Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

yang sudah ditetapkan dalam penelitian ini. Pada pelaksanaan wawancara diungkap pelaksanaan dari masing-masing komponen PSG beserta aspek-aspek dari komponen tersebut, komponen yang dimaksud meliputi komponen program diklat, komponen sumber daya manusia, komponen fasilitas pendidikan, komponen manajemen pendidikan, komponen siswa, komponen biaya, dan komponen DUDI dalam penelitian ini DUDI SMK Negeri 1 Klaten adalah PERUSDA BPR BANK KLATEN. Deskripsi data hasil penelitian terhadap variabel pelaksanaan PSG pada DUDI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten, yaitu meliputi komponen-komponen sebagai berikut: 1 Komponen Program Pendidikan dan Pelatihan Diklat Kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Klaten selalu diusahakan sesuai dengan apa yang nantinya bisa diterapkan di dunia usaha terkait dengan pelaksanaan program Pendidikan Sistem Ganda PSG. Pada awal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, sekolah melakukan sinkronisasi antara sekolah dengan DUDI tentang kompetensi apa yang diperlukan di DUDI dan apa yang harus disiapkan oleh sekolah. Harapannya materi-materi yang diberikan di sekolah sesuai yang ada di DUDI.Pelaksanaan sinkronisasi dilakukan dengan mengumpulkanmengundang perwakilan DUDI ke sekolah, namun selain itu guru pembimbinglah yang datang ke DUDI untuk melakukan sinkronisasi kurikulum. Materi yang tercantum dalam kurikulum program diklat disesuaikan dengan spektrum keahlian. Materi program diklat untuk Jurusan Akuntansi disesuaikan dengan praktik yang ada di perusahaan kebutuhan perusahaan. Khusus materi teori kejuruan diberikan di sekolah, di dunia usahaindustri semuanya praktik, baik praktik dasar kejuruan maupun praktik keahlian produktif. Materi praktik dasar kejuruan dan praktik keahlian produktif juga diberikan di sekolah melalui praktik pada laboratorium yang disediakan. Sebagai contoh sekolah memberikan praktik akuntansi manual kemudian aplikasi software akuntansi. Siswa-siswa SMKN 1 Klaten dibekali dengan kemampuan excel yang matang dan aplikasi MYOB, sehingga banyak DUDI yang merasa senang. Mengenai bimbingan di sekolah memang dilakukan secara full 07.00-15.00 setiap hari Senin-Sabtu, namun mulai tahun ajaran 20152016 ada perubahan kebijakan dari pemerintah lima hari kerja maka bimbingan di sekolah dilakukan 07.00-16.45 setiap hari senin-Kamis, dan hari Jum’at 07.00-11.15. Semua materi yang diberikan bapak-ibu guru adalah materi teori kejuruan, materi praktik dasar kejuruan, dan materi keahlian produktif. Di sekolah para siswa diberikan praktik akuntansi manual sejak kelas XI dengan alokasi waktu tiga jam, dan kelas XII dengan alokasi waktu empat jam. Praktik keahlian akuntansi akan diujikan secara nasional baik secara manual maupun menggunakan aplikasi komputer akuntansi, terdapat soal yang sama tetapi dikerjakan dengan dua cara yaitu manual dan komputer. Sebelum sekolah menerjunkan siswa untuk prakerin pada DUDI, sekolah bersama DUDI berdiskusi mengenai program yang akan diberikan seperti apa di minggu pertama, kedua, dan seterusnya sehingga dilembaran jurnal siswa itu ada rencana program yang akan dilakukan. Tidak semua perusahaan pada praktik industri mempunyai pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing. Karakteristik perusahaan DUDI yang berbeda satu dengan yang lain memberikan dampak bahwa tidak semua kompetensi yang diberikan di sekolah bisa dipraktikkan di perusahaan-perusahaan. 2 Komponen SDM Sumber Daya Manusia Rasionalisasi peta guru di SMKN 1 Klaten baik jumlah maupun kompetensinya sudah baik untuk mendukung pelaksanaan PSG. Semua materi yang dimiliki oleh guru sudah sesuai kompetensi dan dari jumlah guru sudah cukup baik, bahkan sangat baik jika dilihat dari jumlah guru yang tersertifikasi. Jumlah guru akuntansi sebanyak 32 guru dan yang sudah sertifikasi sebanyak 26 guru. Peningkatan kemampuan guru diadakan melalui diklat- diklat yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok guru MGMP, bisa dari dinas pendidikan maupun Kelompok Kerja Guru KKG, mendatangkan guru tamu atau mendatangkan dari DUDI. SMKN 1 Klaten juga memiliki program magang guru di dunia kerja atau study banding dengan dunia kerja sehingga guru tahu kenyataan kerja di lapangan. Waktu pelaksanaannya tidak pasti, namun seringnya memanfaatkan waktu libur semester. 3 Komponen Fasilitas Pendidikan Fasilitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah untuk membekali siswa menghadapi praktik industri berupa materi praktik dasar kejuruan dan praktik keahlian produktif melalui praktik di laboratorium akuntansi yang disediakan. Sebagai contoh sekolah memberikan praktik akuntansi manual kemudian aplikasi software akuntansi.SMK Negeri 1 Klaten juga memiliki unit business center seperti minimarket, bank mini serta koperasi yang dapat digunakan siswa untuk belajar mengaplikasikan teori akuntansi yang sudah diberikan. Pada waktu prakerin, sekolah menyediakan pembimbing guru-guru akuntansi untuk siswa yang telah dibagi kelompok- kelompok oleh Ketua Kompetensi Keahlian Akuntansi. Sekolah juga menyediakan transportasi untuk para pembimbing melakukan monitoring ke DUDI seperti Perusda BPR BANK Klaten selama pelaksanaan PSG. DUDIInstitusi Pasangan juga menyediakan instruktur yang membimbing siswa selama prakerin di tempat tersebut. Jenis peralatan di Perusda BPR BANK Klaten terdapat komputer, laptop, LCD, meja, kursi, dsb. Siswa diberikan pengarahan mengenai apa saja yang akan mereka lakukan, bagaimana mengerjakan pekerjaan yang ada, laporan keuangan apa saja yang nantinya mereka buat, bagaimana mereka mempresentasikan laporan keuangan. Penilaian prakerin pada DUDI mengacu pada blangko penilaian yang diberikan dari sekolah. Institusi pasangan menilai dari segi sikap kerjasama, kedisiplinan, sopan santun, kerapian, dsb dan bidang teori analisanya, jurnal, pengarsipan, dsb yang berdasarkan penilaian kinerja siswa dalam mengerjakan pekerjaan selama 2 bulan selama prakerin. 4 Komponen Manajemen Pendidikan Pada unsur manajemen pendidikan seperti monitoring kegiatan belajar mengajar di sekolah telah ada dan merupakan program sekolah. Jadi, masing-masing guru akan dipantau baik cara mengajar maupun administrasi pembelajarannya. Pelaksanaan monitoring tidak hanya kepala sekolah akan tetapi karena jumlah guru di SMK Negeri 1 Klaten cukup banyak,

Dokumen yang terkait

Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri Otomotif Di kota Medan

3 68 112

PENGELOLAAN KERJASAMA SEKOLAH DENGAN DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI Pengelolaan Kerjasama Sekolah Dengan Dunia Usaha / Dunia Industri ( Studi Situs SMK Negeri 2 Kendal ).

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS II JURUSAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH 2KARANGANYAR.

0 4 9

IMPLEMENTASI KURIKULUM UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI :Studi Pada Program Studi Keahlian Teknik Otomotif, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Bandung.

0 3 96

PERSEPSI SISWA, GURU, DAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DUDI) TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 205

FUNGSI HUMAS DALAM PERCEPATAN PENYALURAN LULUSAN KE DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DUDI) DI SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 10

MAKALAH Profesionalisme Dunia Pendidikan (1)

0 0 8

Implementasi Program Link and Match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri pada Lulusan Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta

0 2 22

EFEKTIVITAS PROGRAM PSG (PENDIDIKAN SISTEM GANDA) PADA DUDI (DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI) BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 7 DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

0 0 29

Model Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) berbasis Kompetensi Dunia Usaha dan Dunia Industri(DUDI) - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 19