Pengertian Nilai Nilai Nasionalisme

37 3 Bernyanyi dan bertepuk tangan baik di dalam maupun di luar ruangan akan meningkatkan keriangan dan semangat kehidupan yang dinamis. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode yang dapat digunakan dalam pendidikan nilai yaitu penanaman pembiasan, bercerita, diskusi, CTL, dan bermain peran, keteladananmodelling, fasilitasi, pengembangan keterampilan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Sehingga, diharapkan dengan berbagai cara tersebut dapat memperlancar pelaksanaan penanaman nilai nasionalisme dan outputnya dapat maksimal.

B. Nilai Nasionalisme

1. Pengertian Nilai

Nilai atau “value” bhs. Inggris termasuk bidang kajian filsafat. Persoalan-persoalan tentang nilai dibahas dan dipelajari salah satu cabang filsafat yaitu Filsafat Nilai Kaelan, 2010: 87. Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa nilai itu pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Misalnya, bunga itu indah, perbuatan itu susila. Indah dan susila adalah sifat atau kualitas yang melekat pada bunga dan perbuatan. Secara harfiah nilai dapat diartikan sebagai sesuatu yang berguna usefull atau berharga. Udin S. Winataputra 2011: 8.4 menjelaskan bahwa nilai adalah sesuatu yang merujuk kepada tuntunan perilaku yang 38 membedakan perbuatan baik dan buruk atau dapat diartikan sebagai kualitas kebaikan yang melekat pada sesuatu. Max Sceler dalam Kaelan 2010: 88 mengemukakan bahwa nilai- nilai yang ada, tidak sama luhurnya dan sama tingginya. Nilai-nilai itu secara nyata ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan sebagai berilkut: a. Nilai-nilai kenikmatan: dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan die Wertreithe des Angenehmen and Unangehmen, yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak. b. Nilai-nilai kehidupan: dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai yang penting bagi kehidupan Werte des vitalen Fuhlens misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum. c. Nilai-nilai kejiwaan: dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan geistige werte yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. d. Nilai-nilai kerohanian: dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci dan tak suci wermodalitat des Heiligen ung Unheiligen. Notonegoro dalam Kaelan 2010: 89 membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu: a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan material ragawi manusia. b. Nilai vital, yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktifitas. c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, nilai kerohanian ini dapat dibedakan atas empat macam: 1 Nilai kebenaran, yang bersumber pada akal rasio, budi, cipta manusia. 39 2 Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada unsur perasaan esthetis, gevoel, rasa manusia. 3 Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak will, wollen, karsa manusia. 4 Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia. Dari uraian mengenai macam-macam nilai diatas dapat dikemukakan pula bahwa yang mengandung nilai itu bukan hanya sesuatu yang berwujud material saja, akan tetapi juga sesuatu yang berwujud non- material atau imaterial. Bahkan sesuatu imateral itu dapat mengandung nilai yang sangat tinggi dan mutlak bagi manusia. Kesimpulan dari penjelasan diatas, nilai adalah suatu ukuran baik buruk tentang tingkah laku dalam kehidupan masyarakat.

2. Pengertian Nasionalisme

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI DEMOKRASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 GRINGSING BATANG

0 15 153

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 3 15

PENGELOLAAN NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Nilai Nasionalisme dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan di SMK PGRI Sukoharjo Tahun 2012/2013.

0 1 16

NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KIAI Nilai Nasionalisme Dalam Film Sang Kiai (Analisis Isi Film sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).

0 3 14

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 23

PENDAHULUAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 10

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 1 12

Pembelajaran Sejarah yang Mengintegrasikan Nilai-Nilai Nasionalisme Kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali.

0 0 17

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI KELAS V SD NEGERI 1 PANDOWAN GALUR KULON PROGO.

0 0 367

PELAKSANAAN PENANAMAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI II KLATEN.

1 1 190