Pendekatan pendidikan nilai dalam pembelajaran

59

f. Lingkungan pendidikan

Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara efisien dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan. Latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Adapun fungsi pendidikan secara umum adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya fisik, sosial, dan budaya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo, 2008: 163-164.

3. Pendekatan pendidikan nilai dalam pembelajaran

Pendidikan nilai erat kaitannya dengan proses pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan nilai yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran menimbulkan asumsi bahwa kegiatan belajar tersebut dipandang sebagai aktivitas psikologis yang memerlukan dorongan dari luar. Oleh karena itu, menurut Mulyasa 2012: 135 hal-hal yang harus diupayakan antara lain: a. Bagaimana memotivasi peserta didik, dan bagaimana materi belajar harus dikemas sehingga bisa membangkitkan motivasi, gairah dan nafsu belajar, 60 b. Belajar perlu dikaitkan dengan seluruh kehidupan peserta didik, agar dapat menumbuhkan kesadaran mereka terhadap manfaat dari perolehan belajar. Pendekatan pembelajaran berkarakter dapat dijadikan sebagai cara pembentukan karakter peserta didik. Menurut Mulyasa 2012: 136 hal yang dapat dilakukan dengan pendekatan pembelajaran berkarakter adalah melalui penanaman berbagai kompetensi berbasis karakter yang berorientasi pada karakteristik, kebutuhan, dan pengalaman peserta didik, serta melibatkannya dalam proses pembelajaran seoptimal mungkin, agar setelah menamatkan suatu program pendidikan mereka memiliki kepribadian yang kukuh dan siap mengikuti berbagai perubahan. Secara khusus, pembelajaran berkarakter di sekolah, harus ditujukan untuk Mulyasa, 2012: 136: a. Memperkenalkan kehidupan kepada peserta didik sesuai dengan konsep learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to life together. b. Menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya belajar dalam kehidupan, yang harus direncanakan dan dikelola secara sistematis. c. Memberikan kemudahan belajar facilitate of learning kepada para peserta didik, agar mereka dapat belajar dengan tenang dan menyenangkan. 61 d. Menumbuhkan proses pembelajaran yang berkarakter bagi tumbuh kembangnya potensi peserta didik, melalui penanaman berbagai kompetensi dasar. Selain itu, pembelajaran berbasis karakter perlu memerhatikan hal- hal sebagai berikut Mulyasa 2012: 137: a. Pembelajaran harus lebih menekankan pada praktek pembentukan karakter, baik di laboratorium maupun masyarakat dan dunia kerja dunia usaha. b. Pembelajaran harus dapat menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat. Dalam hal ini, guru harus mampu dan jeli melihat berbagai potensi masyarakat yang bisa didayagunakan sebagai sumber belajar, dan menjadi penghubung antara sekolah dengan lingkungannya. c. Perlu dikembangkan iklim pembelajaran yang demokratis dan terbuka melalui pembelajaran terpadu, partisipatif, dan sejenisnya. d. Pembelajaran perlu lebih ditekankan pada masalah-masalah aktual yang secara langsung berkaitan dengan kehidupan nyata. e. Perlu dikembangkan suaru model pembelajaran “moving class” untuk setiap bidang studi, dan kelas merupakan laboratorium untuk masing- masing bidang studi, sehingga dalam satu kelas dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sumber belajar yang diperlukan dalam pembelajaran tertentu, serta peserta didik bisa belajar sesuai dengan minat, kemampuan, dan tempo belajar masing-masing. 62

4. Langkah-langkah pendidikan nilai nasionalisme dalam pembelajaran

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI DEMOKRASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 GRINGSING BATANG

0 15 153

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 3 15

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 1 16

NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KIAI Nilai Nasionalisme Dalam Film Sang Kiai (Analisis Isi Film sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).

0 3 14

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 23

PENDAHULUAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 10

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 1 12

Pembelajaran Sejarah yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Nasionalisme Kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali.

0 0 17

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI KELAS V SD NEGERI 1 PANDOWAN GALUR KULON PROGO.

0 0 367

PELAKSANAAN PENANAMAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI II KLATEN.

1 1 190