23
4. Siklus Akuntansi Keuangan Daerah
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam
bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam membuat atau mengambil keputusan.
Penyusunan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diterima secara umum, didasari pada prinsip-prinsip akuntansi, prosedur-prosedur,
metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi. Aturan penyusunan suatu laporan keuangan dapat disebut
sebagai siklus akuntansi. Bastian 2006: 213 menyatakan bahwa siklus akuntansi merupakan
sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya, dan pelaporan keuangan. Sehingga dapat diartikan bahwa siklus akuntansi sebagai suatu proses
untuk menghasilkan laporan keuangan suatu entitas untuk periode tertentu. Siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi
dalam suatu periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, dan
siap untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya. Alur proses siklus akuntansi menurut Bastian 2006: 213 dapat dikelompokan dalam tiga tahap, berikut ini.
a. Tahap pencatatan dan penggolongan
Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Transaksi-transaksi yang sama yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal khusus.
24
Kegiatan pencatatan dan penggolongan tersebut dapat dijabarkan berikut ini.
1 Pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi dan
bukti pencatatan. 2
Pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal. 3
Memindahbukukan posting dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam akun buku besar.
b. Tahap peringkasan atau pengikhtisaran
Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap bulan atau periode tertentu diringkas dan dibukukan dalam
rekening-rekening buku besar. Kegiatan peringkasan dan pengikhtisaran tersebut dapat dijabarkan
berikut ini. 1 Penyusunan neraca saldo trial balance berdasarkan akun-akun buku
besar. 2 Pembuatan ayat jurnal penyesesuaian.
3 Penyusunan kertas kerja worksheet atau neraca lajur. 4 Pembuatan ayat jurnal penutup.
5 Pembuatan neraca saldo. 6 Pembuatan ayat jurnal pembalik.
c. Tahap penyajian atau pelaporan
Data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
25
1 Laporan kinerja atau surplus defisit.
2 Laporan arus kas.
3 Laporan perubahan ekuitas.
4 Neraca.
5 Catatan atas laporan keuangan.
Siklus akuntansi keuangan daerah mengikuti tahap-tahap yang ada dalam siklus akuntansi tersebut di atas. Namun pada tahap penyajian laporan keuangan,
pemda diharuskan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan.
Gambar 2: Siklus Akuntansi Keuangan Daerah
Sumber: Makalah Perubahan Paradigma Pengelolaan Keuda, Muhtar, 2008
Fo r m u lir
SI KLUS A KUNTA NSI KEUA NGA N DA ERA H
Cat at an Lap o r an
Ker t as Ker ja
•
Bu kt i Pen er im aan Kas
•
Bu kt i Pen g elu ar an Kas
•
Ku m p u lan Reken in g
Rin g kasan d an Rin cian
Bu ku
•
Ju r n al Pen er im aan Kas
•
Ju r n al Pen g elu ar an Kas
•
Lap o r an Realisasi An g g ar an
•
Ner aca
•
Lap o r an Ar u s Kas
•
Cat at an At as Lap o r an Keu an g an
Keb ijakan Aku n t an si Pen cat at an
Dokumen Transaksi
Buku Jurnal
Buku Besar
Buku Pembantu
Laporan Keuangan
Per in g kasan
26
5. Basis Akuntansi Pemerintahan