus Hasil Penelitian

73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil penelitian dari hasil prasiklus berupa hasil tes, sedangkan hasil penelitian siklus I dan siklus II meliputi hasil tes dan nontes. Hasil penelitian yang berupa tes pada prasiklus, siklus I dan siklus II berupa kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat yang disajikan dalam bentuk data kuantitatif dan hasil penelitian nontes dari siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk deskripsi data kualitatif. Sistem penyajian data hasil tes keterampilan menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat yang berupa angka disajikan dalam bentuk tabel, kemudian diuraikan analisis dari tabel tersebut. Adapun data nontes dipaparkan dalam bentuk rangkaian kalimat secara deskriptif. Data nontes pada siklus I dan siklus II meliputi observasi, wawancara, jurnal dan dokumentasi foto. Berikut ini disajikan uraian dari hasil penelitian yang berupa data tes dari prasiklus, siklus I dan siklus II dan data nontes pada siklus I dan siklus II.

4.1.1 Hasil Prasiklus

Sebelum melakukan tindakan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia untuk mengetahui nilai rata-rata tes menulis cerita pendek yang telah dilakukan oleh guru. Nilai tersebut digunakan 74 sebagai nilai awal untuk membandingkan dan menentukan standar ketuntasan pada siklus I dan siklus II. Berikut ini hasil tes menulis cerita pendek prasiklus. Tabel 5. Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerita Pendek Prasiklus No Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Nilai 1. 2. 3. 4. Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 85-100 70-84 60-69 0-59 6 17 12 356 1079 633 17,14 48,57 34,28 = jumlah nilai f = 35 2068 = 59 Kurang Baik Jumlah 35 2068 100 Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa hasil rata-rata tes menulis cerita pendek pada prasiklus mencapai 59 atau berkategori kurang baik. Nilai rata-rata tersebut belum dapat dikatakan memuaskan karena hasilnya masih minim sekali. Dari 35 siswa, tidak ada siswa satupun atau 0 yang meraih predikat sangat baik yaitu antara 85-100. Sebanyak 6 siswa atau 17,14 yang memperoleh nilai baik yaitu antara 70-84, selanjutnya terdapat 17 siswa atau 48,57 yang memperoleh nilai cukup baik yaitu antara 60-69. Sisanya 12 siswa atau 34,28 yang memperoleh nilai kurang baik yaitu antara 0-59. Hasil tersebut belum menunjukkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan siklus I dan siklus II sebagai perbaikan hasil tes menulis cerita pendek. Rata-rata nilai pada prasiklus ini digunakan untuk menentukan standar ketuntasan nilai tes menulis cerita pendek pada siklus I dan siklus II. Berikut ini akan disajikan diagram yang berisi daftar nilai siswa pada pembelajaran menulis cerita pendek saat prasiklus. 75 Grafik. 1 Diagram Batang Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerita Pendek Prasiklus Hasil Prasiklus 20 40 60 80 1 5 9 13 17 21 25 29 33 Jumlah Siswa Ni la i Series1 Series2 Diagram tersebut menunjukkan bahwa jumlah nilai siswa antara 85-100 atau berkategori sangat baik tidak berhasil dicapai siswa atau 0. Nilai antara 70- 84 atau berkategori baik berhasil dicapai oleh 6 siswa atau sebesar 17,14. Nilai antara 60-69 atau berkategori cukup baik berhasil dicapai oleh 17 siswa atau sebesar 48,57. Nilai antara 0-59 atau berkategori kurang baik sebanyak 12 siswa atau 34,28. Dengan demikian, keterampilan menulis cerita pendek perlu ditingkatkan lagi karena hasilnya masih minim sekali. Perlu sekali adanya perbaikan agar siswa mampu mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, harus ada tindakan siklus I dan siklus II dan diharapkan dapat meningkatkan nilai dan merubah perilaku siswa kearah yang positif terhadap pembelajaran menulis cerita pendek. 76

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA FEATURE PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA

0 3 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TAYANGAN KEHIDUPAN SOSIAL ORANG ORANG PINGGIRAN SISWA KELAS X 6 SMA N 1 JAKENAN

1 22 341

PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SALATIGA

1 20 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS X-8 SMA ISLAM SULTAN AGUNG I SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA KELAS X SMA.

0 2 155

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA.

3 20 198

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN BERMAIN IMAJINASI DAN MIND MAP PADA SISWA KELAS X SMA SMART EKSELENSIA INDONESIA

0 0 11