62
4. Langkah-langkah pendidikan nilai nasionalisme dalam pembelajaran
Secara  umum,  prosedur  pembelajaran  terdiri  dari  kegiatan  awal, kegiatan  inti,  dan  kegiatan  akhir.  Kegiatan-kegiatan  tersebut  merupakan
satu  kesatuan  yang  utuh  dan  berurutan  dalam  membentuk  karakter  yang diharapkan dikuasai oleh siswa Sri Anitah W, dkk., 2010: 4.1.
a. Kegiatan Pembuka
Kegiatan  awal  pembelajaran  dilaksanakan  untuk  menyiapkan mental  siswa  dalam  memasuki  kegiatan  inti  pelajaran.  Selain  itu,
kegiatan  awal  dilaksanakan  untuk  membangkitkan  motivasi  dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran
yang  jelas  tentang  batas-batas  tugas  atau  kegiatan  yang  akan dilaksanakan,  dan  menunjukkan  hubungan  antara  pengalaman  anak
dengan materi yang akan dipelajari Sri Anitah W, dkk., 2010: 4.5. Ada  beberapa  kegiatan  yang  dapat  dilakukan  guru  dalam
kegiatan awal pembelajaran, diantaranya sebagi berikut: 1
Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa Pada  saat  siswa  memasuki  pelajaran,  pikiran  siswa  masih
terkait  dengan  pelajaran  sebelumnya  atau  dengan  kegiatan-kegitaan yang  dialami  sebelumnya  Sri  Anitah  W.  dkk.,  2010:  4.6.  Agar
siswa fokus pada pembelajaran, guru perlu memotivasi dan menarik perhatian  siswa  yang  pelajaran  yang  akan  dipelajari.  Misalnya,
dengan  menyampaikan  cerita  yang  menimbulkan  pertanyaan  dan menunjukkan  gambar  atau  alat  peraga.  Jika  motivasi  siswa  sudah
63 terbangun,  maka  proses  pembelajaran  akan  berlangsung  lebih
mudah. Menurut Made Wena 2010: 37 ada beberapa hal yang dapat
dilakukan  untuk  membangkitkan  dan  mempertahankan  perhatian siswa, diantaranya sebagai berikut:
a Menggunakan efek audio visual, misalnya dengan menggunakan
animasi, cahaya flash dalam pembelajaran. b
Menggunakan  peristiwa  atau  kontens  yang  tidak  biasa  untuk merangsang perhatian siswa, tetapi tetap pada batas wajar.
c Menghindari  gangguan,  dengan  cara  menghindari  hal-hal  yang
dapat mengalihkan perhatian. 2
Membuat kaitan apersepsi Salah  satu  cara  untuk  menarik  dan  memusatkan  perhatian
siswa terhadap materi  yang akan dipelajari  adalah dengan membuat kaitan  Sri  Anitah  W.  dkk.,  2010:  4.7.  Kegiatan  membuat  kaitan
pada  awal  pembelajaran  biasanya  dikenal  dengan  melakukan apersepsi.  Ada  beberapa  cara  yang  dapat  dilakukan  guru  dalam
kegiatan apersepsi, diantaranya sebagai berikut: a
Mengajukan  pertanyaan  tentang  pelajaran  yang  sudah  dipelajari sebelumya.
b Menyebutkan manfaat setelah mempelajari materi.
c Meminta  siswa  mengemukakan  pengalaman  yang  berkaitan
dengan materi yang akan dibahas.
64 Menurut  Made  Wena  2010:  171  setelah  guru  mengajukan
pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan  dengan  topik  bahasan,  dengan  demikian  siswa  akan
memberikan  responsjawaban.  Jawaban  siswa  tersebut  dapat dijadikan  pijakan  oleh  guru  untuk  mengetahui  pengetahuan  awal
siswa tentang pokok bahasan. 3
Memberikan acuan Memberikan  acuan  diartikan  sebagai  upaya  guru  dalam
menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-hal  yang  akan  dipelajari  dan  kegiatan  yang  akan  ditempuh
selama  pembelajaran  berlangsung  Sri  Anitah  W.  dkk.,  2010:  4.6. Kegiatan  yang  dapat  dilakukan  guru  dalam  memberi  acuan
diantaranya  sebagai  berikut:  Pertama,  memberitahu  tujuan  yang diharapkan  dari  materi  yang  akan  dipelajari.  Kedua,  guru
menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa. Dengan  menyampaikan  kegiatan  yang  akan  dilakukan  selama
pembelajaran  berlangsung,  siswa  akan  terarah  usahanya  untuk mencapai kemampuan atau menguasai topik-topik tersebut.
Mager    Beach  1967  mengatakan  bahwa  tujuan pembelajaran  pada  hakikatnya  menjelaskan  suatu  hasil  bukan  suatu
proses. Dengan
demikian, tujuan
pembelajaran hanya
menggambarkan  apa  yang  diharapkan  untuk  dikuasai  oleh  siswa pada  akhir  pembelajaran,  bukan  bagaimana  cara  untuk  memperoleh
65 kemampuan  yang  diharapkan  pada  akhir  pembelajaran.  Tujuan
pembelajaran  menjelaskan  tentang  kemampuan  siswa,  bukan  isi pembelajaran Made Wena, 2010: 121-122.
a Kegiatan Inti
Kegiatan inti
pembelajaran adalah
suatu proses
pembentukan  pengalaman  dan  kemampuan  siswa  secara terprogram  yang  dilaksanakan  dalam  durasi  waktu  tertentu.
Melalui kegiatan inti pembelajaran siswa tidak hanya diharapkan memiliki  kemampuan  yang  merupakan  dampak  instruksional
langsung  berkaitan  dengan  tujuan  pembelajaran  yang  dirancang sesuai  kurikulum  tetapi  juga  memiliki  sikap  positif  terhadap
bahan  pelajaran  sebagai  dampak  pengiring  dari  kegiatan pembelajaran Sri Anitah W. dkk., 2010: 4.16. Oleh karena itu,
dalam  kegiatan  ini,  siswa  diberikan  kesempatan  sebanyak mungkin terlibat dalam proses pembelajaran.
Menurut  Mulyasa  2012:  140  kegiatan  inti  pembelajaran mencakup  penyampaian  informasi  tentang  materi  standar,
membahas  materi  standar  untuk  membentuk  kompetensi  dan karakter  peserta  didik,  serta  melakukan  tukar  pengalaman  dan
pendapat  dalam  membahas  materi  standar  atau  memecahkan masalah  yang  dihadapi  bersama.  Kegiatan  inti  pembelajaran  dan
pembentukan  karakter  ini  ditandai  keikutsertaan  siswa  dalam pengelolaan
pembelajaran, berkaitan
dengan tugas
dan
66 tanggungjawab  mereka  dalam  menyelenggarakan  program
pembelajaran. b
Kegiatan Penutup Sri  Anitah  W.  dkk.,  2010:  4.34  menjelaskan  bahwa
kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya  diartikan sebagai kegiatan  untuk  menutup  pelajaran.  Kegiatan  akhir  dilakukan
untuk  mengetahui  penguasaan  siswa  terhadap  konpetensi  yang diharapkan.  Jadi  guru  akan  mengetahui  kompetensi  mana  yang
sudah dan belum dikuasai oleh siswa. Kegiatan akhir pembelajaran atau penutup dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut: 1
Meninjau Kembali Penguasaan Siswa Untuk  meninjau  kembali  penugasan  siswa  terhadap
materi  yang  telah  dipelajari,  guru  dapat  melakukan  dua  cara yaitu  merangkum  menyimpulkan  pokok  materi  atau
membuat  ringkasan  materi  pelajaran  Sri  Anitah  W.  dkk., 2010: 4.35. Dalam kegiatan ini, sebaiknya siswa didampingi
guru untuk memberikan arahan-arahan. Menurut  Made  Wena  2010:  26  rangkuman  adalah
tinjauan kembali review terhadap apa yang telah dipelajari. Rangkuman  dibuat  untuk  mempertahankan  retensi  daya
ingat.  Selain  itu,  juga  berfungsi  untuk  memberikan
67 pernyataan  singkat  mengenai  isi  bidang  studi  yang  telah
dipelajari siswa. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat
rangkumanringkasankesimpulan adalah sebagai berikut Sri Anitah W. dkk., 2010: 4.35:
a Berorientasi  pada  acuan  hasil  belajar  dan  kompetensi
dasar. b
Singkat, jelas dan bahasa tulislisan mudah dipahami. c
Kesimpulanrangkumanringkasan  tidak  keluar  dari  topik yang  telah  dibahas  dapat  menggunakan  waktu  sesingkat
mungkin. Menurut  Sri  Anitah  W.  dkk.  2010:  4.35  kegiatan
meninjau kembali penguasaan siswa ini dilakukan sepanjang proses  pembelajaran  berlangsung.  Kegiatan  ini  dapat
dilakukan  pada  setiap  penggal  kegiatan  atau  setelah  satu topik dibahas.
2 Melakukan PenilaianPost TestEvaluasi
Sri  Anitah  W.  dkk,  2010:  4.35  menjelaskan  bahwa kegiatan  penilaian  dalam  proses  pembelajaran  merupakan
kegiatan  mutlak  yang  harus  dilaksanakan  oleh  guru  dalam pembelajaran.  Melalui  kegiatan  penilaian  akhir,  guru  dapat
mengetahui  tercapai  tidaknya  kemampuan  yang  diharapkan dikuasai siswa.
Untuk  mengetahui  penguasaan  siswa  terhadap kompetensi  yang  diharapkan,  maka  guru  dapat  memberikan
tes, atau meminta siswa membuat ringkasan atau kesimpulan
68 dari  materi  yang  telah  dibahas.  Menurut  Sri  Anitah  W.  dkk,
2010:  4.36  tes  yang  dilakukan  pada  akhir  pembelajaran disebut  tes  akhir  post  test,  yaitu  tes  yang  ditujukan  untuk
mengetahui  tingkat  penguasaan  siswa  terhadap  materi  yang telah dipelajari.
Menurut Mulyasa, 2012: 143-144 post test memiliki banyak kegunaan, diantaranya adalah untuk:
a Mengetahui  tingkat  penguasaan  siswa  terhadap
kompetensi yang
telah ditentukan,
dengan cara
membandingkan hasil pre test dan post test. b
Mengetahui  mengetahui  kompetensi  mana  yang  sudah dikuasai  dan  kompetensi  mana  yang  belum  dikuasai  oleh
siswa. Apabila sebagian besar belum menguasainya, maka perlu dilakukan pembelajaran kembali.
c Mengetahui  siswa  yang  perlu  mengikuti  remedial  dan
pengayaan,  serta  mengetahui  tingkat  kesulitan  dalam mengerjakan modul.
d Sebagai  acuan  untuk  melakukan  perbaikan  terhadap
komponen-komponen  modul  dan  proses  pembelajaran yang  telah  dilaksanakan,  baik  perencanaan,  pelaksanaan
maupun evaluasi.
3 Memberikan Tugas
Menurut  Mulyasa  2012:  142  tugas  yang  diberikan adalah tindak lanjut dari kegiatan inti  yang berkaitan dengan
materi yang telah dipelajari atau materi yang akan dipelajari. Tugas ini bisa disebut sebagai  pengayaan maupun perbaikan
terhadap kegiatan inti. Berdasarkan  hasil  analisis  terhadap  kegiatan  belajar
dan terhadap tugas-tugas modul, hasil tes, dan ulangan dapat diperoleh  tingkat  kemampuan  belajar  setiap  siswa.  Hasil
69 analisis  ini  dipadukan  dengan  catatan-catatan  yang  ada  pada
program  mingguan  dan  harian,  untuk  digunakan  sebagai bahan  tindak  lanjut  proses  pembelajaran  yang  telah
dilaksanakan. Dalam  memberikan  tugas  dan  latihan,  guru  perlu
memperhatikan  ketersediaan  waktu  dan  kemampuan  siswa. Tugas  yang  diberikan  tidak  boleh  melampaui  batas
kemampuan  siswa,  karena  dapat  membuat  siswa  jenuh, frustasi yang akibatnya akan menurunkan motivasi belajarnya
Sri Anitah W. dkk., 2010: 4.37. Ada beberapa hal  yang  dikemukakan oleh Sri Anitah
W.  dkk.  2010:  4.37  mengenai  hal-hal  yang  perlu diperhatikan  guru  dalam  memberikan  tugas  kepada  siswa.
Pertama,  guru  menentukan  dan  menjelaskan  tentang  tugas yang  dikerjakan  oleh  siswa.  Kedua,  guru  perlu  menjelaskan
tahapan-tahapan  dalam  mengerjakan  tugas.  Ketiga,  guru memberi  kesempatan  kepada  siswa  untuk  bertanya  apabila
ada  hal  yang  belum  dipahami.  Keempat,  guru  memberi  tahu apakah  tugas  dikerjakan  di  sekolah  atau  di  rumah.  Kelima,
siswa  mengerjakan  dan  menyerahkan  tugas  sesuai  dengan kritreria  yang  telah  ditentukan.  Keenam,  guru  harus
memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.
70 a.
Refleksi Refleksi dapat dilakukan bersama oleh guru dan siswa
di  akhir  kegiatan  pembelajaran,  dengan  cara  merenungkan kembali  apa-apa  yang  telah  dipelajari.  Hasil  refleksi  dapat
dijadikan sebagai
acuan dalam
merencanakan dan
mengembangkan  pembelajaran  berikutnya  Mulyasa,  2012: 143.
Selain  itu,  dari  hasil  evaluasi  yang  telah  dilakukan, guru  mengetahui  kemampuan  yang  sudah  dan  yang  belum
dikuasai  siswa.  Ada  dua  kemungkinan  kegiatan  yang  dapat dilakukan
guru untuk
membantu siswa
menguasai kompetensi  yang  belum  dikuasainya  Sri  Anitah  W.,  2010:
4.38.  Pertama,  membahas  kembali  materi  yang  belum dikuasai  siswa  pada  saat  itu  juga,  apabila  waktunya  cukup.
Atau,  kedua,  membahas  kembali  materi  tersebut  pada pertemuan  berikutnya  apabila  membutuhkan  waktu  yang
relatif lama.
D. Karakteristik Perkembangan Moral Siswa Sekolah Dasar
Undang-Undang  Nomor  20  tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan Nasional, pasal  1 ayat  1 menyatakan Pendidikan Dasar merupakan jenjang
pendidikan  yang  melandasi  jenjang  pendidikan  menengah.  Pada  ayat  2 dinyatakan  bahwa  pendidikan  dasar  berbentuk  sekolah  dasar  SD  dan