Good Governance menurut BAPPENAS

39 8 Accountability. Pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan. 9 Strategic vision. Penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh kedepan.

b. Good Governance menurut BAPPENAS

Beberapa karakteristik pelaksanaan good governance berdasarkan Badan Perencanaan pembangunan nasional Bappenas berikut ini. 1 Wawasan ke depan visionary Semua kegiatan pemerintahan berupa pelayanan publik dan pembangunan di berbagai bidang seharusnya didasarkan pada visi dan misi yang jelas disertai strategi pelaksanaan yang tepat sasaran. Lembaga-lembaga pemerintahan pusat dan daerah perlu memiliki rencana strategis sesuai dengan bidang tugas masing-masing sebagai pegangan dan arah pemerintahan di masa mendatang. Tidak adanya visi akan menyebabkan pelaksanaan pemerintahan berjalan tanpa arah yang jelas. 2 Keterbukaan dan transparansi openness and transparency Keterbukaan merujuk pada ketersediaan informasi dan kejelasan bagi masyarakat umum untuk mengetahui proses penyusunan, pelaksanaan, serta hasil yang telah dicapai melalui sebuah kebijakan publik. Semua urusan tata kepemerintahan berupa kebijakan-kebijakan publik baik yang berkenaan dengan pelayanan publik maupun pembangunan di daerah harus diketahui publik. Tidak adanya keterbukaan dan 40 transparansi dalam urusan pemerintahan akan menyebabkan kesalahpahaman terhadap berbagai kebijakan publik yang dibuat. 3 Partisipasi masyarakat participation Partisipasi masyarakat merujuk pada keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan. Partisipasi masyarakat mutlak diperlukan agar penyelenggara pemerintahan dapat lebih mengenal warganya berikut cara pikir dan kebiasaan hidupnya, masalah yang dihadapinya, cara atau jalan keluar yang disarankannya, apa yang dapat disumbangkan dalam memecahkan masalah yang dihadapi, dan sebagainya. Kurangnya partisipasi dalam penyelenggaran pemerintahan akan menyebabkan kebijakan publik yang diputuskan tidak mampu mengakomodasi berbagai aspirasi dan kepentingan masyarakat, yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam pencapaian tujuan kebijakan tersebut. 4 Tanggung gugat accountability Penyusun kebijakan public harus dapat mempertanggungjawabkan. 5 Supremasi hukum rule of law. 6 Demokrasi democracy. 7 Profesionalisme dan kompetensi profesionalism and competency. 8 Daya tanggap responsiveness. 9 Desentralisasi decentralization. 41 10 Kemitraan dengan dunia usaha swasta dan masyarakat private sector and civil society partnership. 11 Komitmen pada pengurangan kesenjangan commitment to reduce inequality. 12 Komitmen pada perlindungan lingkungan hidup commitment to environmental protection. 13 Komitmen pada pasar yang fair commitment to fair narket. Dari karakteristik good governance menurut UNDP dan good governance berdasarkan Badan Perencanaan pembangunan nasional Bappenas tersebut di atas, maka dapat di simpulkan bahwa good governance adalah suatu tata cara pengelolaan menajemen pemerintahan yang baik, memiliki wawasan kedepan, bersifat transparan sehingga masyarakat dimudahkan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik.

8. Value for money