Kondisi Ideal dalam Belajar Pengertian Kegiatan Pembelajaran Aktif

10 bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang melalui suatu proses tertentu. Namun demikian tidak semua perubahan tingkah laku itu disebabkan oleh hasil belajar, tetapi juga dikarenakan oleh proses alamiah atau keadaan sementara pada diri seseorang. Berdasarkan tiga pendapat ahli tentang pengertian belajar, dapat dirangkum pengertian belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari kegiatan yang berproses melalui interaksi antar individu dengan lingkungannya, baik dalam lingkungan sekolah, rumah, dan keluarga sendiri. Dalam penelitian ini, belajar yang dimaksud adalah belajar di lingkungan sekolah karena penelitian ini dilaksanakan di kelas saat pembelajaran berlangsung.

b. Kondisi Ideal dalam Belajar

Kondisi yang ideal dalam belajar perlu diperhatikan agar belajar yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi yang telah ditargetkan. Moh Sholeh Hamid 2011: 61 menjelaskan bahwa idealnya, belajar harus ditandai dengan keterlibatan penuh pembelajar, kerja sama murni, variasi dan keragaman dalam metode belajar, motivasi internal bukan semata-mata eksternal, adanya kegembiraan dan kesenangan dalam belajar edutainment, serta integrasi belajar yang lebih menyeluruh ke dalam segenap kehidupan organisasi. Belajar bukan lagi persiapan untuk bekerja, melainkan menemukan cara untuk mempercepat dan mengoptimalkan pembelajaran.

c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa

Selain kondisi ideal yang perlu diperhatikan, keberhasilan belajar juga dipengaruhi oleh tiga faktor yang dijelaskan oleh Muhibbin Syah 2011: 145. Beliau menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 11 a. faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa; b. faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa; c. faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi melajaran. Berdasarkan teori para ahli yang telah disampaikan, dapat dirangkum bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang melalui kegiatan yang berproses selama menjalani pendidikan dan perubahan tersebut dipengaruhi oleh kondisi belajar serta faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.

2. Kegiatan Pembelajaran Aktif

Setelah mengetahui pengertian belajar yang dirangkum berdasarkan pendapat para ahli, selanjutnya akan dipaparkan pengertian kegiatan pembelajaran aktif di dalam lingkungan sekolah agar dapat menjadi acuan penyelesaian permasalahan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Selain itu juga akan dipaparkan bagaimana kriteria kegiatan pembelajaran aktif yang dilaksanakan di kelas. a. Pengertian Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran menurut Usaman dalam Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 30, merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa, atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif, untuk mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran, yang 12 satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan. Sunhaji dalam Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 19 berpendapat bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mentransformasikan bahan pelajaran kepada subjek belajar. Pada konteks ini, guru berperan sebagai penjabar dan penerjemah bahan tersebut agar dimiliki siswa. Berbagai upaya dan strategi dilakukan guru supaya bahanmateri pelajaran tersebut dapat dengan mudah dicerna oleh subjek belajar, yakni tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tujuan ini merupakan gambaran perilaku yang diharapkan dimiliki oleh subjek belajar, atau hasil belajar yang diharapkan. M. Firdaus Zarkasi dalam Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 25, memberikan penekanan dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Berdasarkan pendapat para ahli yang telah disampaikan, dapat dirangkum bahwa kegiatan pembelajaran merupakan hubungan timbal balik dalam situasi edukatif yang terjadi di kelas sebagai proses transformasi ilmu antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Dalam mentransformasikan ilmu dari guru kepada siswa, guru harus memiliki strategi yaitu metode mengajar agar siswa dapat belajar efektif dan efisien.

b. Pengertian Kegiatan Pembelajaran Aktif

Martinis Yamin 2007: 82 menyebutkan bahwa belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajaran terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, 13 pengetahuan, dan keterampilan, baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Menurut WarsonoHariyanto 2013: 12, pembelajaran aktif secara sederhana didefinisikan sebagai metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran. Penekanan pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa juga disampaikan oleh Charles C. Bonwell dan J. A. Eison. Menurut Charles C. Bonwell dan J. A. Eison dalam WarsonoHariyanto, 2013: 14, seluruh bentuk pengajaran yang berfokus kepada siswa sebagai penanggung jawab pembelajaran adalah pembelajaran aktif. Dapat dirangkum bahwa kegiatan pembelajaran aktif adalah hubungan timbal balik dalam situasi edukatif yang terjadi di kelas sebagai proses transformasi ilmu antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Dalam transformasi ilmu tersebut, siswa dilibatkan secara aktif sebagai penanggung jawab pembelajaran melalui metode mengajar yang harus dikuasai guru agar siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien.

c. Karakteristik Kegiatan Pembelajaran Aktif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 LANGSA.

0 2 32

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TKJ KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.

0 0 196

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

PENGARUH MOTIVASI, INTENSITAS, DAN MINAT PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 2 200

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN MULTIMEDIA DI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

0 0 301

PENGARUH MOTIVASI, INTENSITAS, DAN MINAT PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 0 1