86
4.1.2.2.1 Hasil Observasi
Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat pada siswa kelas X-8 SMA Islam
Sultan Agung 1 Semarang berlangsung. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk melihat respon perilaku siswa dalam menerima pembelajaran menulis cerita
pendek berdasarkan cerita rakyat. Obsevasi dilakukan oleh guru mata pelajaran peneliti dan dibantu oleh satu orang observer. Hal ini dilakukan agar hasil
observasi dapat lebih baik karena segala tindakan yang dilakukan oleh siswa dapat dipantau oleh observer. Objek sasaran yang diamati terangkum dalam 8
pertanyaan meliputi perilaku siswa baik yang positif maupun yang negatif yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi siklus I dapat dilihat
pada tabel 15 berikut.
Tabel 15. Hasil Observasi siklus I
No Aspek yang
diamati Skor Total
Skor Maksimal
Persentase 1
2 3
4 5
6 7
Semua siswa semangat dan antusias mengikuti pembelajaran
menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat.
Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.
Semua siswa aktif bertanya, menjawab, dan berkomentar
mengenai materi yang dijelaskan oleh guru.
Semua siswa terlibat dalam menulis cerita pendek berdasarkan
cerita rakyat. Semua siswa membuat catatan
penting mengenai materi pembelajaran menulis cerita
pendek berdasarkan cerita rakyat. Semua siswa mengerjakan tugas
4 3
4 3
3 4
3 5
5 5
5 5
5 5
80 60
80 60
60 80
60
87
8 menulis cerita pendek berdasarkan
cerita rakyat. Semua siswa mengumpulkan hasil
menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat.
Semua siswa mampu merefleksi proses dan hasil pembelajaran
menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat.
4 5 80
Jumlah 28
40 Nilai
rata-rata
40 28
X100=50
Data pada tabel 14 menunjukkan hasil observasi siklus I yang mencapai nilai rata-rata 50. Hasil tersebut diperoleh dari pemberian skor aspek yang diamati
pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada aspek 1 Semangat dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan
cerita rakyat mencapai skor 4 atau 80. 2 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru mencapai skor 3 atau 60. 3 Keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab,
dan berkomentar mengenai materi yang dijelaskan oleh guru mencapai skor 4 atau 80. 4 Keterlibatan siswa dalam menulis cerita pendek berdasarkan cerita
rakyat mencapai skor 3 atau 60. 5 Kemampuan siswa dalam membuat catatan penting mengenai materi pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan cerita
rakyat mencapai skor 3 atau 60. 6 Keseriusan dan ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat mencapai skor
4 atau 80. 7 Ketertiban dan ketepatan siswa dalam mengumpulkan hasil menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat mencapai skor 3 atau 60. 8
Kemampuan siswa dalam merefleksi proses dan hasil pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat mencapai skor 4 atau 80.
88
Data tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki sikap yang cukup baik dalam proses pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek berdasarkan cerita
rakyat. Namun demikian, masih perlu dilakukan perbaikan dalam kegiatan
pembelajaran untuk merubah perilaku siswa yang negatif menjadi positif. 4.1.2.2.2 Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada enam siswa yaitu, 1 siswa yang mendapat nilai tinggi, 1 siswa yang mendapat nilai cukup, 1 siswa yang mendapat
nilai terendah. Wawancara pada siklus I dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa mereka ada yang tertarik dan ada yang tidak tertarik dengan pembelajaran keterampilan menulis. Mereka kadang
mengalami kesulitan dalam menuangkan idenya dalam bentuk tertulis dan tidak adanya contoh dari guru. Hal ini disebabkan karena mereka kurang terbiasa
menulis dan kurang latihan. Ada juga siswa yang tidak mengalami kesulitan yang cukup berarti. Dengan adanya pembelajaran keterampilan menulis dengan media
cerita rakyat, dapat membantu siswa mengatasi kesulitan tersebut karena dalam pembelajaran guru memberikan contoh. Selain itu, siswa dituntut untuk berpikir
kritis untuk mendapatkan pengetahuan baru. Namun demikian, masih ada siswa yang merasa kesulitan karena belum terbiasa dengan pembelajaran berdasarkan
cerita rakyat. Siswa bersemangat ketika membaca dan memahami cerita rakyat yang
diberikan oleh guru, meski ada beberapa siswa yang tidak aktif. Hal ini dapat membantu siswa pada saat menyusun cerita pendek, meskipun ada siswa yang
89
merasa kesulitan dalam kegiatan ini. Siswa menganggap kegiatan ini juga sebagai
pengalaman baru karena sebelumnya belum pernah dilakukan. 4.1.2.2.3 Hasil Jurnal
Jurnal digunakan untuk mengetahui pesan, kesan dan saran siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat.
Jurnal diisi oleh siswa setelah kegiatan pembeljaran selesai, yang meliputi dua pertanyaan yaitu 1 berilah kesan mengenai pembelajaran menulis cerita pendek
berdasarkan cerita rakyat. 2 berilah saran mengenai pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat.
Hasil jurnal menunjukkan bahwa 22 siswa atau 62,8 mempunyai kesan yang baik terhadap penggunaan media cerita rakyat dalam pembelajaran menulis
cerita pendek, karena mereka mendapat pengalaman baru dalam pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan. 10 siswa atau 28,5 menganggapnya agak sulit,
sedangkan sisanya sebanyak 3 siswa atau 8,5 mempunyai kesan negatif. Hal ini disebabkan karena mereka belum terbiasa dengan model pembelajaran tersebut
sehingga mengalami kesulitan. Sebagian besar siswa menyarankan agar pembelajaran yang akan datang dilakukan menggunakan cerita rakyat dan
diberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai materi pembelajaran. Berdasarkan hasil jurnal, maka masih perlu dilakukan perbaikan dalam
proses pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan cerita rakyat. hal ini dimaksudkan agar siswa tidak mempunyai kesan negative terhadap pembelajaran
ini, sehingga mereka merasa senang dan tidak terpaksa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
90
4.1.2.2.4 Hasil Dokumensi Foto