Komponen Biaya Pelaksanaan PSG pada DUDI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1

berperan dalam dukungan dana pelaksanan PSG, dalam proses penyusunan maupun evaluasi program PSG masih kurang dilibatkan. Dalam Dikmenjur 1997: 3 menyebutkan bahwa Komite Sekolah memiliki beberapa peran, yaitu mengkordinasi seluruh kegiatan pelaksanaan PSG, menampung serta merumuskan standar kompetensi, menyelenggarakan Uji Kompetensi, dan mencari sumber dana selain dari sekolah. Mengenai instruktur untuk dapat meningkatkan pemahaman mengenai program PSG, perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi instruktur dari DUDI. Materi pelatihan bagi instruktur meliputi pengenalan konsep PSG, pengenalan tujuan pendidikan nasional serta kejuruan, pembekalan mengenai keguruankependidikan, dan mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan PSG. Keberadaan instruktur juga menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan PSG. 3 Sumbangan Efektif Komponen Fasilitas Pendidikan Komponen Fasilitas Pendidikan dalam angket yang diberikan kepada responden terdiri dari 10 butir pernyataan yang jika keseluruhan butir pernyataan terdapat 100 butir, maka komponen Fasilitas Pendidikan memiliki persentase sumbangan efektivitas maksimal sebesar 10. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa SMK Negeri 1 Klaten mendapatkan persentase sumbangan efektif sebesar 8,4. Perhitungan persentase keterlaksanaan per Komponen yaitu dengan rumus: Angka persentase keterlaksanaan komponen Fasilitas Pendidikan sebesar 84, apabila dikaitkan dengan pedoman efektifitas maka diperoleh kesimpulan keterlaksanaan komponen Fasilitas Pendidikan pada SMKN 1 Klaten berpredikat Sangat Efektif. Sangat Efektif memiliki makna secara riil nyata komponen Fasilitas Pendidikan yang di dalamnya terdapat dua aspek yaitu aspek Alat dan aspek Bahan telah ada, telah direncanakan dan telah dilaksanakan sesuai pedoman standar program PSG Dikmenjur dengan ketercapaian keterlaksanaan 84. Dari hasil penelitian pelaksanaan PSG menunjukkan bahwa SMK Negeri 1 Klaten memiliki fasilitas yang baik seperti keberadaan laboratorium Akuntansi dan unit-unit produksi bussiness centre yang terdapat di sekolah sehingga siswa mendapatkan fasilitas peningkatan pengetahuan serta kompetensi yang baik meskipun ketersediaan sarana prasarana belum maksimal. SMK Negeri 1 Klaten memiliki perencanaan maupun analisis kebutuhan alat dan bahan yang digunakan untuk penyelenggaraan program PSG yang baik. Akan tetapi, sekolah dalam melakukan perencanaan maupun analisis

Dokumen yang terkait

Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri Otomotif Di kota Medan

3 68 112

PENGELOLAAN KERJASAMA SEKOLAH DENGAN DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI Pengelolaan Kerjasama Sekolah Dengan Dunia Usaha / Dunia Industri ( Studi Situs SMK Negeri 2 Kendal ).

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS II JURUSAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH 2KARANGANYAR.

0 4 9

IMPLEMENTASI KURIKULUM UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI :Studi Pada Program Studi Keahlian Teknik Otomotif, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Bandung.

0 3 96

PERSEPSI SISWA, GURU, DAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DUDI) TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 205

FUNGSI HUMAS DALAM PERCEPATAN PENYALURAN LULUSAN KE DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DUDI) DI SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 10

MAKALAH Profesionalisme Dunia Pendidikan (1)

0 0 8

Implementasi Program Link and Match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri pada Lulusan Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta

0 2 22

EFEKTIVITAS PROGRAM PSG (PENDIDIKAN SISTEM GANDA) PADA DUDI (DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI) BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 7 DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

0 0 29

Model Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) berbasis Kompetensi Dunia Usaha dan Dunia Industri(DUDI) - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 19