Pola Pelaksanaan PSG pada DUDI SMK Negeri 1 Klaten
Kompetensi Keahlia K3. K3 Akuntansi membagi setiap guru pembimbing dengan jumlah siswa yang akan prakerin. SMKN 1
Klaten memiliki jumlah guru yang memadai yaitu untuk Jurusan Akuntansi sebanyak 32 guru. Selain itu juga ditambahkan guru
pembimbing dari luar JurusanBidang Keahlian mengingat jumlah DUDI sekitar 40 tetapi tetap diutamakan guru-guru yang sesuai
bidang keahlian. Instruktur pada DUDI Jurusan Akuntansi ditentukan oleh
pimpinandirektur DUDI tersebut berdasarkan pada profesionalitas pada bidang-bidang pekerjaan yang ada atau unit-unit kerja yang ada.
Dari hasil penelitian selama ini belum ada pembekalan bagi instruktur secara khusus mengenai program Diklat PSG maupun cara penilaian
siswa. DUDI hanya memberikan penilaian sesuai dengan form penilaian yang diberikan sekolah.
Rasionalisasi jumlah guruinstruktur dengan jumlah siswa yang dibimbing sangatlah penting. Semakin kecil rasio perbandingan antara
jumlah guruinstruktur dengan jumlah siswa akan semakin fokus pada siswa yang dibimbing. Tugas guruinstruktur yang paling penting
adalah bagaimana mengajarkan dan mengarahkan siswa sebagai peserta prakerin, apakah siswa telah belajar sesuai dengan pencapaian
penguasaan hasil belajar yang telah ditetapkan. Agar peran dan fungsi guruinstruktur lebih maksimal maka setiap guruinstruktur ditugaskan
sesuai bidang keahlian dengan bahan mengajarmembimbing. Adanya
program pembekalan maupun peningkatan kompetensi guruinstruktur dalam pelaksanaan PSG sangatlah perlu dalam memberikan nilai
tambah untuk menciptakan adanya persamaan pemahaman dan persepsi bagi guruinstruktur dalam pelaksanaan PSG baik di sekolah
maupun di DUDI. Dari deskripsi data hasil penelitian mengenai aspek monitoring
dan evaluasi kegiatan belajar mengajar KBM di SMKN 1 Klaten dilaksanakan oleh kepala sekolah dan dibantu tim yang dibentuk atas
pesetujuan kepala sekolah untuk memudahkan pengawasan dan evaluasi. Tim pengawas yang membantu kepala sekolah terdiri dari
Ketua Kompetensi Keahlia K3 dan guru-guru yang seniorlebih berpengalaman. Monitoring pelaksanaan KBM dilakukan setiap hari
pada jam KBM dilaksanakan. Untuk monitoring pelaksanaan prakerin dilakukan secara berkala oleh guru-guru pembimbing, pedoman
pelaksanaan pemantauan dilaksanakan disesuaikan dengan permintaan DUDI maupun dari siswa yang melakukan prakerin. Aspek yang
dimonitoring adalah kesesuaian kegiatan siswa dengan kompetensi yang ada pada program diklat, intensitas bimbingan oleh guru
pembimbing dan instruktur dari DUDI, serta kedisiplinan siswa. Evaluasi siswa prakerin dilakukan melalui hasil laporan dari
jurnal siswa dan juga hasil penilaian dari DUDI. Melalui adanya monitoring yang dilakukan selama proses pelaksanaan prakein, dapat
diketahui tingkat keterlaksanaan dan kesesuaian antara perencanaan