Ekonomi Efisiensi Efektivitas Value for money

41 10 Kemitraan dengan dunia usaha swasta dan masyarakat private sector and civil society partnership. 11 Komitmen pada pengurangan kesenjangan commitment to reduce inequality. 12 Komitmen pada perlindungan lingkungan hidup commitment to environmental protection. 13 Komitmen pada pasar yang fair commitment to fair narket. Dari karakteristik good governance menurut UNDP dan good governance berdasarkan Badan Perencanaan pembangunan nasional Bappenas tersebut di atas, maka dapat di simpulkan bahwa good governance adalah suatu tata cara pengelolaan menajemen pemerintahan yang baik, memiliki wawasan kedepan, bersifat transparan sehingga masyarakat dimudahkan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik.

8. Value for money

Jika tata kelola pemerintahan yang baik sudah tercipta, maka segala tindakan pemerintah akan selalu memperhatikan value for money yang dikenal dengan konsep 3E ekonomis, efisien dan efektivitas seperti berikut ini.

a. Ekonomi

Ekonomi adalah pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga terendah Mardiasmo, 2002: 4. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan 42 moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pemborosan.

b. Efisiensi

Efisiensi adalah pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu Mardiasmo, 2002: 4 Efisiensi merupakan perbandingan output atau input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.

c. Efektivitas

Efektifitas adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output Mardiasmo,2002: 4. Ketiga elemen pokok value for money di atas belum cukup dan masih perlu ditambah lagi dua elemen lain yaitu keadilan equity dan pemerataan atau kesetaraan equality. Selama ini organisasi sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi karena kurang memperhatikan value for money. Artinya dalam mencari dana maupun menggunakan dana dituntut selalu untuk menerapkan prinsip 3E, juga mendorong pemerintah daerah untuk selalu memperhatikan tiap senrupiah yang diperoleh dan digunakan Halim,2001: 5, namun ada kegiatan di Wonogiri yang mengedepankan acara seremonial seperti jamasan, syawalan, larung ageng, 43 bersih desa, pemilihan putra-putri sebagai duta wisata juga proyek mercusuar walaupun beberapa stakeholder tidak setuju Radar Solo, 1 Agustus 2007, misalnya pembangunan gapura selamat datang di Wonogiri menghabiskan dana Rp 1,6 milyar, yang dianggarkan selama 3 tahun anggaran mulai tahun anggaran 2006, 2007 dan 2008. Jika saja anggaran sebesar itu dipakai untuk membantu masyarakat mengentaskan kemiskinan atau membuka lapangan kerja misalnya proyek padat karya mengeruk waduk Gajah Mungkur sudah pasti bisa mengurangi pengangguran. Hal inilah yang menjadi alasan penting keterkaitan antara PP. No. 24 Tahun 2005 dengan value for money adalah penerapan format laporan realisasi anggaran berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan, yang bisa mengukur seberapa besar alokasi belanja yang tidak seharusnya dialokasikan untuk unit kerja tertentu selama ini menggunakan pola penjatahan, tidak berdasarkan kegiatanaktivitas. Dengan pola seperti itu patut diduga bahwa alokasi belanja barang dan jasa hampir disemua KabupatenKota tidak efektif termasuk di Kabupaten Wonogiri yang akan teliti, belum belanja yang lain seperti biaya perjalanan dinas, biaya pemeliharaan maupun belanja modal, sehingga dalam penelitian ini peneliti akan melakukan konversi laporan keuangan tahun 2007 ke format yang baru sesuai PP 24 Tahun 2005, supaya bisa menghitung setiap terjadi pengeluaranpembelanjaan selalu menghitung input, output dan outcome. 44

9. Akuntabilitas publik