107
dalam menulis cerita pendek karena dengan media cerita rakyat mempermudah mencari ide sebuah cerita. Siswa yamg berjumlah 2 orang atau 6 tidak suka
pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat karena mereka tidak suka menulis cerita pendek.
Siswa menyatakan dengan media cerita rakyat, kegiatan menulis cerita pendek lebih mudah dan menyenangkan. Siswa merasa senang karena media
cerita rakyat membantu mereka mencari ide sebuah cerita, sedangkan kesulitan yang dialami adalah pada saat mencari pilihan kata yang tepat untuk ditulis
menjadi cerita. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa pembelajaran menulis cerita
pendek berdasarkan cerita rakyat bermanfaat untuk menambah pengalaman belajar terutama dalam menulis cerita pendek dan dapat membuat cerita pendek
dengan media cerita rakyat. Seluruh siswa senang mengenai cara guru dalam mengajarkan menulis
cerita pendek. Siswa merasa senang karena di dalam pembelajaran guru sangat perhatian.
Siswa memberikan saran supaya guru memakai cara lain yang lebih menarik dan menyenangkan seperti menggunakan cerita rakyat sebagai media
selain metode ceramah yang biasa digunakan, sehingga siswa akan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek.
4.1.3.2.4 Hasil Dokumensi Foto
Pada siklus II ini dokumentasi foto yang diambil meliputi kegiatan siswa awal pembelajaran, kegiatan siswa saat membaca dan mengamati cerita rakyat,
108
dan kegiatan siswa pada saat mengerjakan tugas dari guru untuk menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat. Deskripsi gambar pada siklus II selengkapnya
dipaparkan berikut ini.
Gambar 4. Kegiatan Siswa Awal Pembelajaran
Gambar 4 di atas dimulai dengan kegiatan awal pembelajaran yaitu guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari itu. Setelah itu guru membagikan cerita rakyat kepada siswa dan guru meminta siswa untuk membaca dan mengamati cerita rakyat
tersebut. Kegiatan tersebut terlihat pada gambar 5 berikut ini.
109
Gambar 5. Kegiatan Siswa Pada Saat Membaca Dan Mengamati Cerita Rakyat
Gambar 5 di atas menunjukkan kegiatan siswa pada saat membaca dan mengamati cerita rakyat pada siklus II. Setelah siswa membaca dan mengamati
cerita rakyat, guru menyuruh siswa membuat cerita pendek. Kegiatan tersebut terlihat pada gambar 6 berikut ini.
110
Gambar 6. Kegiatan Siswa Pada Saat Mengerjakan Tugas Dari Guru Yaitu Menulis Cerita Pendek.
Gambar 6 di atas menunjukkan kegiatan siswa pada saat mengerjakan tugas individu menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat pada siklus II. Guru
menyuruh siswa untuk menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat dengan menggunakan bahasa mereka sendiri dan temanya sama dengan cerita rakyat yang
diberikan oleh guru. Siswa terlihat senang, santai dan rileks dan tidak menegangkan.
4.2.3.3 Refleksi pada siklus II
Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini merupakan tindakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Pada siklus I masih banyak ditemukan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis cerita pendek. Kesulitan tersebut kemudian dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan pada pembelajaran
siklus II. Pada pembelajaran siklus II, guru berusaha mengingatkan kembali hakikat cerita pendek dengan cara memancing siswa dengan pertanyaan-
111
pertanyaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menekankan kepada siswa bahwa memahami hakikat cerita pendek sangat penting dalam proses penulisan.
Selanjutnya, hal yang dilakukan guru adalah menjelaskan kesalahan- kesalahan yang dilakukan siswa pada saat menulis cerita pendek pada siklus I.
Kegiatan ini bertujuan agar kesalahan yang telah dilakukan pada siklus I tidak dilakukan pada siklus II.
Tindakan-tindakan perbaikan yang dilakukan terhadap siklus I yang kemudian diterapkan pada siklus II meliputi memberikan cerita rakyat yang
berbeda dari sebelumnya, membebaskan siswa menulis cerita pendek sesuai dengan ide yang mereka miliki tetapi temanya masih sama dengan cerita rakyat
yang diberikan, memberikan motivasi kepada siswa, dan membuat suasana pembelajaran menjadi lebih santai.
Cerita rakyat yang diberikan kepada siswa berbeda dari sebelumnya bertujuan agar siswa tidak bosan dan tidak jenuh serta menambah semangat siswa
untuk membaca cerita yang berbeda, siswa juga dapat menambah pengetahuan mengenai cerita rakyat. Perubahan ini ternyata dapat meningkatkan gairah siswa
untuk berlatih menulis cerita pendek. Membebaskan siswa menulis cerita pendek sesuai dengan ide yang siswa
miliki tetapi hanya temanya saja yang sama bertujuan agar siswa bebas berhayal tanpa dibatasi ruang imajinasinya kedalam sebuah cerita. Sehingga siswa tidak
merasa dikekang daya kreatifitasnya seperti pada siklus sebelumnya. Berkenaan dengan pemberian motivasi pada siswa dan membuat suasana
pembelajaran menjadi lebih santai, guru melakukannya dengan memberi selingan-
112
selingan yang dapat membangkitkan semangat siswa. Hal ini bertujuan agar siswa tidak merasa tegang dan jenuh dengan pembelajaran karena sejak pagi mereka
telah mengikuti proses pembelajaran. Perubahan-perubahan yang dilakukan pada siklus II ini ternyata terbukti
dapat merubah pemerolehan nilai siswa yang tadinya 68 menjadi 72. Pencapaian nilai siswa ini sudah memenuhi target yang telah ditetapkan pada siklus I dan
siklus II yaitu 70,00.
4.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini difokuskan pada hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pembahasan hasil tersebut meliputi hasil tes dan nontes.
Pembahasan hasil tes mengacu pada pemerolehan skor yang dicapai siswa dalam tes keterampilan menulis cerita pendek.dengan topik yang berbeda pada tiap
siklusnya. Aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan menulis cerita pendek meliputi delapan aspek, yaitu 1 pemilihan katadiksi, 2 ejaan dan tanda baca, 3
tema, 4 alur, 5 latar, 6 sudut pandang, 7 gaya bahasa, 8 tokoh dan penokohan. Pembahasan hasil nontes berpedoman pada empat instrument penelitian, yaitu
lembar observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto.
4.2.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Setelah Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Cerita Rakyat
Kegiatan prasiklus dilakukan sebelum tindakan siklus I dilakukan. Kegiatan prasiklus ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi