Waktu dan Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data

79 Penetapan subjek dalam penelitian ini didasarkan pada alasan bahwa disamping guru kelas, siswa merupakan pelaksana utama kegiatan pendidikan nilai nasionalisme dalam pembelajaran.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan mulai dari bulan April 2016 setelah peneliti mendapatkan ijin untuk mengumpulkan data di lapangan. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mejing, khususnya kelas III. Sekolah tersebut terletak di Dusun Klepu, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan SD Negeri Mejing sebagai lokasi penelitian bertujuan untuk melanjutkan analisis awal peneliti dalam mengidentifikasi pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme dalam pembelajaran di kelas III SD Negeri Mejing.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Observasi Observasi merupakan salah satu alat pengumpul data yang menggunakan indera penglihatan sebagai media utamanya. Dalam penelitian kualitatif, observasi merupakan alat pengumpul data utama. 80 Sukardi, dkk., 2006: 19. Observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau perlu dengan pengecapan. Menurut Nasution 2011: 107 observasi sebagai alat pengumpul data harus sistematis artinya observasi serta pencatatannya dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti lain. Dalam garis besarnya observasi dapat dilakukan 1 dengan partisipasi pengamat jadi sebagai partisipan atau 2 tanpa patisipasi pengamat jadi non-partisipan. Dalam observasi partisipatif, pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Sedangkan dalam observasi nonpartisipatif, pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, dia hanya berperan dalam mengamati kegiatan. Penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipatif. Jadi, peneliti sebagai pengamat pada kegiatan pendidikan nilai nasionalisme dalam pembelajaran. Peneliti menggunakan lembar observasi sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan. 2. Wawancara Wawancara menurut Lexy J. Moleong 2006: 186 adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberi jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang 81 harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit kecil Sugiyono, 2013: 137. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Menurut Sugiyono 2013: 233 jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana fihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Teknik wawancara menjadi pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini, karena informasi yang diperoleh lebih mendalam. Peneliti mempunyai peluang lebih luas untuk mengembangkan informasi yang diperoleh dari informan. 3. Dokumentasi Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari Sukardi, dkk., 2006: 21. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 274, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, dokumen yang dapat 82 dijadikan sebagai data berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang disusun oleh guru kelas III.

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI DEMOKRASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 GRINGSING BATANG

0 15 153

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 3 15

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 1 16

NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KIAI Nilai Nasionalisme Dalam Film Sang Kiai (Analisis Isi Film sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).

0 3 14

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 23

PENDAHULUAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 10

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 1 12

Pembelajaran Sejarah yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Nasionalisme Kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali.

0 0 17

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI KELAS V SD NEGERI 1 PANDOWAN GALUR KULON PROGO.

0 0 367

PELAKSANAAN PENANAMAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI II KLATEN.

1 1 190