Peserta didik Pendidik Komponen-komponen Pembelajaran

52 Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen pembelajaran adalah peserta didik, pendidik, tujuan pendidikan, metode pembelajaran, media atau alat pembelajaran, penilaian, dan lingkungan pendidikan.

a. Peserta didik

Dwi Siswoyo, dkk. 2011: 96 menjelaskan peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Suharsimi Arikunto Tatang M. Amirin, dkk., 2010: 50 mendefinisikan peserta didik atau siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Dalam UU Sisdiknas disebutkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Sedangkan Tatang M. Amirin, dkk. 2010: 50 menjelaskan bahwa peserta didik yakni seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa siswa atau peserta didik adalah semua anggota masyarakat yang terdaftar dalam suatu lembaga pendidikan yang berusaha mengembangkan potensi dirinya pada aspek akademik maupun non akademik melalui 53 proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

b. Pendidik

Dalam proses pembelajaran peran pendidik sangat penting. Menurut Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo 2008: 54 pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih Sutari Imam Barnadib dalam Arif Rohman, 2013: 149. Syarat seorang pendidik menurut Dwi Siswoyo, dkk. dalam Arif Rohman 2013: 150 adalah: 1 mempunyai perasaan terpanggil sebagai tugas suci; 2 mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik; 3 mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya. Sementara itu, Noeng Muhadjir dalam Arif Rohman 2013: 150 menjelaskan bahwa persyaratan seseorang bisa sebagai pendidik apabila seseorang tersebut: 1 memiliki pengetahuan lebih; 2 mengimplisitkan nilai dalam pengetahuan itu; dan 3 bersedia menularkan pengetahuan berserta nilainya kepada orang lain. Menurut Dwi Siswoyo, dkk. dalam Arif Rohman 2013: 151, kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah: 1 Kompetensi profesional. Artinya ia memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai bidang studi yang akan diajarkan kepada peserta didik dan metodologinya. 54 2 Kompetensi personal. Artinya bahwa ia harus memiliki kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi khususnya bagi peserta didik dan umumnya bagi sesama manusia. 3 Kompetensi sosial. Artinya ia bisa menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didiknya, sesama guru, pemimpinnya, dan dengan masyarakat luas. Adapun guru SD sendiri adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran di SD, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam IPA, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, dan Pendidikan Kewarganegaraan PKn.

c. Tujuan pembelajaran

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI DEMOKRASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 GRINGSING BATANG

0 15 153

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 3 15

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 1 16

NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KIAI Nilai Nasionalisme Dalam Film Sang Kiai (Analisis Isi Film sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).

0 3 14

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 23

PENDAHULUAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 10

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 1 12

Pembelajaran Sejarah yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Nasionalisme Kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali.

0 0 17

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI KELAS V SD NEGERI 1 PANDOWAN GALUR KULON PROGO.

0 0 367

PELAKSANAAN PENANAMAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI II KLATEN.

1 1 190