71
Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Bagian Laba BUMD Investasi lain, dan lain-lain PAD.
Rasio ini mengukur sumbangan PAD dalam menyediakan dana Pembangunan. Rasio tersebut dapat digunakan untuk menilai
kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan di wilayahnya. Makin besar rasio yang dihasilkan maka pemerintah daerah
makin mandiri dalam membiayai pembangunan di wilayahnya. Bila hasil rasio mendekati 100 berarti pembiayaan
pembangunan sebagian besar ditanggung oleh usaha pemerintah daerah sendiri. Makin kecil angka rasio berarti makin besar tingkat
ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusatpihak lain.
d. Debt Service Ratio DSR
Debt Service Ratio dihitung dengan membandingkan antara jumlah pembayaran pokok pinjaman dan bunga pinjaman dibanding
total pendapatan. Yang dimasukkan dalam perhitungan tersebut adalah Pembayaran Hutang dan Bunga, dan Biaya Pinjaman Lainnya yang
dibayar dalam Tahun Anggaran. Rasio yang tepat untuk menetapkan standart DSR yang baik
dapat dihasilkan dari pengalaman yang dialami pemerintah daerah lainnya yang mempunyai tanggungan hutang. Pengalaman
DSR = Total Realisasi Pembayaran Pokok + Bunga Pinjaman
Total Pendapatan
72
Indonesia yang kesulitan membayar pokok dan bunga hutang akhir- akhir ini dapat menjadi standart bahwa DSR yang ada di Indonesia
sudah terlalu tinggi. Rasio DSR yang konservatif Minimal dapat diartikan baik, dan makin besar angka rasio maka makin jelek kondisi
keuangan Pemda atau makin berat beban APBD. Angka DSR sebesar 0,91 tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Wonogiri
mempunyai kemampuan yang sangat tinggi memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman.
e. Debt Service Coverage Ratio DSCR Rasio PAD terhadap Pendapatan
DSCR
= PAD+Dana Bagi Hasil+DAU-Belanja Wajib
Pembayaran Pokok+Bunga+Jasa Bank
Debt Service Coverage ratio DSCR memiliki logika yang tidak berbeda dengan Debt Service Ratio, yaitu untuk mengukur kemampuan
daerah dalam membayar hutang. Namun DSCR mengukur dari sisi i kemampuan
pendapatan daerah
dalam menutup
kewajiban pembayaran pokok pinjaman plus biaya pinjaman.
Debt Service Coverage Ratio DSCR adalah perbandingan antara penjumlahan PAD, bagian daerah dari PBB, Bea Perolehan Hak
Atas Tanah Dan Bangunan, penerimaan SDA, dan bagian daerah lainnya seperti PPh perseorangan, serta DAU setelah dikurangi Belanja
73
Wajib, dengan penjumlahan angsuran pokok, bunga, dan biaya pinjaman lainnya yang jatuh tempo .
Untuk memperoleh pinjaman jangka menengah atau jangka panjang, rasio DSCR dipersyaratkan minimal 2,5 atau 250 Pasal
12, PP. No. 54 tahun 2005 Tentang Pinjaman daerah.
f. Rasio Dana Perimbangan terhadap Total Pendapatan