12
guru, metode pembelajaran, ataupun dari faktor siswa itu sendiri. Media cerita rakyat sebagai media yang digunakan pada penelitian ini dipandang mampu
meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek. Hal ini disebabkan siswa akan terstimulasi untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dalam tulisan yang
berbentuk cerita pendek. Penelitian ini sebagai tindak lanjut dari penelitian-penelitian yang sudah
ada. Tujuannya untuk memberikan pemikiran dan tolok ukur kajian pada penelitian-penelitian lebih lanjut sehingga dapat menambah khasanah
pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran menulis khususnya menulis cerpen berdasarkan cerita rakyat. Media ini diharapkan dapat menjadi alternatif
peningkatan menulis cerita pendek dan mengubah perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek kelas X-8 Sma Islam Sultan Agung 1
Semarang.
2.2 Landasan Teoretis
2.2.1 Hakikat Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Selain itu keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur Tarigan 1986 : 3-4
Soenardji 1998:17 mengatakan bahwa kemampuan menulis bukankah semata- mata milik golongan berbakat menulis, melainkan dengan latihan yang sungguh-
sungguh kemampuan itu dapat dimiliki oleh siapa saja.
13
Akhadiah 1990:2 mengatakan bahwa kegiatan menulis merupakan proses. Jadi dalam proses menulis, semakin kritis berpikir semakin jelas jalan
pikirannya. Menurut Akhmadi 1990:126 diksi yang baik adalah pemilihan kata-kata
yang secara efektif dan tepat, serta sesuai untuk pokok masalah, audien dan kejadian. Seleksi terhadap unsur tanda dan lambang yang tepat, yang sangat
penting dalam semua tipe sarana komunikasi dan terutama penting terhadap kata- kata di dalam menulis karena penulis harus membawakan ide gagasan, dan sikap
tanpa ekspresi wajah, intonasi, dan gerak-gerik. Berdasarkan pencapat dari pakar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada hakikatnya kemampuan dan keterampilan menulis yang diidentikkan dengan mengarang itu adalah bukanlah semata-mata milik golongan berbakat saja, tetapi
kemampuan dan keterampilan menulis itu dapat dimiliki oleh siapa saja. Tentu hal ini harus melalui latihan sedikit demi sedikit, terus-menerus, sungguh-sungguh,
dan secara teratur. Dengan demikian setiap orang dapat mengungkapkan ide dan gagasannya secara teratur dan logis, sehingga hasil tulisannya dapat terbaca
dengan jelas jalan pikirannya karena hal ini betul-betul kalimat-kalimatnya di dukung dengan penyampaian ide dan gagasan yang jelas dan runtut serta
pemakaian tanda baca yang tepat.
2.2.2 Fungsi Menulis
Fungsi menulis bagi pelajar menurut Tarigan 1987:22 adalah sebagai berikut.
14
1. Menulis memudahkan pelajar untuk berpikir kreatif; 2. Menulis memudahkan untuk merasakan dan menikmati hubungan
kemanusiaan, yaitu sistem tempat penulis dan pembaca bersatu berbagai pengetahuan, nilai-nilai perspektif dalam suatu masyarakat;
3. Menulis memperdalam daya tangkap; 4. Menulis memecahkan masalah-masalah yang dihadapi; dan
5. Menulis menyusun berbagai pengalaman. Jadi, fungsi menulis adalah memudahkan pelajar untuk berpikir kreatif,
merasakan dan menikmati hubungan kemanusiaan yaitu antara pembaca dan penulis, memperdalam daya tangkap, memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dan mengungkapkan berbagai pengalaman.
2.2.3 Tujuan Menulis