Peningkatan value for money

135 b. Akuntabilitas proses Akuntabilitas proses yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah melaksanakan tugas dengan menggunakan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan sistem adminstrasi dengan sebaik mungkin, serta melakukan pertanggungjawaban publik dengan menyusun laporan keuangan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yaitu paling lambat akhir Maret periode berikutnya. c. Akuntabilitas program Akuntabilitas program terkait dengan usaha pemerintah kabupaten Wonogiri untuk menyusun Laporan Keuangan Daerah dengan tepat dan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. d. Akuntabilitas kebijakan Akuntabilitas kebijakan terkait dengan usaha Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk berpegang pada kebijakan-kebijakan yang sudah diputuskan oleh DPRD dan Bupati. Keputusan bupati yang berkaitan dengan tata pengelolaan keuangan daerah terdapat pada Perda No 9 Tahun 2004 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

7. Peningkatan value for money

Ketercapaian konsep ini dapat dilihat dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2006 dan 2007, berikut ini. a. ekonomi 136 Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminamalisir input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Berdasarkan hasil analisis proporsi belanja untuk tahun 2006 terealisasi 89,96 atau 9,25 lebih rendah dari anggaran belanja, sedangkan tahun 2007 terealisasi 86,82. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa secara umum VFM masih tercapai karena masih lebih rendah realisasi anggaran belanja Tahun 2006 dan 2007 dibanding dengan realisasinya berdasarkan laporan realisasi anggaran 2006 dan 2007 Kabupaten Wonogiri, b. efisiensi Dari hasil analisis telah diketahui bahwa belanja untuk tahun 2007 terealisasi 86,82 sedangkan tahun 2006 terealisasi 89,86, maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Wonogiri telah mampu bekerja secara efesien dengan melakukan penghematan belanja, yaitu belanja yang direalisasikan tidak melebihi belanja yang dianggarkan, c. efektivitas Dari hasil analisis proporsi laporan realisasi anggaran tahun 2006 belanja aparatur daerah Rp124.958.187.787,- serta belanja pelayanan publik sebesar Rp283.982.026.897,- selisih antara belanja pelayanan publik sebesar Rp159.023.839.110,- artinya jika masih lebih besar belanja pelayan publik dengan belanja aparatur daerah berarti pemerintah masih lebih memperhatikan kepentingan pelayanan publik sehingga dapat disimpulkan bahwa pemerintah telah bekerja secara efektif. 137

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut ini. 1. Pemerintah Kabupaten Wonogiri menerapkan beberapa unsur good governance dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan. Hal ini ditunjukkan dengan masyarakat bisa mengakses laporan keuangan yang di susun oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri baik lewat media cetak maupun melalui internet. Disamping itu, unsur value for money diterapkan dalam penyususnan laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan oleh realisasi pendapatan yang mencapai 102,63 tahun 2006, sementara tahun 2007 mencapai 101,77, sedangkan realisasi belanja daerah pada tahun anggaran 2006 adalah 89,96 dan tahun 2007 86.82, angka ini berart bahwa dalam merencanakan pendapatan tercapai tingkat ekonomi dan efisien sebesar 2,20 selama tahun 2006 dan 2007 2,63+1,77 =4,40:2 dan tingkat efisiensi belanja selama tahun 2006 dan 2007 adalah sebesar 11,61. 2. Secara umum tingkat efektivitas pengalokasian belanja dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Wonogiri tahun 2006 dan tahun 2007 tercapai, ini ditunjukkan oleh angka realisasi anggaran dan angka pemanfaatan sebagian output yang diperoleh dari indikator kinerja laporan keuangan Kabupaten Wonogiri. 137