Penghasil tamatan dan sikap mental yang kuat untuk dapat mengembangkan dirinya secara berkelanjutan. Hasil kerja pendidikan
kejuruan harus mampu menjadi pembeda dari segi untuk kerja, produktifitas, dan kualitas hasil kerja dibandingkan dengan tenaga
kerja tanpa pendidikan kejuruan.
2. Pendidikan Sistem Ganda PSG
a. Pengertian dan Tujuan PSG
Pendidikan Sistem Ganda PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang
memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
bekerja langsung di dunia kerja, dan terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Pengertian PSG yang diberikan oleh Depdikbud dalam hal ini Dikmenjur adalah sebagai berikut:
Suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan
sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja,
terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu 1996: 7.
Dari pengertian tersebut secara tidak langsung menunjukkan adanya dua pihak yaitu lembaga pendidikan kejuruan dan dunia
usahadunia industri
DUDI yang
secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu program pendidikan dan pelatihan kejuruan.
Di sekolah, siswa belajar dari guru sedangkan pelatihan praktik diselenggarakan di perusahaanindustri yang artinya siswa belajar dari
instruktur dari pihak DUDI. Dalam konteks ini, bisa dikatakan bahwa sekolah melakukan semacam outsourcing yang dikerjakan oleh
industri dalam bentuk penyediaan alat, instruktur, dan pengalaman praktik di lapangan. Sedangkan industri melihat sekolah sebagai
bagian dari Human Resources Development HRD atau sumber daya manusia perusahaannya yang mencetak tenaga ahli yang andal dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun tujuan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
dengan pelaksanaan PSG menurut Dikmenjur adalah sebagai berikut: 1.
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan
Link and Match antara lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan kebutuhan
tenaga kerja berkualitas professional. 4.
Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai dari proses pendidikan 1996: 7-8.
Menurut Dikmenjur, karakteristik PSG sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan, didukung oleh
beberapa komponen, kelembagaan kerjasama, nilai tambah serta jaminan keberlangsungan sustainability.