Komponen Manajemen Pendidikan Pelaksanaan PSG pada DUDI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1

prakerin dilakukan dengan validasi dan sinkronisasi terhadap kondisi di DUDI dalam mendukung pelaksanaan prakerin. Keterlaksanaan keberhasilan dari perusahaan sebagai DUDI PSG adalah dipengaruhi oleh sistem manajemen yang dipakai. Manajemen memiliki banyak ragam bentuk maupun model.Salah satunya adalah struktur pengelolaan perusahaan. Pengelolaan perusahaan yang baik senantiasa mengedepankan dan mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional dengan melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki baik eksternal maupun internal. Pengelolaan profesional yang dimaksud meliputi adanya organisasi dan manajemen yang independen sebagai unit usaha yang efektif dan efisien, tidak kaku, tenaga kerja yang ahli, adanya pengendalian mutu maupun quality control, dan adanya SOP Standard Operational Procedure yang jelas. Uraian tugas dan fungsi organisasi pada perusahaan sebagai DUDI PSG harus tergambar secara jelas dan adanya keterkaitan antara kegiatan DUDI dengan kegiatan KBM Kegiatan Belajar Mengajar dari sekolah dalam mendukung keterlaksanaan PSG. Sifat alur pelaksanaan produksi organisasi pada perusahaan sebagai DUDI hendaknya dirancang dengan penanggungjawab yang selalu siap melayani, adanya pendelegasian wewenang yang jelas, serta perangkat administrasi yang lengkap. Kontinuitas proses produksi pada perusahaan telah memadai dalam mendukung pelaksanaan prakerin pada DUDI. sehingga siswa prakerin bisa mendapatkan dan menyerap pengalaman maupun wawasan yang lebih banyak.

2. Efektivitas Pelaksanaan PSG pada DUDI Jurusan Akuntansi SMK

Negeri 1 Klaten Perhitungan maupun penentuan efektivitas pelaksanaan PSG pada DUDI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten melalui dua tahapan yaitu tahapan pertama adalah dilakukan perhitungan atau penentuan persentase sumbangan efektif dari masing-masing komponen PSG. Tahapan kedua adalah jumlah dari persentase sumbangan efektif masing-masing komponen PSG merupakan persentase efektivitas keseluruhan pelaksanaan program PSG. Komponen-komponen PSG yaitu Program Diklat, SDM, Fasilitas, Manajemen, Siswa, Biaya, dan Institusi Pasangan DUDI yang tercantum dalam pedoman monitoring dan evaluasi PSG. Berikut tabel ringkasan perhitungan persentase keterlaksanaan per komponen PSG. Tabel 19 Ringkasan Persentase Keterlaksanaan Per Komponen pelaksanaan PSG pada SMK Negeri 1 Klaten No. Komponen Program PSG Persentase Sumbangan Efektif Per Komponen Persentase Keterlaksanaan Per Komponen 1 Diklat 11 73,3 2 SDM 11,4 87,7 3 Fasilitas 8,4 84 4 Manajemen 27,2 82,4 5 Siswa 7,4 82,2 6 Biaya 7 77,8 7 IPDUDI 8,4 76,4 Jumlah 80,8 Sumber: Data Primer yang Diolah

a. Sumbangan Efektif Pelaksanaan PSG Ditinjau dari

Keterlaksanaan Tiap Komponen PSG pada DUDI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten 1 Sumbangan Efektif Komponen Program Diklat Komponen Program Diklat dalam angket yang diberikan kepada responden terdiri dari 15 butir pernyataan yang jika keseluruhan butir pernyataan terdapat 100 butir, maka Program Diklat memiliki persentase sumbangan efektivitas maksimal sebesar 15. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa SMK Negeri 1 Klaten mendapatkan persentase sumbangan efektif sebesar 11. Perhitungan persentase keterlaksanaan per Komponen yaitu dengan rumus: Angka persentase keterlaksanaan komponen Program Diklat sebesar 73,3, apabila dikaitkan dengan pedoman efektifitas maka diperoleh kesimpulan keterlaksanaan Program Diklat pada SMKN 1 Klaten berpredikat Efektif. Efektif memiliki makna secara riil nyata program diklat yang di dalamnya terdapat tiga aspek yaitu aspek Kurikulum PSG, aspek Program di SMK dan di DUDIIP, serta aspek Kompetensi Tamatan telah ada, telah direncanakan dan telah dilaksanakan sesuai pedoman standar program PSG dengan ketercapaian keterlaksanaan 73,3. Dari data hasil penelitian pelaksanaan PSG yang mengemukakan bahwa sekolah telah melakukan sinkronisasi kurikulum, program, maupun kompetensi dalam pelaksanaan PSG dengan melakukan diskusi dengan DUDI, agar masukan-masukan maupun pendapat dari DUDI dapat dijadikan pertimbangan bagi sekolah untuk menerapkan Program Diklat dengan baik dan sesuai kebutuhan DUDI. Materi-materi pelaksanaan KBM di sekolah ada keterkaitan antara apa yang nantinya akan di aplikasikan dalam pelaksanaan praktik industri di DUDI. Pelaksanaan sinkronisasi Program Diklat masih ada kendala, terutama kurang optimalnya peran Komite Sekolah sebagai wadah masukan dari DUDI. Sekolah masih aktif melakukan sinkronisasi dengan mengirimkan guru-guru pembimbing untuk melakukan sinkronisasi secara personal dengan perusahaan, padahal dalam pedoman Dikmenjur 1997: 2 dalam penerapan PSG, dituntut adanya tanggung jawab bersama antara sekolah dengan DUDI. Kegiatan KBM di sekolah dan kegiatan praktik di DUDI haruslah menjadi kesatuan KBM yang utuh untuk menghasilkan produk lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. 2 Sumbangan Efektif Komponen Sumber Daya Manusia SDM Komponen Program SDM dalam angket yang diberikan kepada responden terdiri dari 13 butir pernyataan yang apabila keseluruhan butir pernyataan terdapat 100 butir, maka Program SDM memiliki persentase sumbangan efektivitas maksimal sebesar 13. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa SMK Negeri 1 Klaten mendapatkan persentase sumbangan efektif sebesar 11,4. Perhitungan persentase keterlaksanaan per Komponen yaitu dengan rumus: Angka persentase keterlaksanaan komponen SDM sebesar 87,7, apabila dikaitkan dengan pedoman efektifitas maka diperoleh kesimpulan keterlaksanaan komponen SDM pada SMKN 1 Klaten berpredikat Sangat Efektif. Sangat Efektif memiliki makna secara riil nyata program diklat yang di dalamnya terdapat tiga aspek yaitu aspek Guru, aspek Instruktur, serta aspek Majelis Sekolah Komite Sekolah telah ada, telah direncanakan dan telah dilaksanakan sesuai pedoman standar program PSG dengan ketercapaian keterlaksanaan 87,7. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah memiliki beberapa kendala yang perlu dilakukan evaluasi dalam meningkatkan ketercapaian keterlaksanaan komponen SDM yaitu peran dari Komite Sekolah serta pemahaman instruktur DUDI dengan filosofi dan tujuan PSG maupun peran instruktur dalam penyusunan butir-butir program pengajaran dengan pihak sekolah. Komite sekolah masih hanya

Dokumen yang terkait

Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri Otomotif Di kota Medan

3 68 112

PENGELOLAAN KERJASAMA SEKOLAH DENGAN DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI Pengelolaan Kerjasama Sekolah Dengan Dunia Usaha / Dunia Industri ( Studi Situs SMK Negeri 2 Kendal ).

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS II JURUSAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH 2KARANGANYAR.

0 4 9

IMPLEMENTASI KURIKULUM UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI :Studi Pada Program Studi Keahlian Teknik Otomotif, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Bandung.

0 3 96

PERSEPSI SISWA, GURU, DAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DUDI) TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 205

FUNGSI HUMAS DALAM PERCEPATAN PENYALURAN LULUSAN KE DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DUDI) DI SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 10

MAKALAH Profesionalisme Dunia Pendidikan (1)

0 0 8

Implementasi Program Link and Match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri pada Lulusan Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta

0 2 22

EFEKTIVITAS PROGRAM PSG (PENDIDIKAN SISTEM GANDA) PADA DUDI (DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI) BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 7 DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

0 0 29

Model Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) berbasis Kompetensi Dunia Usaha dan Dunia Industri(DUDI) - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 19