145 lampiran 10 hlm 259. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat siswa
kelas 3 bahwa guru tidak pernah terlambat dan berbicara kasar lihat lampiran 10 hlm 269.
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di luar kegiatan pembelajaran, dapat
diketahui bahwa guru tidak pernah datang terlambat. Guru kelas juga tidak pernah berkata kasar. Waktu menasehati siswa pun, nadanya
masih wajar lihat lampiran 9 hlm 246. Kepala sekolah juga berpendapat bahwa pihak sekolah juga
melakukan pendidikan nilai nasionalisme kepada siswa dengan keteladananmodelling. Contohnya, datang lebih awal, bersikap baik
dan sopan, saling kerja sama, dan bertutur kata baik lihat lampiran 10 hlm 264. Namun, hasil dari pendidikan nilai nasionalisme
melalui keteladananmodelling masih belum maksimal. Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa sekolah
telah melakukan pendidikan nilai nasionalisme kepada siswa melalui keteladanmodelling. Contohnya yaitu datang tepat waktu, bersikap
baik dan sopan, saling kerja sama, dan tidak berbicara kasar.
3. Hambatan Pelaksanaan Pendidikan Nilai Nasionalisme
a. Hambatan pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme dalam
pembelajaran
Dalam hal ini, pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme dalam proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hanya saja
146 berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, masih ditemukan
beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut.
1 Penggunaan media
Keberadaan media dalam suatu kegiatan pembelajaran itu cukup penting. Penggunaan media dimaksudkan untuk membantu
dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan media papan tulis,
buku cerita, laptop dan buku paket lihat lampiran 11, hlm 275. Hal tersebut sejalan dengan pendapat kepala sekolah dan siswa kelas 3,
dimana media pembelajaran yang digunakan guru yaitu buku-buku penunjang, laptop, dan soal-soal lihat lampiran 12, hlm 285.
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa guru belum menggunakan media yang mendukung pelaksanaan pendidikan nilai
nasionalisme kepada siswa. Media yang digunakan guru masih bersifat umum.
2 Penggunaan metode
Penggunaan metode dalam suatu proses pembelajaran sangat penting. Selain media pembelajaran, metode pembelajaran juga
dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Guru kelas menyatakan bahwa metode pembelajaran yang
digunakan adalah diskusi, tanya jawab, dan gamepermainan. Kelebihan metode diskusi, tanya jawab, dan game adalah anak
menjadi aktif, merasa senang dan saling menghargai dan
147 menghormati pendapat teman. Kekurangan metode pembelajaran
yang digunakan adalah anak belum mengerti definisi unsur nilai nasionalisme yang ditanamkan guru. Padahal siswa sudah
mempraktekkannya. Tingkat keberhasilan dari segi penerapannya sudah baik. Siswa sudah tertib, jujur, dan tolong menolong. Tingkat
keberhasilan dari segi hasilnya masih kurang baik. Banyak siswa yang pemahamannya kurang lihat lampiran 10, hlm 252.
Metode pembelajaran yang digunakan guru salah satunya adalah diskusi. Dalam kegiatan diskusi ada suatu masalah atau tugas
yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, diskusi kelompok juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal tersebut tampak pada
petikan wawancara peneliti dengan guru kelas 3 yang dilakukan pada 12 Mei 2016 berikut.
Peneliti : “Apa pengaruh ibu memberikan tugas
kelompok yang
mengaitkan nilai-nilai
nasionalisme bagi siswa?” Guru kelas 3 :
“Pengaruhnya untuk anak, anak jadi ikut berpartisipasi, saling berbagi, saling ngasih
ide, masukan. Seperti itu.” Peneliti
: “Kalau kekurangannya buk?” Guru kelas 3
: “Kalau kekurangannya itu mungkin dalam pembagian kelompok itu tidak merata. Nah itu,
kadang mungkin ada salah satu kelompok yang katakanlah digrade bawah semua. Jadi
kadang mereka itu untuk menyampaikan
idenya nggak jalan.” Dari petikan wawancara diatas, dapat diketahui bahwa tugas
kelompok yang dikaitkan dengan nilai nasionalisme menjadikan
148 anak saling berbagi dan mengeluarkan pendapat. Namun
kekurangannya adalah pembagian kelompok tidak merata. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa
hambatan yang dialami guru dalam melakukan pendidikan nilai nasionalisme kepada siswa yakni dalam metode pembelajaran yang
dilakukan. Kekurangan metode permainan dan ceramah yaitu anak belum mengerti definisi unsur nilai nasionalisme yang ditanamkan
guru. Padahal siswa sudah mempraktekkannya. Sedangkan pada metode diskusi kekurangannya adalah pembagian kelompok tidak
merata.
b. Hambatan pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme dalam