Pengertian Nasionalisme Nilai Nasionalisme

39 2 Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada unsur perasaan esthetis, gevoel, rasa manusia. 3 Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak will, wollen, karsa manusia. 4 Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia. Dari uraian mengenai macam-macam nilai diatas dapat dikemukakan pula bahwa yang mengandung nilai itu bukan hanya sesuatu yang berwujud material saja, akan tetapi juga sesuatu yang berwujud non- material atau imaterial. Bahkan sesuatu imateral itu dapat mengandung nilai yang sangat tinggi dan mutlak bagi manusia. Kesimpulan dari penjelasan diatas, nilai adalah suatu ukuran baik buruk tentang tingkah laku dalam kehidupan masyarakat.

2. Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Menurut Ayi Budi Santosa dan Encep Supriatna 2008: 3, ada dua macam teori tentang pembentukan nation. Pertama, yaitu teori kebudayaan cultuur yang menyebut suatu bangsa itu adalah sekelompok manusia dengan persamaan kebudayaan. Kedua, teori negara staat yang menentukan terbentuknya suatu negara lebih dahulu adalah penduduk yang ada di dalamnya disebut bangsa, dan ketiga, teori kemauan wills, yang mengatakan bahwa syarat mutlak yaitu adanya kemauan bersama dari sekelompok manusia untuk hidup bersama dalam ikatan suatu bangsa, tanpa memandang perbedaan kebudayaan, suku dan agama. Pengertian ini terus berkembang dan dewasa ini nasionalisme cenderung diartikan sebagai kebangsaan nationality, kenasionalan 40 nationalness yang semuanya berarti sebagai semangat nasional atau individualitas nasional Anthony D. Smith dalam Tilaar, 2004: 107. Nasionalisme menurut pengertian Anthony D. Smith merupakan sebagai ideologi politik, juga sebagai budaya politik. Sebagai ideologi politik, nasionalisme dapat dianggap sebagai agama politik yang dapat dianggap sebagai identitas nasional. Anthony D. Smith dalam Tilaar 2004: 106 menjelaskan bahwa nasionalisme adalah suatu gerakan ideologis untuk mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, identitas dari suatu populasi yang anggota-anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa yang aktual atau bangsa yang potensial. Dalam definisi mengenai nasionalisme tersebut diatas terdapat konsep bangsa sebagai suatu komunitas manusia yang menyandang suatu nama, menguasai suatu tanah air, dan memiliki simbol-simbol berupa mitos dalam sejarah bersama, budaya politik bersama, perekonomian tunggal serta hak dan kewajiban dari anggota- anggotanya Tilaar, 2004: 108-109. Soemarsono Moestoko dalam Ita Mutiara Dewi 2008: 2 menjelaskan bahwa nasionalisme sebagai bentuk pemikiran dan cara pandang yang menganggap bangsa sebagai bentuk organisasi politik yang ideal. Suatu kelompok manusia dapat disatukan menjadi bangsa karena unsur-unsur pengalaman sejarah yang sama, dalam arti pengalaman penderitaan atau kejayaan bersama. Sedangkan Walter S.Jones 1993 menjelaskan bahwa nasionalisme adalah suatu identitas kelompok kolektif 41 yang secara emosional mengikat banyak orang menjadi satu bangsa. Bangsa menjadi sumber rujukan dan ketaatan tertinggi bagi setiap individu sekaligus identitas nasional Ita Mutiara Dewi, 2008: 3. Mohamad Mustari 2014: 155 menjelaskan bahwa nasionalis adalah cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. Menurut Winner Silaban 2012: 1, nasionalisme merupakan suatu paham kebangsaan yang timbul karena adanya perasaan senasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu berdaulat dan maju dalam satu kesatuan bangsa, negara dan cita-cita bersama guna mencapai dan memelihara serta mengabdikan identitas persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara kebangsaan yang bersangkutan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa nasionalisme adalah suatu paham, bentuk pemikiran, cara pandang, bersikap dan berbuat yang timbul karena adanya perasaan senasib yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik bangsa, serta menganggap bangsa sebagai bentuk organisasi politik yang ideal.

3. Unsur-unsur Nasionalisme

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI DEMOKRASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 GRINGSING BATANG

0 15 153

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 3 15

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 1 16

NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KIAI Nilai Nasionalisme Dalam Film Sang Kiai (Analisis Isi Film sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).

0 3 14

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 23

PENDAHULUAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 10

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 1 12

Pembelajaran Sejarah yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Nasionalisme Kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali.

0 0 17

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI KELAS V SD NEGERI 1 PANDOWAN GALUR KULON PROGO.

0 0 367

PELAKSANAAN PENANAMAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI II KLATEN.

1 1 190